Sabtu, 18 September 2010

Gerakan Brain Gym untuk Optimalisasi Bicara pada Anak Autis

 
Ini Brain Gym yang saya baca di buku "I am The Child". Tapi maaf, kalo ada yang salah, wong saya aja baru mulai mau nerapin juga. Brain gym ini fokus ke gerakan untuk anak kita yang terganggu perkembangan bicaranya. Kalau sulit dibayangkan gerakannya, maaf maaf banget. Emang paling enak kalau ada videonya ya?

1. Gerakan Meregangkan Otot :

yaitu kemampuan berguling dari posisi tiarap sampai ke posisi telentang, dan sebaliknya, kemampuan membedakan daerah tubuh dan memulai gerakan dari satu bagian tubuh.
Fungsinya: membantu bicara, pemahaman dan halangan lain yang terkait dengan bicara
2. Burung Hantu Reseptif:

terapis berdiri di belakang si anak dan meremas bahu si anak sambil menolehkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.
Fungsinya: integrasi tengkuk, integrasi visi dan mendengarkan dengan gerakan seluruh tubuh, agar bisa mensejajarkan kepala dan leher dengan lebih baik, memperhatikan, membedakan dan persepsi auditori, memori, kemampuan berpikir dan bicara.
3. Mengaktifkan Tangan:

terapis mengangkat kedua lengan anak lurus ke atas, menahan dengan lembut pada kedua sisi kepalanya, memanjangkannya, dan mengangkatnya sedikit naik dari tulang iga.
Fungsi: mengurangi ketegangan motorik kasar dalam bahu, dada, lengan dan tangan, koordinasi mata-tangan, cara bicara ekspresif dan kemampuan berbahasa, pernafasan lebih baik
4. Lambaian Kaki:

terapis memegang bagian bawah lutut (origo) dan di bagian tumit (insertio) secara bersamaan dengan posisi direntangkan (seperti posisi sila, tetapi kaki satunya menapak di lantai dan si anak berdiri, terapis menahan di belakang). Kemudian kakinya digerak-gerakkan seperti sedang melambai, ulangi dengan kaki lainnya.
Fungsi: kemampuan untuk menahan atau memulai sendiri, menahan berat secara lebih baik, mempertinggi ekspresi diri, dan cara bicara yang ekspresif serta keterampilan berbahasa
5. Pompa Betis:

anak berdiri pada jarak satu lengan dari meja dan menyandar ke dean pada meja sambil meletakkan telapak tangan di atas meja. Satu kaki ditarik lurus ke belakang sampai jari jari kakinya
menyentuh lantai dan tumitnya terangkat. Terapis memegangi pergelangan kaki anak sambil dengan lembut menekan tumit anak ke lantai. Lalu tumit diangkat dan proses menekan mengangkat diulangi beberapa kali untuk memanjangkan otot betisnya.
Fungsi: kemampuan untuk menahan dan memulai sendiri, menahan bobot, mempertinggi kesadaran sikap tubuh dan ekspresi diri, cara berbicara yang ekspresif dan kemampuan berbahasa
6. Sakelar Otak:

dengan satu tangannya, terapis dengan kuat memijat jaringan lunak di bawah tulang selangka anak, kiri dan kanan tulang dada, lalu terapis meletakkan tangannya yang lain pada pusar si anak.
Cara lain: terapis dengan perlahan menggerakkan sebuah pena dengan memegangnya dari jarak 12 sampai 18 inci dari hidung si anak, dari kiri bidang visual anak ke kanan, dan kembali lagi. Diulang. Fungsi: mengirim pesan dari belahan otak kanan ke sebelah kiri tubuh, dan sebaliknya, menerima oksigen lebih banyak, perbaikan koordinasi visual, peningkatan kemampuan berpijak dan memusat.
7. Menguap Ber Energi;


terapis menekan atau dengan lembut memijat sembarang titik yang tegang pada rahang anak khususnya pada tepi geraham bagian atas dan bawah, kemudian bersama sama anak, terapis
mengeluarkan bunyi desahan (menguap) yang membuat relaks.
Fungsi: perbaikan fungsi motor untuk otot otot yang terlibat dalam proses mengunyah dan bersuara, peningkatan relaksasi dan visual, perbaikan komunikasi yang ekspresif dan verbal, peningkatan kemampuan memilah informasi penting.
8. Pasang Telinga;

terapis menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menarik kedua telinga anak dengan lembut keluar dan melepas gulungannya dimulai dari puncak telinga dipijat lembut sepanjang lengkungannya, berakhir di cuping bawah (3 titik atas tengah bawah). Ulangi 3 x atau lebih.
Fungsi: membedakan persepsi, memori auditori, mendengarkan suaranya sendiri saat berbicara, daya ingat jangka pendek, bicara dalam hati dan keterampilan berpikir, mendengar dengan kedua telinga secara bersamaan.

gerakan - gerakan seperti yang dijelaskan diatas dapat membantu anak - anak autis dalam kemampuan berbicara mereka. semoga bermanfaat bagi kita semua.
Salam Ikhlas Tizar Rahmawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda menuliskan komentar Anda tentang tulisan diatas di sini