tag:blogger.com,1999:blog-46278524450414176632024-03-14T02:16:48.852+07:00Family, Mother and ChildBlog Rujukan Tentang Keluarga, Ibu, Remaja dan AnakTizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.comBlogger50125tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-6410229512275298402010-09-20T00:22:00.001+07:002010-09-20T00:22:00.213+07:00Gerakan - Gerakan Brain Gym Untuk Bayi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU45dorgOEL6Hm66yv6CSalERJ8GrN9mXI3-XxDi0NA2IOD01fAct4SXHi0e_hwRHXVXFUvR-ia2uYBSA0D4E3J3hWDUyRoaGDJ-CQ5By-yLJm3driZxbcnQWfoiYJWOeWcDq77Zpfh98/s1600/xcrawlbaby3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU45dorgOEL6Hm66yv6CSalERJ8GrN9mXI3-XxDi0NA2IOD01fAct4SXHi0e_hwRHXVXFUvR-ia2uYBSA0D4E3J3hWDUyRoaGDJ-CQ5By-yLJm3driZxbcnQWfoiYJWOeWcDq77Zpfh98/s320/xcrawlbaby3.jpg" width="320" /></a></div><br />
<strong>Gerakan Silang Usia 0-3 Bulan</strong><br />
- Gerakan silang diberikan dalam posisi telentang.<br />
- Tangan kiri digerakkan dengan kaki kanan dan sebaliknya.<br />
- Di akhir usia 3 bulan, bayi harus bisa membolak-balikkan badan.<br />
- Stimulasi gerak silang dapat merangsang kekuatan otot tangan.<br />
<br />
<strong>Gerakan Silang Usia 4-8 Bulan</strong><br />
- Bayi mulai berusaha meraih benda yang ada dihadapanya.<br />
- Stimulasi gerak silang mengkondisikan otak kanan dan kiri bayi untuk melatih koordinasi mata dan gerak motoriknya. Dengan adanya koordinasi tersebut, bayi dapat meraih benda di dekatnya.<br />
<br />
<strong>Gerakan Brain Gym Usia 6-12 Bulan</strong><br />
<strong><span style="font-size: 85%;">- Tekan saklar otak </span></strong><br />
gerakan saklar otak dilakukan dengan <br />
<span class="fullpost"><br />
memijit dua titik di bawah clavicular kiri-kanan atau tulang di bawah leher. Sementara tangan lain memegang pusar. Ini bertujuan mengaktifkan sisi otak kiri dan kanan, sehingga meningkatkan energi ke mata.<br />
<strong><span style="font-size: 85%;">- Tekan tombol angkasa </span></strong><br />
Selanjutnya, gerakan tombol angkasa yang memijat titik di atas bibir bawah dan tangan lain memegang tulang ekor mengaktifkan energi ke otak, menyeimbangkan kemampuan melihat jauh dan dekat, serta menyeimbangkan emosi.<br />
<span style="font-size: 85%;"><strong>- Tekan tombol bumi </strong></span><br />
dengan memijit titik di bawah bibir dan tangan lain di tulang kemaluan. Gunanya untuk mengaktifkan energi di otak tengah yang dapat menyeimbangkan emosi, mengasah kemampuan anak menengok dimensi atas dan bawah.<br />
<span style="font-size: 85%;"><strong>- Lakukan gerakan homolateral </strong></span><br />
dengan menggerakkan kaki kiri dengan tangan kiri--bergantian dengan sisi yang lain--secara pasif. Gerakan ini bermanfaat untuk mengaktifkan spesialisasi otak kiri dan kanan serta lateralisasi yang tercermin dari kemampuan anak memakai baju sendiri, lempar-tangkap bola, menggambar, komunikasi, dan bernapas.<br />
<br />
<strong>Brain Gym Usia 13-24 Bulan</strong><br />
- Lakukan saklar otak, tombol angkasa, tombol bumi, dan homolateral.<br />
- Gerakan silang<br />
fokus pada bahu dan panggul dengan cara menggerakkan kaki kiri dan tangan kiri menyilang ke kanan bergantian dengan sisi sebaliknya. Ini berguna untuk mengaktifkan otak kiri dan kanan secara simultan seraya menyeimbangkan fungsi kedua belahan otak tersebut.<br />
<br />
Sumber:<br />
- Dr. Attila Dewanti SpA dari Klinik Khusus Tumbuh Kembang / Kepala Klinik Neurologi Anak RSAB Harapan Kita, Jakarta<br />
- Lely Tobing, Principal Twinkle Star</span>Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-37922893827353401792010-09-19T07:21:00.000+07:002010-09-19T07:21:34.070+07:00What is brain gym?Brain Gym can help you to: <br />
<ul><li>Learn anything faster & more easily </li>
<li>Be more focused & organised </li>
<li>Overcome learning difficulties (ADD & ADHD) </li>
<li>Reach new levels of excellence </li>
<li>Start & finish projects with ease </li>
</ul><br />
<br />
<br />
<strong>What is Brain Gym?</strong><br />
<br />
Brain Gym is a program of 26 physical movements that enhance learning & performance in all areas. Developed in the 1970's through the work of educators Dr.Paul & Gail Dennison in response to their quest to seek more effective ways to help children & adults with learning difficulties. Brain Gym is an innovative new approach to learning that was drawn from a wide body of research from developmental specialists focused on the role that physical movements played in enhancing learningabilities. Brain Gym has received world wide appraise & is now used in more than 80 countries,taught is thousands of schools & in areas as diverse as the performing arts,athletics & the corporate world. Brain Gym is similar & different to other movement programs in that Brain Gym helps to increase flexibility & coordination, but differs from other programs because it also provides specific activities to facilitate brain function for physical skills required for activities such as reading, writing & spelling. <br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<strong>How does Brain Gym work?</strong><br />
In nature,the brain's neural pathways & connections are developed through movement. Brain Gym works by promoting specific movement experiences which assist in facilitating optimal achievement of mental potential. All acts of speech,learning,vision & coordination are learned through a complex repertoire of movement. Brain Gym through its specific movement exercises program promotes the efficient communication amongst these many nerve cells & functional centres located throughout the brain's sensory motor system.Learning problems arise when communication between these centres, for example, when the eyes & ears are blocked. Brian Gym exercises stimulate the flow of information within the brain & sensory system freeing the innate ability to learn & function at top efficiency. The physiological basis of how & why Brain Gym works is expanded upon by Carla Hannaford PhD in her book called Smart Moves in the Brain Gym books section. <br />
<br />
<strong>Who can benefit from Brain Gym?</strong><br />
<br />
<br />
Brain Gym can be used to enhance learning abilities for both excellent learners as well as those who find learning a challenge. Brain Gym incorporates 26 easy & enjoyable targeted activities which are fully explained in the Brain Gym® Teacher's Edition. These activities are designed tointegrate body & mind and can bring about rapid and often dramatic improvements in concentration, memory, reading,writing, organising, listening, physical coordination & more. Brain Gym can also help overcome Attention Deficit Disorder (ADD) & Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD),kids with special needs,brain damage & severe learning challenges.These students will positively benefit from Brain Gym as is attested by thousands of families and its long use over many years.Brain Gym is fun & easy to do especially if done to music,we stock a selection of Brain Gym Music CD'swhich can be used to do Brain Gym activities. Brain Gym requires no special talents & can be enjoyed by everyone.<br />
<br />
<strong>Non traditional applications of Brain Gym: </strong><br />
<br />
Applications of the Brain Gym can also be used for preschoolers,adults & seniors. Brain Gym in its inception was designed for primary school students through to university level students, but is now being used successfully with infants,preschoolers,adults & seniors. Brain Gym® for Business is a book for adults that has applied the Brain Gym activities to a commercial setting for instant brain boosters & on-the-job success. Melodie de Jager has written a book titled Baby Gym especially for babies that shows parents methods to help develop their child's brain & body.Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-81398359771649556012010-09-19T03:58:00.000+07:002010-09-19T07:59:35.555+07:00SENAM OTAK Cara Lain Mengatasi Anak Sulit BelajarTernyata, agar berfungsi dengan optimal, otak bisa "diajak bersenam". <br />
Apalagi, bila si kecil termasuk anak yang mengalami kesulitan dalam <br />
belajar. Tentu saja, gerakan yang dilakukan tidak boleh <br />
sembarangan.Senam otak (brain gym) adalah rangkaian latihan gerakan <br />
sederhana yang dilakukan untuk memudahkan kegiatan belajar. Rangkaian <br />
gerakan yang dilakukan bisa memperbaiki konsentrasi belajar si kecil, <br />
meningkatkan rasa percaya diri, menguatkan motivasi belajar, serta <br />
membuatnya lebih mampu mengendalikan stres. Itulah sebabnya, latian <br />
ini cocok untuk si kecil, terutama untuk menunjang belajarnya di <br />
sekolah.Cuma itu ? Tentu saja tidak. Senam otak juga sangat praktis, <br />
karena bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. <br />
Porsi latihan yang tepat adalah <br />
<span class="fullpost"><br />
sekitar 10-15 menit, sebanyak 2-3 <br />
kali dalam sehari.Latihan-latihan senam otak ini adalah inti dari <br />
Educational Kinesiology. Sebenarnya, education berasal dari kata <br />
latin, yakni educare; yang berarti menarik keluar. Sementara itu, <br />
kinesiology berasal dari bahasa Yunani, yakni kinesis, artinya <br />
gerakan. Jadi kinesiology adalah ilmu tentang gerakan tubuh manusia. <br />
<br />
Educational Kinesiology, untuk selanjutnya disingkat Edu-Kinestetik, <br />
merupakan metode yang dikembangkan oleh Paul E. Dennison, seorang <br />
pendidik di Amerika, Direktur Valley Remedial Group Learning Center. <br />
Metode yang diciptakannya ini bertujuan untuk menolong para pelajar <br />
agar memanfaatkan seluruh potensi belajar alamiah (yang terpendam) <br />
melalui gerakan tubuh dan sentuhan. Apalagi, ditemukan bahwa beberapa <br />
anak berusaha terlalu keras, sehingga mekanisme integrasi otaknya <br />
justru dilemahkan. Akibatnya, anak malah mengalami hambatan dan <br />
kesulitan dalam belajar. Padahal, sebenarnya integrasi otak <br />
diperlukan agar kegiatan belajarnya utuh. <br />
<br />
Senam ini sebaiknya dilakukan ketika si kecil berusia 6 tahun. Sebab, <br />
pada usia ini biasanya ia sudah dapat memberi respons terhadap apa <br />
yang diinginkan oleh orang lain. Kalau pun tidak mampu merespons, ia <br />
tetap dapat melakukan senam secara pasif. Artinya, dalam posisi <br />
berbaring, si kecil tetap dapat dituntun untuk melakukan berbagai <br />
gerakan. <br />
<br />
Menulusuri sistem kerja otak <br />
<br />
Otak memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup <br />
manusia. Karena, organ yang beratnya 1400 gram dan memiliki volume <br />
sekitar 230 cm3 ini merupakan pusat pengendali berbagai aktivitas <br />
fisik maupun mental. Boleh dibilang, sistem kerja organ yang satu ini <br />
memang begitu kompleks. <br />
<br />
Otak itu sendiri merupakan kumpulan jaringan syaraf yang terlindungi <br />
di dalam tengkorak. Jaringan syaraf yang tersusun dari bermilyar- <br />
milyar neuron (sel syaraf) ini terbagi menjadi dua, yakni otak besar <br />
(serebrum) yang terdiri dari belahan otak kanan dan kiri dan otak <br />
kecil (serebelum). <br />
<br />
Otak juga memiliki sistem komunikasi yang dapat bereaksi cepat dalam <br />
mengorganisasikan dan merencanakan respons terhadap informasi atau <br />
rangsangan yang masuk. Ketika informasi masuk, neuron (kesatuan <br />
syaraf) akan "menelepon" neuron lainnya, "temannya". Mula-mula pesan <br />
akan diterima oleh dendrit (serabut pada neuron). Lalu, impuls pesan <br />
tersebut disalurkan melalui "kabel telepon", yakni sepanjang akson <br />
(bagian dari neuron yang menyerupai batang). Selanjutnya, akson akan <br />
meneruskan impuls ke sinaps, yakni serabut yang merupakan tempat <br />
pertemuan antar-neuron yang hendak menyampaikan impuls pada neuron <br />
lain. Dari sinaps, pesan berpindah ke dendrit yang terdapat pada <br />
neuron lain. Proses penyampaian pesan seperti ini akan membentuk <br />
respons, ingatan atau pikiran seseorang. <br />
<br />
Masalahnya, seringkali informasi yang diterima otak tidak dapat <br />
diekspresikan kembali secara utuh. Ketidakmampuan untuk mengungkapkan <br />
apa yang telah dipelajari akan menimbulkan perasaan gagal dan stres, <br />
sehingga semangat belajar si kecil pun berkurang. Bila ia kurang <br />
belajar, tentu prestasinya akan kian merosot dan perasaan gagal akan <br />
terus mendera. Karena itulah, otak si kecil perlu juga diajak <br />
bersenam. <br />
<br />
Senam otak bertujuan untuk mengaktifkan potensi belahan otak <br />
(hemisfer) kanan dan kiri, sehingga pada akhirnya terjadi integrasi <br />
atau kerja sama antar keduanya. Secara garis besar, hemisfer kiri <br />
digunakan untuk berpikir logis dan rasional, menganalisa, bicara, <br />
serta berorientasi pada waktu dan hal-hal yang terinci. Sementara <br />
hemisfer kanan digunakan untuk hal-hal yang intuitif, merasakan, <br />
bermusik, menari, kreatif, dan sebagainya. Selain itu hemisfer kiri <br />
akan mengatur badan, mata dan telinga kanan, serta hemisfer kanan <br />
akan mengontrol badan, mata dan telinga kiri. Nah, kedua hemisfer <br />
ini "disambung" dengan corpus callosum, yakni simpul saraf kompleks <br />
dimana terjadi transmisi informasi antar-belahan otak. Bila sirkuit- <br />
sirkuit informasi dari kedua belahan otak cepat menyilang, maka <br />
kemampuan belajar anak bisa "dibangkitkan". Untuk membaca dengan <br />
lancar, menulis dengan benar, mendengarkan dan berpikir pada saat <br />
yang sama, kita memang harus mampu "menyeberang garis tengah" yang <br />
menghubungkan otak bagian kiri dan kanan. Itu sebabnya, anak yang <br />
disleksia (kesulitan membaca), disgrafia (kesulitan menulis), tidak <br />
percaya diri, cenderung menarik diri dari pergaulan, atau hiperaktif <br />
(terlalu aktif), dapat juga "diaktifkan" melalui senam otak ini. <br />
<br />
<strong>PACE, kesiapan untuk belajar </strong><br />
Sebelum si kecil mulai belajar apapun, ia harus menjalani PACE. PACE <br />
adalah empat keadaan yang diperlukan untuk belajar dengan menggunakan <br />
seluruh otak, dan <br />
<em>PACE itu sendiri merupakan singkatan dari Positif, <br />
Aktif, Clear (jelas) dan <br />
Energitis</em> Untuk melakukan PACE ini, si kecil <br />
harus memulainya dari Energetis <br />
(minum air), Clear (melakukan pijatan <br />
saklar otak), Aktif (melakukan gerakan <br />
silang), serta Positif <br />
(melakukan Hook Ups). <br />
<br />
<br />
<strong>Minum Air</strong><br />
Minum air putih dalam jumlah cukup banyak, yaitu <br />
0,3 - 0,4 liter / 10 kg Berat Badan (BB) sehari, kalau anak sedang <br />
belajar. Misalnya saja, dengan BB 50 kg, ia harus minum sekitar 1,5 - <br />
2 liter / hari. Namun, Kalau ia sedang sakit atau banyak berkeringat, <br />
jumlah air putih yang diminumnya harus bertambah lagi, yakni menjadi <br />
0,6 liter / 10 kg BB. Jadi, ia harus minum air sekitar 3 liter. <br />
<br />
Air mempunyai banyak fungsi dalam badan untuk menunjang belajar anak. <br />
Di antaranya adalah, darah lebih banyak menerima zat asam yang <br />
diperlukan untuk belajar, melepas protein yang diperlukan untuk <br />
belajar hal baru, melarutkan garam yang mengoptimalkan fungsi energi <br />
listrik tubuh untuk membawa informasi ke otak, serta mengaktifkan <br />
sistem limpa. Limpa berfungsi untuk mengangkut zat-zat gizi, hormon, <br />
dan sebagai saluran pembuangan. <br />
<br />
<strong>Memijat saklar otak</strong><br />
Pijatan ini memiliki beberapa manfaat <br />
yakni mengkoordinasi kedua belahan otak, meningkatkan kelancaran <br />
aliran darah (zat asam) ke otak, meningkatkan keseimbangan badan, <br />
serta meningkatkan kerja sama antar-kedua mata, sehingga dapat <br />
mengurangi kejulingan. <br />
<br />
Pijatan pada titik ini akan meningkatkan peredaran darah ke otak. <br />
Berat otak kira-kira 1/50 dari berat badan, namun untuk berfungsi <br />
optimal diperlukan 1/5 dari peredaran darah. Sementara itu, tangan di <br />
pusat (perut) menyeimbangkan impuls-impuls yang berhubungan dengan <br />
telinga bagian dalam dan berpengaruh pada kemampuan belajar. <br />
<br />
Memijit Saklar Otak: Pijat lekukan di bawah tulang selangka, yakni di <br />
kiri dan kana dari bidang dada. Sementara tangan lainnya menggosok <br />
daerah pusat. Sambil melakukan latihan, gerakkan mata ke atas-bawah <br />
dan kiri-kanan <br />
<br />
<strong>Gerakan Silang</strong><br />
Otak mengapung di dalam cairan otak. Dan, <br />
cairan otak ini memiliki beberapa fungsi, seperti melindungi otak <br />
dari gegar otak, di samping berfungsi secara elektris. Seperti halnya <br />
baterai mobil, otak manusia juga memerlukan sejenis alat elektro <br />
kimiawi, agar arus listriknya dapat mengalir. Jika aliran cairan otak <br />
tersendat-sendat, berarti telah terjadi ketidakseimbangan dalam <br />
aliran informasi di otak. Hal ini juga berkaitan dengan sistem <br />
informasi antar otak dan badan yang dapat terhambat koordinasinya. <br />
Gerakan silang melancarkan peredaran cairan otak, sehingga gangguan <br />
tersebut hilang. <br />
<br />
Belahan otak kanan mengontrol belahan tubuh kiri, demikian juga <br />
sebalikanya. Di samping itu, terdapat bagian otak dengan fungsi <br />
tertentu, seperti menyangkut fungsi intelektual, kontrol otak, dan <br />
emosi. <br />
<br />
Perkembangan bayi normal mengarah pada koordinasi kiri dan kanan yang <br />
makin serasi. Hal ini merupakan dasar pertumbuhan intelektual dan <br />
mental. Gerakan yang sangat menunjang pertumbuhan itu adalah gerakan <br />
merangkak. Dasar gerakan inilah yang merupakan awal fungsi koordinasi <br />
keseimbangan. <br />
<br />
Gerakan silang sangat bermanfaat bagi anak yang sulit belajar atau <br />
yang mengalami kesulitan koordinasi. Gerakan ini memang memiliki <br />
berbagai manfaat, seperti meningkatkan daya ingat dan daya pikir, <br />
membuat pikiran lebih jernih dan meningkatkan koordinasi tubuh, dan <br />
sebagainya. <br />
<br />
Gerakan Silang prinsipnya adalah mempertemukan anggota gerak bagian kiri dan kana, misalnya tangan kiri dengan kaki kana. Agar koordinasi gerak ini lebih "terasa", tangan kanan di samping tubuh. Sebenarnya, setiap gerakan silang merupakan sejenis gerak jalan yang lebih disengaja. Lakukan latihan beberapa kali dalam sehari selama 2-3 menit. Mulailah dengan gerakan pelan, agar dapat diperhatikan bagian tubuh yang bergerak dan tidak bergerak<br />
<br />
<strong>Hook Ups</strong><br />
Latihan ini menghubungkan semua lingkungan fungsi <br />
bio listrik tubuh. Kekacauan aliran energi dapat diatur kembali bila <br />
energi beredar dengan lancar di bagian tubuh yang tadinya tegang. <br />
Manfaatnya adalah si kecil menjadi lebih percaya diri, dan <br />
perhatiannya akan lebih seksama. <br />
<br />
Gerakan menyentuh ujung-ujung jari tangan akan menyeimbangkan dan <br />
menghubungkan dua belahan otak. Ditambah dengan menempatkan lidah di <br />
langit-langit mulut, maka perhatian dipusatkan pada otak bagian <br />
tengah. Emosi di dalam sistem limbik (yang bertanggung jawab terhadap <br />
informasi emosional dan otak besar untuk berpikir abstrak) <br />
dihubungkan dengan otak bagian dahi, sehingga orang lebih seimbang <br />
dan lebih mampu menyesuaikan dengan tuntutan belajar <br />
<br />
Gerakan ini bisa dilakukan dalam posisi duduk, berbaring atau berdiri. Mata kaki kiri <br />
disilangkan di atas kaki kanan. Tangan dijulurkan ke depan dan <br />
disilangkan dengan posisi tangan kiri di atas tangan kanan dan jempol <br />
ke arah bawah. Lalu, tangan diputar ke bawah dan ditarik sampai di <br />
muka dada, sehingga jempol ke arah atas. Tutup mata dan tarik napas <br />
dalam-dalam dengan lidah ditempelkan di langit-langit mulut sekitar 1 <br />
cm di belakang gigi.Buang napas panjang melalui mulut, dan lidah <br />
lepaskan lagi. b. Kedua kaki agak meregang. Ujung-ujung jari kedua <br />
tangan disambung dengan halus di depan dada, lalu lakukan napas dalam <br />
selama 1 menit. <br />
<br />
<strong>Beda dimensi, beda gerakan </strong><br />
Otak itu sendiri dibagi menjadi 3 dimensi, yakni dimensi lateralis <br />
(otak kiri-kanan), dimensi pemfokusan (otak depan belakang), serta <br />
dimensi pemusatan (otak atas-bawah). Masing-masing dimensi memiliki <br />
tugas tertentu, sehingga gerakan senam yang harus dilakukan si kecil <br />
juga bervariasi. <br />
<br />
<strong>Dimensi lateralitas</strong> <br />
<br />
Otak terdiri atas dua bagian, yakni kiri dan kanan, di mana masing- <br />
masing belahan otak mempunyai tugas tertentu. Bila kerja sama antara <br />
otak kiri dan kanan kurang baik, anak sulit membedakan antara kiri <br />
dan kanan, gerakannya kaku, tulisan tangannya jelek atau cenderung <br />
menulis huruf terbalik, sulit membaca dan menulis, mengikuti sesuatu <br />
dengan mata, sulit menggerakkan mata tanpa mengikutinya dengan <br />
kepala, tangan miring ke dalam ketika menulis, cenderung melihat ke <br />
bawah sambil berpikir, keliru dengan huruf (seperti d dan b, p dan <br />
q), serta menyebut kata sambil menulis. <br />
<br />
Beberapa gerakan untuk dimensi ini adalah 8 Tidur dan Gajah <br />
<br />
<strong>8 Tidur Berdiri</strong> dengan kaki agak meregang dan kepala menghadap ke <br />
depan. Angkat tangan ke depan dan kepalkan, dengan posisi jempol <br />
dalam keadaan mengacung. Gerakan dimulai dengan menaikkan jempol ke <br />
kiri atas, dan turun ke bawah, lalu kembali ke titik awal. Hal yang <br />
sama dilakukan pada sisi kana. Seiring dengan itu, mata mengikuti <br />
gerakan yang sama. Ulangi gerakan sebanyak 5 kali untuk masing-masing <br />
tangan, dan kedua tangan secara bersamaan. Manfaat : mengaktifkan <br />
kerja sama kedua belahan otak, meningkatkan kemampuan penglihatan, <br />
juga membedakan dan menghafal simbol, serta menghilangkan kekeliruan <br />
dalam membedakan huruf. <strong>Gajah:</strong>Seperti posisi gerakan 8 tidur, tetapi <br />
kedua lutut sedikit ditekuk. Angkat tangan kiri lurus ke depan dengan <br />
telapak tangan dalam keadaan terbuka, kemudian letakkan telinga di <br />
atas bahu. Bayangkan tangan seolah-olah merupakan belalai gajah yang <br />
bersatu dengan kepala. Lalu, mulailah membentuk angka 8 tidur. Mata <br />
harus mengikuti gerakan tersebut. Lakukan gerakan ini, sekitar 10 <br />
kali untuk setiap tangan. Manfaat : mengaktifkan telinga bagian dalam <br />
yang berpengaruh pada keseimbangan tubuh, mengkoordinasikan otak <br />
untuk mengaktifkan kedua telinga dan mata, mengendurkan otot tengkuk, <br />
meningkatkan daya ingat, dan koordinasi tubuh bagian atas dan bawah. <br />
<br />
<strong>Dimensi pemfokusan</strong> <br />
<br />
Pemfokusan adalah kemampuan untuk menyeberang "garis tengah <br />
keterlibatan" yang memisahkan otak bagian belakang dan depan. <br />
Informasi diterima oleh otak bagian belakang yang merekam semua <br />
pengalaman, lalu informasi diproses dan diteruskan ke otak bagian <br />
depan untuk mengekspresikannya sesuai tuntutan atau keinginannya. <br />
<br />
Bila si kecil takut, gugup atau mengalami stres saat belajar, secara <br />
refleks energi ditarik ke otak bagian belakang, sehingga otak bagian <br />
depan mengalami kekurangan energi. Akibatnya, jawaban yang tadinya <br />
sudah siap, tiba-tiba "terlupa" atau tidak mampu dijawabn dengan <br />
sempurna. Refleks alamiah ini muncul bila seseorang merasa dirinya <br />
dalam keadaan bahaya atau terancam hidupnya. Tidak ada waktu untuk <br />
berpikir, namun ia harus segera "berjuang dan melarikan diri". Karena <br />
itu, tubuh akan segera menegangkan otot-otot dan memperpendek tendon <br />
atau urat-urat di tubuh bagian belakang dari kepala sampai ke ke <br />
kaki. Hal ini akan berpengaruh pada sikap tubuh dan mengacaukan <br />
keseimbangan di dalam telinga dan orientasi gerak. <br />
<br />
Bila tubuh telah terbiasa dengan refleksi pelindung tendon tersebut, <br />
maka sulit untuk menghilangkannya. Gerakan meregangkan otot telah <br />
terbukti efektif dalam mengendorkan urat dan otot sehingga energi <br />
dapat mengalir sampai di otak bagian depan yang menunjang kemampuan <br />
memahami, mengontrol gerakan dan tingkah laku yang logis untuk <br />
melibatkan diri dalam kegiatan sosial. <br />
<br />
Ciri khas jika otak bagian depan dan belakang kurang bekerja sama <br />
adalah otot tengkuk dan bahu tegang, kurang bersemangat untuk <br />
belajar, serta reaksi pelan. Lalu hambatam otak bagian belakang <br />
berupa anak terlalu aktif, konsentrasi dan analisis anak dalam <br />
rentang yang terlalu pendek, terlalu terinci, kurang fleksibel, <br />
kadang-kadang agresif, kurang rileks atau istirahat untuk memikirkan <br />
sesuatu lebih luas. Hambatan otak bagian depan berupa anak pasif, <br />
melamun, bila stres bingung, hipoaktif (kurang aktif), serta <br />
kemampuan untuk memperhatikan kurang, namun perasaan dan suasana <br />
(merekam dengan jelas). <br />
<br />
Contoh gerakan untuk dimensi ini adalah Burung Hantu. <br />
<strong>Burung Hantu</strong> Berdiri dengan kedua kaki meregang. Letakkan telapak <br />
tangan kiri pada bahu kanan, sementara tangan kanan dibiarkan <br />
bebas.Sambil menengok ke kiri dan kanan, telapak tangan kiri "meremas- <br />
remas" bahu. Tarik napas pada saat kepala menghadap lurus ke depan, <br />
lalu buang napas ketika kepala ke samping. Ulangi untuk tangan <br />
lainnya. Lakukan latihan sebanyak 10 kali.Manfaat : mengkoordinasikan <br />
pendengaran, penglihatan dan gerakan tubuh; meningkatkan konsentrasi <br />
dan sebagainya. <br />
<br />
<strong>Abjad 8</strong>:Alfabet yang dibuat berdasarkan 8 tidur ini dapat dilakukan <br />
anak dengan dua tangan (jarinya "dikunci") bersama di udara dan di <br />
papan tulis agar otot-otot besar di tangan, bahudan dada diaktifkan. <br />
Kemudian, 8 tiudr digambarkan lebih kecil di kertas atau buku tulis <br />
dan diikutinya dengan alat tulis. Tulislah 8 tidur beberapa kali, <br />
lalu sambunglah dengan satu huruf pilihan, kemudian diteruskan lagi <br />
dengan beberapa gerakan 8 tidur.Manfaat : mengaktifkan kedua belahan <br />
otak, menunjang koordinasi tangan-mata, dapat membedakan dan <br />
menghafal symbol dan huruf, dan sebagainya. <br />
<br />
<strong>Dimensi pemusatan</strong> <br />
<br />
Pemusatan adalah kemampuan untuk menyeberang garis pemisah antara <br />
tubuh bagian bawah dan atas sesuai dengan fungsi-fungsi otak bagian <br />
bawah dan atas, yaitu sistem limbik. Apa yang dipelajari harus dapat <br />
dihubungkan dengan perasaan dan memberi arti. Bila kerja sama antar- <br />
otak besar dan sistem limbik terganggu, si kecil sulit merasakan <br />
emosi atau mengekspresikannya, cenderung bertingkah laku "berjuang <br />
atau melarikan diri" serta dapat mengalami ketakutan yang berlebihan. <br />
Dalam keadaan stres, tegangan listrik berkurang di otak besar, <br />
sehingga fungsinya pun terganggu. <br />
<br />
Tubuh manusia adalah satu sistem listrik yang sangat kompleks. Semua <br />
kesan dan masukan melalui mata, telinga dan gerakan diubah ke dalam <br />
sinyal listrik dan diteruskan melalui serabut saraf ke otak. <br />
Sebaliknya, otak mengirim sinyal listrik lainnya untuk memerintah <br />
cara bereaksi pada sistem penglihatan, pendengaran dan otot-otot. <br />
Dengan gerakan untuk meningkatkan energi dan minum air, banyak energi <br />
elektromagnetis menjadi lancar sehingga komunikasi antar-otak dan <br />
badan terjamin. <br />
<br />
Ciri khas jika otak bagian atas dan bawah kurang bekerja sama adalah <br />
bila bagian atas yang terhambat. Misalnya saja, anak bicara dan <br />
bertindak pelan, kurang fleksibel, sulit melompat, kurang <br />
berkonsentrasi, kurang terorganisasi, penakut, kurang percaya diri, <br />
ragu-ragu, sulit dalam hubungan sosial dan di sekolah. Bila bagian <br />
bawah yang terhambat menyebabkan cepat hilang keseimbangan, <br />
mengabaikan perasaan atau menilainya negatif, bicara dan bertindak <br />
terlalu cepat, serta ingin mendiskusikan segala hal. <br />
<br />
Contoh gerakan untuk dimensi ini adalah Tombol Bumi, Tombol <br />
Keseimbangan, Tombol Angkasa, Pasang Telinga, Titik Positif, dan lain� <br />
lain. <br />
<br />
<br />
Tombol Bumi Letakkan dua jari tangan kanan di tengah dagu, sementara <br />
telapak tangan kiri di daerah pusat (perut). Jari-jari telapak tangan <br />
kiri menunjuk ke bawah (lantai). Gerakan mata dari bawah (lantai) ke <br />
atas (langit-langit), lalu kembali ke bawah sambil melakukan napas <br />
dalam, yaitu menarik napas dalam-dalam, dan membuangnya secara <br />
perlahan. Lakukan selama 1 menit atau sekitar 4-6 kali napas dalam. <br />
Ulangi gerakan untuk tangan lainnya.Manfaat : melatih mata untuk <br />
melihat benda jauh-dekat, meningkatkan koordinasi tubuh, dan lainnya. <br />
<br />
Tombol Keseimbangan:Sentuhlah tombol keseimbangan yang <br />
terletak di belakang telinga kiri di perbatasan rambut (bawah tulang <br />
tengkorak) dengan beberapa jari tangan kiri. Sementara itu, letakkan <br />
telapak tangan di daerah pusat. Posisi kepala tetap lurus ke depan. <br />
Setelah 30 detik, lakukan untuk tangan satunya lagi. Ulangi gerakan <br />
hingga beberapa kali. Manfaat : meningkatkan konsentrasi, membuat si <br />
kecil lebih siap menerima pelajaran. <br />
<br />
Titik Positif: Sentuhlah dia titik dahi, kira-kira di antara perbatasan rambut dan alis. Lakukan selama 30-60 detik.Manfaat : menenangkan pikiran dan lain-lain. </span>Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-88396355553057812202010-09-18T23:04:00.001+07:002010-09-18T23:06:02.127+07:00Multiple Personality Disorder<span style="font-size: x-small;"><span style="color: #cc6600;"></span></span><br />
<h4><span style="font-size: x-small;"><span style="color: #cc6600;">by: devika</span></span></h4><span style="font-size: x-small;"> </span><span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;"> Multiple personality disorder (MPD), is a condition in which a patient displays numerous distinct identities or personalities. Each of the personalities, also known as alters, has its own way of perceiving, interacting and reacting with the environment. Patients diagnosed with MPD exhibit a wide array of symptoms that fluctuate with time. The severity of the condition also varies from patient to patient. Apart from the symptoms mentioned below, patients also experience other symptoms, such as those seen in epilepsy, schizophrenia, anxiety disorders, mood disorders, post traumatic stress disorder, personality disorders and eating disorders. Listed below are the signs and symptoms of multiple personality disorder.<br />
<br />
Causes:<br />
<br />
The precise cause is not known though DID is highly correlated with physical or sexual abuse in children, and many use dissociation as a defense. They seek to slip into a different state of mind where they are not being abused, and the abuse is occurring to someone else. Other evidence has linked DID with a history of brain injury and epilepsy. Onset is usually during childhood and most patients are female. DID may run in families; however, the genetic transmission question is unresolved.<br />
<br />
Signs And Symptoms Of Multiple Personality Disorder:<br />
<br />
Common Symptoms:<br />
<br />
Amnesia:<br />
Amnesia is one of the most common symptoms of multiple pers</span></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;">onality disorder. In this, a patient forgets everything that happened in their lives over an extended period of time, such as he/she might completely forget his/her childhood. On other occasions, the patient forgets what had happened with him/her in a particular period of time.<br />
<br />
Depersonalization:<br />
It is a multiple personality disorder in which a patient feels that his/her body is unreal and is constantly changing or dissolving. In this case, the patient feels that he/she</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;"> is out of the body and is a watching a movie of himself. Known as the trances or fugue states, the patient faces 'out of body experiences'.<br />
<br />
Derealization:<br />
Falsification or derealization is also one of the most common symptoms of MPD. A patient in </span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;">this case believes that thewalls, buildings, or other stable objects are changing in shape, size or color. They may also fail to recognize closerelatives or friends. The external environment is unreal or illusory for a MPD patient.<br />
<br />
Identity Disturbances:<br />
Since the patient having MPD has many alters, he/she may or may not face identity crisis. In such a case, the continuous change from the host personality to alters, makes the patient face identity disturbances.<br />
</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;"> Whether you decide to seek treatment on your own or are encouraged by loved ones or a concerned employer, you may feel defensive about treatment or think its unnecessary. The nature of narcissistic personality disorder can also leave you feeling that therapy or the therapist is not worth your time and attention, and you may be tempted to quit. Try to keep an open mind, though, and to focus on the rewards of treatment.<br />
</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;"> Also, be sure to:<br />
<br />
1.Stick to your treatment plan. Attend scheduled therapy sessions and take any medica</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;">tions as directed. Remember that it can be hard work and that you may have occasional setbacks.<br />
2.Learn about it. Educate yourself about narcissistic personality disorder so that you can better understand symptoms, risk factors and treatments.<br />
3.Get treatment for substance abuse or other mental health problems. Your addictions, depression, anxiety and stress can feed off each other, leading to a cycle of emotional pain and unhealthy behavior.<br />
4.Learn relaxation and stress management. Try such stress-reduction techniques as meditation, yoga or tai chi. These can be soothing and calming.<br />
5.Stay focused on your goal. Recovery from narcissistic personality disorder can take time. Keep motivated by keeping your recovery goals in mind and reminding yourself that you can work to repair damaged relationships and become happier with your life.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: x-small;"></span></span>Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-65136166561084233292010-09-18T02:15:00.002+07:002010-09-18T23:21:03.009+07:00Gerakan Brain Gym untuk Optimalisasi Bicara pada Anak Autis <br />
Ini Brain Gym yang saya baca di buku "I am The Child". Tapi maaf, kalo ada yang salah, wong saya aja baru mulai mau nerapin juga. Brain gym ini fokus ke gerakan untuk anak kita yang terganggu perkembangan bicaranya. Kalau sulit dibayangkan gerakannya, maaf maaf banget. Emang paling enak kalau ada videonya ya?<br />
<br />
1. Gerakan Meregangkan Otot :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIRf7jogefQH-W2wiVwhi_4c8_rSOBuD_-9p_uDDAdTirD7MAnPw7Lb_bP9TvwZr137uM2yaC6LrTu15d74rmEfgr617_7QeRhgq5zzp0ylVM5n94zpl2hjnYztiOU9lYTELIR5K2Ie6M/s1600/1_0003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIRf7jogefQH-W2wiVwhi_4c8_rSOBuD_-9p_uDDAdTirD7MAnPw7Lb_bP9TvwZr137uM2yaC6LrTu15d74rmEfgr617_7QeRhgq5zzp0ylVM5n94zpl2hjnYztiOU9lYTELIR5K2Ie6M/s200/1_0003.jpg" width="125" /></a></div><br />
yaitu kemampuan berguling dari posisi tiarap sampai ke posisi telentang, dan sebaliknya, kemampuan membedakan daerah tubuh dan memulai gerakan dari satu bagian tubuh. <br />
Fungsinya: membantu bicara, pemahaman dan halangan lain yang terkait dengan bicara<br />
2. Burung Hantu Reseptif: <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmXXnS2dXsC0z2EVlKxpdUgtt22FUH5_8iyyo8JxhkywJIzJAOGugUdQAnXqs5Gd3pPB0R0v-s0BncEWmpDBkUGhmUrLYS7TpdBz7FNzSeopMpDWByn2KPq0nIzeam7zNYecsVEWriMLE/s1600/1_0011.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmXXnS2dXsC0z2EVlKxpdUgtt22FUH5_8iyyo8JxhkywJIzJAOGugUdQAnXqs5Gd3pPB0R0v-s0BncEWmpDBkUGhmUrLYS7TpdBz7FNzSeopMpDWByn2KPq0nIzeam7zNYecsVEWriMLE/s200/1_0011.jpg" width="126" /></a></div><br />
terapis berdiri di belakang si anak dan meremas bahu si anak sambil menolehkan kepalanya ke kiri dan ke kanan. <br />
Fungsinya: integrasi tengkuk, integrasi visi dan mendengarkan dengan gerakan seluruh tubuh, agar bisa mensejajarkan kepala dan leher dengan lebih baik, memperhatikan, membedakan dan persepsi auditori, memori, kemampuan berpikir dan bicara.<br />
<a name='more'></a>3. Mengaktifkan Tangan:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-MV_61jkSbWmL-h4pfQTjMIu4uBbHmn1I6GBxd7T5q-H425IXxSFMgd4pTk36UU_F6h5OvROil69cO1hqZCnWtq4nZJgUEF751RF9YnT-nBmrMZVSiPpIAF6MyVAPtmsNit4-j8BNwPU/s1600/1_0012.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-MV_61jkSbWmL-h4pfQTjMIu4uBbHmn1I6GBxd7T5q-H425IXxSFMgd4pTk36UU_F6h5OvROil69cO1hqZCnWtq4nZJgUEF751RF9YnT-nBmrMZVSiPpIAF6MyVAPtmsNit4-j8BNwPU/s200/1_0012.jpg" width="116" /></a></div><br />
terapis mengangkat kedua lengan anak lurus ke atas, menahan dengan lembut pada kedua sisi kepalanya, memanjangkannya, dan mengangkatnya sedikit naik dari tulang iga. <br />
Fungsi: mengurangi ketegangan motorik kasar dalam bahu, dada, lengan dan tangan, koordinasi mata-tangan, cara bicara ekspresif dan kemampuan berbahasa, pernafasan lebih baik<br />
4. Lambaian Kaki:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBxZGM-ysBHt5t8Uz2lblKssEF0tpx7mrVqv97Aoo2PeAULuCsTkoFlDdWVse9RrAr6HVmceRxG9oSqgPC206ms3iwD9XmH1hW4j0E6lNfuPAaj0t6uRJmAUpjtQ2pXINQa5YHHedUowU/s1600/1_0013.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBxZGM-ysBHt5t8Uz2lblKssEF0tpx7mrVqv97Aoo2PeAULuCsTkoFlDdWVse9RrAr6HVmceRxG9oSqgPC206ms3iwD9XmH1hW4j0E6lNfuPAaj0t6uRJmAUpjtQ2pXINQa5YHHedUowU/s200/1_0013.jpg" width="120" /></a></div><br />
terapis memegang bagian bawah lutut (origo) dan di bagian tumit (insertio) secara bersamaan dengan posisi direntangkan (seperti posisi sila, tetapi kaki satunya menapak di lantai dan si anak berdiri, terapis menahan di belakang). Kemudian kakinya digerak-gerakkan seperti sedang melambai, ulangi dengan kaki lainnya. <br />
Fungsi: kemampuan untuk menahan atau memulai sendiri, menahan berat secara lebih baik, mempertinggi ekspresi diri, dan cara bicara yang ekspresif serta keterampilan berbahasa<br />
5. Pompa Betis:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyiBS6GyWr0G9FlccCsC4Xgh5QNeHcILyADcZ6m9UXkb0usEPfRjZTact2ltB9hkp1CuBe-_AmC-J-C9P_Q-_MmzWyWX3igjHh2LeAQ2kRIF7-nYlz28ERhBowQ320XmutOgGDPmgfMqI/s1600/1_0014.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyiBS6GyWr0G9FlccCsC4Xgh5QNeHcILyADcZ6m9UXkb0usEPfRjZTact2ltB9hkp1CuBe-_AmC-J-C9P_Q-_MmzWyWX3igjHh2LeAQ2kRIF7-nYlz28ERhBowQ320XmutOgGDPmgfMqI/s200/1_0014.jpg" width="119" /></a></div><br />
anak berdiri pada jarak satu lengan dari meja dan menyandar ke dean pada meja sambil meletakkan telapak tangan di atas meja. Satu kaki ditarik lurus ke belakang sampai jari jari kakinya <br />
menyentuh lantai dan tumitnya terangkat. Terapis memegangi pergelangan kaki anak sambil dengan lembut menekan tumit anak ke lantai. Lalu tumit diangkat dan proses menekan mengangkat diulangi beberapa kali untuk memanjangkan otot betisnya. <br />
Fungsi: kemampuan untuk menahan dan memulai sendiri, menahan bobot, mempertinggi kesadaran sikap tubuh dan ekspresi diri, cara berbicara yang ekspresif dan kemampuan berbahasa<br />
6. Sakelar Otak:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZjBBIzZTPlqAeyEDLkwBE31IbghSeX_8rqiWJkqr9gcrXoYzjMl68NL_s6BvcqF63l1-5i8rH8-7RsraRY-v9BhPRULi634NyJiapeR5MBQtV0vE8y9E5bngmLD7-2FKc6Z_fo_dToZ8/s1600/1_0017.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZjBBIzZTPlqAeyEDLkwBE31IbghSeX_8rqiWJkqr9gcrXoYzjMl68NL_s6BvcqF63l1-5i8rH8-7RsraRY-v9BhPRULi634NyJiapeR5MBQtV0vE8y9E5bngmLD7-2FKc6Z_fo_dToZ8/s200/1_0017.jpg" width="127" /></a></div><br />
dengan satu tangannya, terapis dengan kuat memijat jaringan lunak di bawah tulang selangka anak, kiri dan kanan tulang dada, lalu terapis meletakkan tangannya yang lain pada pusar si anak. <br />
Cara lain: terapis dengan perlahan menggerakkan sebuah pena dengan memegangnya dari jarak 12 sampai 18 inci dari hidung si anak, dari kiri bidang visual anak ke kanan, dan kembali lagi. Diulang. Fungsi: mengirim pesan dari belahan otak kanan ke sebelah kiri tubuh, dan sebaliknya, menerima oksigen lebih banyak, perbaikan koordinasi visual, peningkatan kemampuan berpijak dan memusat.<br />
7. Menguap Ber Energi;<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil2EhDO4leHlHecME2bfZGg5ay_Z8oCBuCBij-d1_XbQ1DzeVTQSpUjK3U1q_0Bg2-iLvgFsG2GHrpihHU6JyAeSGezP9dX6HcrT0kfyAXu0w2OgZ3xqZs6m2ABNffXeEC7MrxTgGWJug/s1600/1_0021.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil2EhDO4leHlHecME2bfZGg5ay_Z8oCBuCBij-d1_XbQ1DzeVTQSpUjK3U1q_0Bg2-iLvgFsG2GHrpihHU6JyAeSGezP9dX6HcrT0kfyAXu0w2OgZ3xqZs6m2ABNffXeEC7MrxTgGWJug/s200/1_0021.jpg" width="131" /></a></div><br />
terapis menekan atau dengan lembut memijat sembarang titik yang tegang pada rahang anak khususnya pada tepi geraham bagian atas dan bawah, kemudian bersama sama anak, terapis <br />
mengeluarkan bunyi desahan (menguap) yang membuat relaks. <br />
Fungsi: perbaikan fungsi motor untuk otot otot yang terlibat dalam proses mengunyah dan bersuara, peningkatan relaksasi dan visual, perbaikan komunikasi yang ekspresif dan verbal, peningkatan kemampuan memilah informasi penting.<br />
8. Pasang Telinga;<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8IAq-DqUnIDvolETqsM5k6cevD2GTlwufDyDj4JzVyXS4FTpKQNFJiICyFPswgeIn445UDNU5352X-jMQcISylyHDgfJFYhopdsw_RxBnH5w3cPnuW5tgNwP_xSdVQzDC4-4-eCbWkPk/s1600/1_0022.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8IAq-DqUnIDvolETqsM5k6cevD2GTlwufDyDj4JzVyXS4FTpKQNFJiICyFPswgeIn445UDNU5352X-jMQcISylyHDgfJFYhopdsw_RxBnH5w3cPnuW5tgNwP_xSdVQzDC4-4-eCbWkPk/s200/1_0022.jpg" width="119" /></a></div><br />
terapis menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menarik kedua telinga anak dengan lembut keluar dan melepas gulungannya dimulai dari puncak telinga dipijat lembut sepanjang lengkungannya, berakhir di cuping bawah (3 titik atas tengah bawah). Ulangi 3 x atau lebih. <br />
Fungsi: membedakan persepsi, memori auditori, mendengarkan suaranya sendiri saat berbicara, daya ingat jangka pendek, bicara dalam hati dan keterampilan berpikir, mendengar dengan kedua telinga secara bersamaan.<br />
<br />
gerakan - gerakan seperti yang dijelaskan diatas dapat membantu anak - anak autis dalam kemampuan berbicara mereka. semoga bermanfaat bagi kita semua. <br />
Salam Ikhlas Tizar RahmawanTizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-26051878070537763112010-09-10T00:16:00.000+07:002010-09-10T00:16:00.721+07:005 Relationship Killers and How to Avoid ThemMargaret Paul, Ph.D.<br />
<br />
As a relationship counselor, I am constantly being asked why so many relationships fail. In the 37 years that I have worked with couples, I have discovered five major relationship killers:<br />
<br />
CONTROLLING BEHAVIOR<br />
<br />
Most people enter a relationship with a deep fear of rejection, and this fear motivates various forms of controlling behavior. Controlling behavior falls into two major categories – overt control and covert control.<br />
<br />
Overt control includes many forms of attack, such as blaming anger, rage, violence, judgment, criticism and ridicule.<br />
<br />
Covert control includes compliance, enabling, withdrawal, defending, explaining, lying and denying. Often a person at the other end of attack will respond with some form of covert control in an attempt to have control over not being attacked.<br />
<br />
Controlling behavior always results in resentment and emotional distance, bringing about the very rejection that it is meant to avoid.<br />
<br />
RESISTANCE<br />
<br />
Many people enter a relationship with a deep fear of being engulfed and controlled – of losing themselves. The moment they experience their partner wanting control over them, they respond with resistance – withdrawal, unconsciousness, numbness, forgetfulness, and procrastination.<br />
<br />
When one partner is controlling and the other is resistant – which is really an attempt to have control over not being controlled - the relationship becomes immobilized. Partners in this relationship system feel frustrated, stagnant, and resentful.<br />
<br />
NEEDINESS<br />
<br />
Many people enter a relationship believing that it is their partner’s job to fill their emptiness, take away their aloneness, and make them feel good about themselves. When people have not learned how to take responsibility for their own feelings and needs, and to define their own self-worth, they may pull on their partner and others to fill them with the love they need.<br />
<br />
SUBSTANCE AND PROCESS ADDICTIONS<br />
<br />
Most people who feel empty inside turn to substance and process addictions in an attempt to fill their emptiness and take away the pain of their aloneness and loneliness. Alcohol and drug abuse, food, spending, gambling, busyness, Internet sex and pornography, affairs, work, TV, accumulating things, beautifying, and so on, can all be used as ways to fill emptiness and avoid fears of failure, inadequacy, rejection and engulfment. And they are all ways of shutting out your partner.<br />
<br />
EYES ON PARTNER'S PLATE<br />
<br />
Many people are acutely aware of what their partner is doing that is causing relationship problems, but completely unaware of what they are doing. For example, you might be very aware of your partner’s resistance or withdrawal, but totally unaware of your own judgmental behavior. You might be very aware of your partner’s anger, but completely unaware of your own compliance. You might be very aware of your partner’s addictive behavior, but very unaware of your own enabling. As long as your eyes are on your partner instead of on yourself, you will continue to believe that if only your partner changed, everything would be okay.<br />
<br />
RESOLVING RELATIONSHIP KILLERS<br />
<br />
All relationship killers come from fear – of inadequacy, of failure, of rejection and of engulfment. As long as you are coming from any of these fears, you will be behaving in one or more of the above ways.<br />
<br />
The way out is to develop a loving adult self who knows how to take full responsibility for your own feelings and needs. You will move beyond controlling, needy and addictive behavior only when you learn how to fill your self with love and define your own inner worth. When you are willing to take your eyes off your partner’s plate and turn your eyes fully on yourself, you can begin to do the inner healing work necessary to heal yourself and your relationship.<br />
<br />
A good place to start is to download our free Inner Bonding course and begin to practice the Six Steps of Inner Bonding. The daily practice of these steps will move you out of your addictive and controlling behavior and into the personal responsibility necessary to heal your relationship.Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-53140642360292861062010-09-09T15:15:00.000+07:002010-09-09T15:15:00.963+07:005 Actions For Successful RelationshipsMargaret Paul, Ph.D.<br />
<br />
Couples that have a very good relationship are not just lucky. Successful, loving relationships do not just happen. The couples that have loving relationships are taking specific actions that people in unsuccessful relationships are not taking.<br />
<br />
ACTION 1 - KINDNESS TO SELF AND OTHER<br />
<br />
Think for a moment about how you go through your day. Are you focused on what you don’t like in yourself or your partner? Do you spend much of your thinking time judging yourself or your partner? Or, do you make the spiritual attribute of kindness to yourself and others, including your partner, your highest priority?<br />
<br />
People in successful relationships treat themselves and their partner with kindness – kind words, kind actions, kind looks, kind listening, and kind thoughts. It is far more important to them to be kind than to try to control their partner with anger, judgment, criticism, irritation, blame, resistance or withdrawal.<br />
<br />
ACTION 2 - PERSONAL RESPONSIBILITY FOR FEELINGS<br />
<br />
People in loving relationships do not make their partner responsible for their feelings. When they feel angry, hurt, anxious, depressed, resentful, irritated, guilty, or shamed, they look within at their own thoughts and behavior that may be causing their painful feelings. They do not see themselves as victims of their partner’s choices. Rather, they learn how to manage their own feelings without dumping their upset on their partner. When they can’t manage their own feelings, they get the help they need rather than dump anger, blame, anxiety or depression onto their partner.<br />
<br />
ACTION 3 - ORGANIZATIONAL RESPONSIBILITY<br />
<br />
People in successful relationships take responsibility for managing their time and space in ways that work for themselves and their partner. They make sure they have enough time with each other to talk, learn, resolve conflict, play and make love. The make sure they have time with children, time for chores, time for work and time for relaxation. They take care of their mutual living spaces in ways that respect their partner’s needs. If one partner tends to be neat and the other messy, they both strive to make their living environment pleasant for both of them rather than either of them complying, controlling, or resisting. Because their highest priority is kindness to themselves and each other, they are motivated to discover ways of living together that meets both of their needs.<br />
<br />
ACTION 4 - FINANCIAL RESPONSIBILITY<br />
<br />
Successful couples make sure that they not only earn enough to support themselves, but they learn how to manage their money in ways that do not create stress for themselves or their partner. They decide mutually if both of them will work or not. Partners in loving relationships do not unilaterally decide to stop working and live off the other person. Nor does either partner make unilateral financial decisions that have a negative effect on the other partner.<br />
<br />
In successful relationships, one partner does not spend money in such as way as to create stress for the other person. Loving partners mutually decide on their budget and then both of them stick to it.<br />
<br />
ACTION 5 - HEALTH AND WELLBEING<br />
<br />
When two people care deeply about themselves and each other, they strive to take care of their physical health. Loving partners do not behave in ways that cause their partner to fear for their wellbeing. They do not take unnecessary risks, such as riding a motorcycle without a helmet, or participating in activities that could harm their eyes without wearing goggles. They don’t drink and drive. They eat well, get enough exercise, and don’t smoke. People in loving relationships do not want their partner to suffer the grief of their loss through premature illness, so they strive to take good care of themselves – partly out of caring for themselves, and partly out of caring for their partner.<br />
<br />
Once again – successful relationships don’t just happen. They are the result of each person taking physical, emotional, financial, organizational, and spiritual responsibility within their relationship.<br />
<br />
Margaret Paul, Ph.D. is the best-selling author and co-author of eight books, including "Do I Have To Give Up Me To Be Loved By You?" and “Healing Your Aloneness.†She is the co-creator of the powerful Inner Bonding® healing process. Learn Inner Bonding now! Visit her web site for a FREE Inner Bonding course: http://www.innerbonding.com or email her at margaret@innerbonding.com. Phone sessions available.Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-7679057511705390172010-09-08T00:14:00.000+07:002010-09-08T00:14:00.726+07:0010 Signs of a Healthy RelationshipMargaret Paul, Ph.D.<br />
<br />
“My parents had a very good relationship,†I often hear my clients say.<br />
<br />
“What do you mean by good?†I ask.<br />
<br />
“They didn’t fight. They spent a lot of time with each other.â€<br />
<br />
That may have been the definition of a good relationship years ago, but now most people want more. Following are ten signs of a healthy relationship.<br />
<br />
KINDNESS<br />
<br />
Is kindness more important to each of you than having your way, being in control, or being right? Do you each receive joy out of being kind to each other? Being kind rather than controlling with each other is essential for a healthy relationship.<br />
<br />
SPONTANEOUS WARMTH AND AFFECTION<br />
<br />
Do you and your partner well up with warmth and fullness of heart for each other and express it with affection? Are you each able to see the beautiful essence within each other, rather than just the faults? Are you able to get beyond the outer to the unique inner Self of each other? Do you enjoy sharing affection? Warmth and affection are vital for a healthy relationship.<br />
<br />
LAUGHTER AND FUN<br />
<br />
Can the two of you laugh and play together? Do you appreciate and enjoy each other’s sense of humor? In the midst of difficulties, can you help each other to lighten up with humor? Can you let down and be playful with each other, letting yourselves be like kids together? Laughter and fun play a huge role in a healthy relationship.<br />
<br />
ENJOYING TIME TOGETHER AND TIME APART<br />
<br />
Are you both each other’s favorite person to spend time with? Are you motivated to set aside time just to be together?<br />
<br />
Do both of you have friends and interests that you enjoy doing? Are both of you fine when you are not together?<br />
<br />
Some couples spend a lot of time together because they really enjoy it, while others spend a lot of time together out of fear of being alone. It is important for a healthy relationship for each person to have friends and interests, so that they are not dependent on each other. Dependency is not healthy in a relationship, particularly emotional dependency.<br />
<br />
A METHOD FOR CONFLICT RESOLUTION<br />
<br />
All relationships have some conflict. It is not the conflict that is the issue, but how you deal with it. Do you have a method for resolving conflict, or do the issues just keep getting swept aside? If fighting is part of how you deal with conflict, do you fight fair, or are you hurtful when you fight?<br />
<br />
LETTING GO OF ANGER<br />
<br />
If one or both of you get angry, do you hang on to it, punishing your partner with it, or can you easily let it go? In healthy relationships, both partners are able to quickly move on, back into kindness and affection.<br />
<br />
TRUST IN YOUR LOVE FOR EACH OTHER<br />
<br />
Do you each trust that the love is solid, even in very difficult times between you? Do you each know that you can mess up, fail, disappoint the other, emotionally hurt the other – and the love will still be there? Do you each know that the love is about who you are, not what you do? This level of trust is essential for a healthy relationship.<br />
<br />
LISTENING, UNDERSTANDING, ACCEPTING AND LEARNING<br />
<br />
Do you each feel heard, understood and accepted? Can you share your secrets with your partner without fearing being judged? Are you each more interested in learning about yourselves and each other than you are in controlling each other? Is listening to each other with an open heart and a desire to understand more important than judging each other or defending yourselves?<br />
<br />
SEXUALITY<br />
<br />
Is your sexual relationship warm and caring? Can you be sexually spontaneous? Can you talk with each other about what brings pleasure to each of you?<br />
<br />
FREEDOM TO BE YOURSELF<br />
<br />
Do you each feel free to be all that you are? Do you each feel supported in pursuing what brings you joy? Does your partner feel joy for your joy?<br />
<br />
While some people may naturally be open, kind, affectionate, accepting, and emotionally responsible for themselves, most people need to heal the fears and false beliefs they learned in their families. Healthy relationships evolve as each person evolves in his or her ability to be loving to themselves and each other.<br />
<br />
Margaret Paul, Ph.D. is the best-selling author and co-author of eight books, including "Do I Have To Give Up Me To Be Loved By You?" and “Healing Your Aloneness.†She is the co-creator of the powerful Inner Bonding® healing process. Learn Inner Bonding now! Visit her web site for a FREE Inner Bonding course: http://www.innerbonding.com or email her at margaret@innerbonding.com. Phone sessions available.Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-26763511786973345012010-09-07T14:50:00.001+07:002010-09-07T14:50:00.428+07:00KESEHATAN SAAT REMAJA MENENTUKAN MASA DEPAN KAMU<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4KTEr5NRrSmyg59oD52hzU17Ls4r774F_I_TgCxxyVZtEZj358KN-Zx1cNa6CMu-wfA8RJu0X7ND8NLzp3TaGtkug1VAYnLZbw5OHclFes9otpEv7yuFAp2vO0h1CTjusBu0m9WJgVAU/s1600/Masal-ist2_634034-man-woman1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4KTEr5NRrSmyg59oD52hzU17Ls4r774F_I_TgCxxyVZtEZj358KN-Zx1cNa6CMu-wfA8RJu0X7ND8NLzp3TaGtkug1VAYnLZbw5OHclFes9otpEv7yuFAp2vO0h1CTjusBu0m9WJgVAU/s320/Masal-ist2_634034-man-woman1.jpg" width="320" /></a></div> <br />
Pernahkah kamu mendengar bahwa hidup adalah pilihan? Ya kita akan memilih jalan hidup kita masing-masing. Mungkin beberapa dari kita sering bergantung pada orang lain dalam menentukan pilihan. Namun pilihan dan masa depan kita tetap berada di tangan kita sendiri. Masalah kesehatan diri juga merupakan salah satu pilihan yang mesti kita tentukan. Kita tentunya ingin selalu sehat dan beraktivitas sebagaimana layaknya remaja lainnya. Tapi semua sangat tergantung kepedulian dan kesadaran kita dalam menjaga kesehatan.<br />
Mengapa kita harus peduli pada kesehatan kita? Banyak alasan yang dapat dipertimbangkan antara lain untuk merasa lebih fit, terlihat menarik, menjadi lebih kuat ataupun alasan lainnya. Banyak orang menganggap kesehatan sebagai harta yang paling berharga. Tanpa kesehatan kita tidak akan bisa melakukan sesuatu yang berharga lainnya, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.<br />
Masa remaja merupakan masa yang menentukan dalam hidup kita. Kita dapat mengasah kreativitas serta menuntut ilmu sebaik mungkin untuk menentukan masa depan kita. Berbagai aktivitas remaja seperti saat di sekolah, bersosialisasi dan aktivitas lainnya semua tentunyanya dipengaruhi oleh kesehatan. Coba renungkan, bila sakit atau mengalami kecacatan tentu aktivitas kita tidak seperti sekarang ini.<br />
Terkadang dalam menjaga kesehatan kita memerlukan bantuan dokter serta sumber informasi kesehatan yang dapat dipercaya. Namun sesungguhnya yang paling paham terhadap kondisi tubuh dan riwayat kesehatan adalah diri sendiri. Namun remaja kurang mampu mengungkapkan permasalahan kesehatan yang mereka rasakan kepada orang lain.<br />
Untuk itu kami redaksi RemajaSehat berusaha menyajikan materi sepadat mungkin dengan penekanan poin-poin yang patut diketahui para remaja kita. Selain itu kami juga membuka kolom diskusi untuk pertanyaan yang diajukan via contact us. Materi yang kami sajikan antara lain:<br />
K<br />
• Peduli Pada Kesehatan Diri<br />
• Diet dan Kebugaran<br />
• Bahaya Rokok<br />
• Kesehatan Alat Reproduksi dan Seksualitas Remaja<br />
• HIV/AIDS<br />
• Narkoba dan Alkohol<br />
• Hubungan dan Persahabatan<br />
Jadi Para Remaja sekalian...<br />
Ayo kita sama-sama belajar untuk lebih mengerti dan memahami seputar permasalahan kesehatan diri kita untuk menjadi remaja sehat dan cerdas.<br />
<br />
Salam Ikhlas Tizar RahmawanTizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-90357017838920942002010-09-07T01:36:00.000+07:002010-09-07T01:36:00.671+07:00Healing from Childhood Abuse<span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="color: #cc6600;"><h4>Margaret Paul, Ph.D.</h4></span> </span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"> In the 37 years that I have been counseling individuals, I have worked with many people who have suffered from severe physical, emotional, and/or sexual abuse in childhood. Many who have sought my help were suffering from fear and anxiety, depression, various addictions, relationship problems and sexual problems. Many of these people had no memory of their childhood and had no idea why there were so unhappy. Many had spent years in therapy yet had never remembered their abuse. <br />
<br />
The reason they could not remember the traumatic events of their childhood is because the child or children within, who suffered the abuse, did not feel safe in revealing the abuse. These unconscious inner parts were protecting the person from reliving the horrible pain of the past. These inner children knew that the adult self did not have the strength to learn about and manage the information and the feelings.<br />
<br />
In order to remember and heal traumatic events from the past that are affecting you today, you need to have a strong and loving Adult self who is capable of managing emotional pain. Without this loving inner Adult, you may get so flooded and overwhelmed with the feelings of traumatic memories that you cannot function. <br />
<br />
The gentle, transformational Inner Bonding process that we teach is a process for developing this strong, loving Adult self. The loving Adult is the aspect of us that is connected with a powerful and loving Source of spiritual guidance – whatever this is for you. Learning and practicing the Inner Bonding process develops your ability to connect with your personal Source of spiritual guidance. It is your connection with your guidance that gives you the strength to manage the intensely painful feelings of childhood abuse.<br />
<br />
Once the inner children who hold the memories feel safe that there is a loving Adult self who is capable of managing the feelings, you will start to remember your past. As these memories come up, you will begin to understand the conclusions you drew about yourself that are currently causing your pain. Almost all children who have been abused draw erroneous conclusions about themselves as a result of the abuse – false beliefs such as, “I’m not important.†“I have no worth.†“I am just an object for others’ use.†“I am not lovable.†“I should never have been born.†“I would be better off dead.†“I don’t deserve love.†“I am a bad person.†It is these beliefs that are causing your present pain.<br />
<br />
Healing from childhood abuse is not just about remembering the past. It is about remembering the very good reasons you had for drawing the conclusions that are currently causing you such pain. It is about gently and lovingly acknowledging what happened that led to your present beliefs that are now limiting you. It is about learning how to access the truth from your spiritual source so that you can move out of lies that you are telling yourself that are causing your current pain.<br />
<br />
Most of us learn to treat ourselves based on how we were treated and how our parents or caregivers treated themselves. When your parents abused you, they were also not taking loving care of themselves and were not role modeling loving self-care. As long as you treat yourself the way your parents or other caregivers treated you and themselves, you will suffer. Healing from childhood abuse is about developing your loving Adult self so that you can learn to treat your inner child or inner children the way you always wanted to be treated.<br />
<br />
You CAN fully heal from childhood abuse, but only through learning to access and bring into your being the love, truth, wisdom and strength of your spiritual guidance. Through learning and practicing the Inner Bonding process, you will discover the incredibly beautiful and perfect essence within you – the part of you that was never damaged by the abuse. This is your true Self that will emerge as you heal the false beliefs of your wounded self. This is what will happen as you develop your loving Adult self through learning and practicing the Inner Bonding process. </span></span>Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-41195468145368162452010-09-06T01:33:00.000+07:002010-08-30T21:34:26.448+07:00Emotional Freedom Techique - Finding the Core Issue<span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="color: #cc6600;"></span></span><br />
<h4><span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="color: #cc6600;">Theodore Herazy</span></span></h4><span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="color: #cc6600;"></span> </span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"> Perhaps the most effective way in which to treat a negative emotional issue with Emotional Freedom Technique is to first locate and treat it directly via an early event that started or initiated the onset of a particular personal challenge. Once this core memory is determined, it can be cleared with the Emotional Freedom Techniques process. This will invariably help to resolve that particular issue. However, as easy as this is to report, it is often challenging to simply discover the onset of a core memory.<br />
<br />
Body focused approach to identify a core issue<br />
<br />
There are many ways to approach the discovery of important cores issues in EFT. These lurk below the surface of many of life�s emotional problems. Sometimes a person will attempt to use logic to follow a problem back in time. This is time consuming, and often doesn't work due to limits of the memory. <br />
<br />
Another way exists to uncover the start of an early core memory. It is surprisingly effective with those who are �over thinkers.� In this approach it is necessary to still the inner voice, and tolisten to the voice of the emotions and feel the internal response that caused the inital negative emotions. Use the physical or body region associated with a stressful issue to gain access to long-forgotten memories related to the core issue.<br />
<br />
First step<br />
<br />
Attempt to tune into the strongest or most common feelings that arise with the stressful emotion or memory. Let us use the example of being afraid of the dark. In this case, simply tune into the feeling of, or to "be with," feeling afraid while alone in the dark. Just remember what the last time was like, what was felt, what was experienced in the dark. Take no effort to recall the specific details of the external environment. Do not think of or recall what was seen or heard; only recall and attempt to relive what was felt while being in the dark. The specific goal is to notice what sensations and feeling are felt during the last fearful episode in the dark, as well as where they were felt. <br />
<br />
Second step<br />
<br />
Next, describe the physical sensations using as much detail as possible. For instance, where in the chest is the tightness felt? How much of the arm feels heavy and dull? Is the headache on both sides of the head, or just one; front or back? How large an area of the truck does the numbness extend? Is it dull, sharp or perhaps like pressure? And so forth with as details and descriptors whenever possible. By this process of feeling the entire physical experience of the stressful event, it is possible to come closer to the core issue itself.<br />
<br />
Third step<br />
<br />
After a\reaching a high level of awareness, notice what emotions, memories, internal dialogue or visual scenes come to your awareness. It might be a recollection of sounds, warnings, criticisms, outbursts and conversation. Many times it is not a dialogue that is being recalled, but a replay of what the person has heard others say at the time of the stessful event. <br />
<br />
Last step � Float back <br />
<br />
Keep the physical sensations going. Allow the memory to "float back" and keep the attention on the details of the bodily sensations, emotions and personal-statements with a casual, relaxed and receptive attitude. Do not work on figuring out anything or making something happen; merely take time to allow the memory of interesting and forgotten thoughts to come to you. <br />
<br />
Commonly a memory or image will arise after a short while, and are images connected to the current stressful issue. Do not be impatient with the process. After a few seconds it is common for someone to say, "I can�t think of anything. I am just not good at this kind of thing.� There should be no rush nor effort to think. Feel and experience long-forgotten memories. Almost like memories of a dream. Do not expect too much to happen too quickly, since this will stop information from surfacing. Take an attitude of no pressure, a relaxed state of mind in which thoughts come and go freely. <br />
<br />
If you do not feel anything in their body, this can be significant as the actual problem being addressed. Since taking hte time to notice one's breath is an exercise in bodily awareness, this will bring energy into the body by way of greater oxygen flow, but deeper relaxation that comes with deeper breathing will enhance the ability to feel bodily sensations. <br />
<br />
With a little coaxing and relaxed repetition, it is possible to recall an experience or scene related to the early onset of the stressful event or emotion. Once you achiee that memory, you are well on your way to great emotional release when treated with Emotional Freedom Technique. <br />
<br />
<br />
</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;">Dr. Theodore Herazy is a prolific writer on a wide variety of Alternative Medicine topics; he has authored hundreds of articles and two books in the area of men's health and nutrition. He primarily has used EFT on a daily basis to treat his patients for the last 10 years, and is considered an expert in the field of energy psychology. Visit <a href="http://www.eftbytelephone.com/">EFT by Telephone</a></span></span></span>Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-4852957979837500082010-09-06T01:30:00.000+07:002010-09-06T01:30:00.843+07:00Emotional Freedom Technique - Identifying Core IssuesTheodore Herazy<br />
<br />
Perhaps the most effective way in which to treat a negative emotional issue with Emotional Freedom Technique is to first locate and treat it directly via an early event that started or initiated the onset of a particular personal challenge. Once this core memory is determined, it can be cleared with the Emotional Freedom Techniques process. This will invariably help to resolve that particular issue. However, as easy as this is to report, it is often challenging to simply discover the onset of a core memory.<br />
<br />
Body focused approach to identify a core issue<br />
<br />
There are many ways to approach the discovery of important cores issues in EFT. These lurk below the surface of many of life�s emotional problems. Sometimes a person will attempt to use logic to follow a problem back in time. This is time consuming, and often doesn't work due to limits of the memory.<br />
<br />
Another way exists to uncover the start of an early core memory. It is surprisingly effective with those who are �over thinkers.� In this approach it is necessary to still the inner voice, and tolisten to the voice of the emotions and feel the internal response that caused the inital negative emotions. Use the physical or body region associated with a stressful issue to gain access to long-forgotten memories related to the core issue.<br />
<br />
First step<br />
<br />
Attempt to tune into the strongest or most common feelings that arise with the stressful emotion or memory. Let us use the example of being afraid of the dark. In this case, simply tune into the feeling of, or to "be with," feeling afraid while alone in the dark. Just remember what the last time was like, what was felt, what was experienced in the dark. Take no effort to recall the specific details of the external environment. Do not think of or recall what was seen or heard; only recall and attempt to relive what was felt while being in the dark. The specific goal is to notice what sensations and feeling are felt during the last fearful episode in the dark, as well as where they were felt.<br />
<br />
Second step<br />
<br />
Next, describe the physical sensations using as much detail as possible. For instance, where in the chest is the tightness felt? How much of the arm feels heavy and dull? Is the headache on both sides of the head, or just one; front or back? How large an area of the truck does the numbness extend? Is it dull, sharp or perhaps like pressure? And so forth with as details and descriptors whenever possible. By this process of feeling the entire physical experience of the stressful event, it is possible to come closer to the core issue itself.<br />
<br />
Third step<br />
<br />
After a\reaching a high level of awareness, notice what emotions, memories, internal dialogue or visual scenes come to your awareness. It might be a recollection of sounds, warnings, criticisms, outbursts and conversation. Many times it is not a dialogue that is being recalled, but a replay of what the person has heard others say at the time of the stessful event.<br />
<br />
Last step � Float back<br />
<br />
Keep the physical sensations going. Allow the memory to "float back" and keep the attention on the details of the bodily sensations, emotions and personal-statements with a casual, relaxed and receptive attitude. Do not work on figuring out anything or making something happen; merely take time to allow the memory of interesting and forgotten thoughts to come to you.<br />
<br />
Commonly a memory or image will arise after a short while, and are images connected to the current stressful issue. Do not be impatient with the process. After a few seconds it is common for someone to say, "I can�t think of anything. I am just not good at this kind of thing.� There should be no rush nor effort to think. Feel and experience long-forgotten memories. Almost like memories of a dream. Do not expect too much to happen too quickly, since this will stop information from surfacing. Take an attitude of no pressure, a relaxed state of mind in which thoughts come and go freely.<br />
<br />
If you do not feel anything in their body, this can be significant as the actual problem being addressed. Since taking hte time to notice one's breath is an exercise in bodily awareness, this will bring energy into the body by way of greater oxygen flow, but deeper relaxation that comes with deeper breathing will enhance the ability to feel bodily sensations.<br />
<br />
With a little coaxing and relaxed repetition, it is possible to recall an experience or scene related to the early onset of the stressful event or emotion. Once you achiee that memory, you are well on your way to great emotional release when treated with Emotional Freedom technique.<br />
<br />
<br />
Dr. Theodore Herazy is a prolific writer on a wide variety of Alternative Medicine topics; he has authored hundreds of articles and two books in the area of men's health and nutrition. He primarily has used EFT on a daily basis to treat his patients for the last 10 years, and is considered an expert in the field of energy psychology. Visit http://www.EFTbyTelephone.com for additional information on many EFT topics and information about doing EFT by phone.Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-56529602369489277292010-09-05T01:24:00.000+07:002010-09-05T01:24:00.782+07:00Emotional Freedom Technique - Tapping PointsTheodore Herazy<br />
<br />
Emotional Freedom Technique (EFT) is much more than a collection of particular tapping points; it is a self-administered method of energy psychology that to reduce a wide variety of emotional stresses.<br />
<br />
The ability of EFT to favorably influence stressful emotions resides primarily in the ability to locate and remain focused on the correct issue that generates the greatest emotional stress, all while doing the standard Emotional Freedom Technique procedure. If a person is unable to determine the best and most stressful issue on which apply EFT, it is still helpful to create an accurate EFT set-up statement about the stressful issue and remain focused on it. Without the ability to isolate and hold onto the thought of an important stressful issue, using the EFT tapping points will not offer the kind of relief from negative emotions that results from clearly focused can offer.<br />
<br />
This does not mean EFT tapping points are unimportant? While the actual EFT tapping points are important, the act of physically tapping during an Emotional Freedom Technique session is not nearly as important as selecting the correct issue to address, and how to compose the set-up statement about that issue. For greatest success it is important to invest time and effort to collect, prepare and mentally lock onto the memory or feeling that developed when your energy system became disrupted so long ago.<br />
<br />
General EFT tapping point information<br />
<br />
Some quick information about EFT tapping points in general:<br />
1. Use several fingers to tap on each point, so you do not miss anything. Like using a big hammer, you will not miss the target.<br />
<br />
2. Tap gently but firmly, fast enough that you tap maybe 5-7 times in 1-2 seconds.<br />
3. Most EFT tapping points are bilateral, meaning they are found on both the right and left side of the body. It is not necessary to tap on both sides; tap on whatever side feels comfortable. You can tap on the left side only, on the right side only, switch between right and left, or you can even tap on both sides at the same time. It doesn�t make much difference, just tap on at least one of each tapping points.<br />
<br />
4. Tap with the tips of fingers, not the fleshy pads.<br />
5. Tap firmly, but never so much to hurt yourself.<br />
6. With the exception of the top of the collarbone and under the arm points, I suggest using 2-3 fingers at each tapping point.<br />
7. Remove your eyeglasses, watch and other jewelry that might interfere with reaching the EFT tapping points.<br />
Either of two EFT tapping points used during the Set-Up Statement<br />
<br />
There are two points you can �tap on� while repeating the EFT set-up statement. One is called the Karate Chop (KC) point. It is located at the outer edge of the hand just below the knuckle of the little finger. Not on the side of the knuckle, but below it.<br />
The alternate point to use while repeating the set-up statement is called the Sore Spot; it is not at all a small point like the others, but more like an area covering a 2-3 inch circle. It is well known as a neurolymphatic drainage area that removes toxins from all the tissues above it. The Sore Spot is located on the upper and outer part of the chest, over the pectoral muscle, below the outer part of the collarbone, before you reach the head of the arm bone at the shoulder joint.<br />
Seven EFT tapping points used with the Reminder Phrase<br />
<br />
Next we will describe the location of the seven EFT tapping points used during the Reminder Phrase portion of an EFT round. These are all located either on the face or truck � five on the face and two on the trunk.<br />
<br />
1. EYE BROW (EB) � The highest one, located at the beginning of the eyebrow, near the center of the face and near the nose. Use 2-3 fingers on either one of the two eyebrow points.<br />
2. SIDE of EYE (SE) � Located near the outer end of the eyebrow, on the bone at the side of the eye. It is not close to the eye, and it is not on the temple. It is very near the end of the eyebrow. Use 2-3 fingers to tap here.<br />
3. UNDER the EYE (UE) � Found under the eye in line with the pupil, very near the boney ridge of the eye socket. Again, you can use 2-3 fingers to tap on either of these two points.<br />
4. UNDER the NOSE (UN) � Locate above the mouth, about half way between the nose and the upper lip. As you can see, there is only one. Once again, use 2-3 fingers to tap here.<br />
5. CHIN (CH) � Right below and in line with the Under the Nose point, located below the mouth, mid-way between the lower lip and the chin, in a little indentation. Again, only one chin point. Use 2-3 fingers to tap on it.<br />
6. COLLARBONE (CB) � Located just a little bit to the side of where a man�s tie would be knotted, or about an inch down from the collarbone and a little away from the breastbone, in a meaty little pocket of tissue. You can use 3-4 fingers to tap on this point.<br />
7. UNDER the ARM (UA) � The last point is found about half way between the top of the arm pit and the lower ribs, in the midline of the lateral chest. It is also about at the level of a woman�s bra strap, at the most lateral part of the chest. You can use 3-4 fingers to tap on this point.<br />
<br />
These are the EFT tapping points used in energy psychology. By themselves, they are simply areas on the body that are used to deliver acupuncture therapy; when combined with the proper concepts and phraseology during an EFT session, they can help change your life.<br />
<br />
<br />
Dr. Theodore Herazy is a prolific writer on a wide variety of Alternative Medicine topics; he has authored hundreds of articles and two books in the area of men's health and nutrition. He primarily has used EFT on a daily basis to treat his patients for the last 10 years, and is considered an expert in the field of energy psychology. Visit http://www.EFTbyTelephone.com for additional information on many EFT topics and information about doing EFT by phone.Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-35962326920648765272010-09-04T02:22:00.002+07:002010-09-04T02:22:00.673+07:00Cognitive Skills Determine Learning Ability <center><br />
<script language=JavaScript src="http://ads.digitalhealthcare.com/RealMedia/ads/adstream_jx.ads/articles.e-healthcaresolutions.com/Mental_Health/Self_Improvement/@Top?authorID=SusanDup&publisherID=&articleID=4881"></script><br />
<script LANGUAGE="JavaScript">
<!--
_version=10;
//--> </script><br />
<script LANGUAGE="JavaScript1.1">
<!--
_version=11;
// --> </script><br />
<script LANGUAGE="JavaScript">
<!--- 3rd Section: Acts on results of Browser test with delivery via SX code --->
<!--
if (navigator.appVersion.indexOf('MSIE 3') != -1){
document.write('<iframe WIDTH=728 HEIGHT=90 MARGINWIDTH=0 MARGINHEIGHT=0 HSPACE=0 VSPACE=0 FRAMEBORDER=0 SCROLLING=no BORDERCOLOR="#000000" SRC="ads.digitalhealthcare.com/RealMedia/ads/adstream_sx.ads/articles.e-healthcaresolutions.com/Mental_Health/Self_Improvement/@Top?authorID=SusanDup&publisherID=&articleID=4881"></"></iframe>');
}
else if (_version <11) {
document.write ('<a HREF="ads.digitalhealthcare.com/RealMedia/ads/click_nx.ads/articles.e-healthcaresolutions.com/Mental_Health/Self_Improvement/@Top?authorID=SusanDup&publisherID=&articleID=4881"></"><img SRC="ads.digitalhealthcare.com/RealMedia/ads/adstream_nx.ads/articles.e-healthcaresolutions.com/Mental_Health/Self_Improvement/@Top?authorID=SusanDup&publisherID=&articleID=4881"></a>');
}
// -->
</SCRIPT><br />
</center><br />
<p><h3>Cognitive Skills Determine Learning Ability</h3></p><p><h4>by: Susan du Plessis</h4></p><p><font face="Arial,Helvetica" size=2><br />
Research has shown that cognitive skills are a determining factor of an individual's learning ability. Cognitive skills are mental skills that are used in the process of acquiring knowledge; according to Oxfordlearning.com the skills that "separate the good learners from the so-so learners." In essence, when cognitive skills are strong, learning is fast and easy. When cognitive skills are weak, learning becomes a struggle.<br />
<br />
Many children become frustrated and find schoolwork difficult because they do not have the cognitive skills required to process information properly. Many employees find themselves stuck in dead-end jobs that do not tap into their true vocational potential due to weak cognitive skills. In the later years of life, a lack of cognitive skills -- poor concentration, the inability to focus, and memory loss -- is a common problem that accompanies us.<br />
<br />
It should be noted that, irrespective of age, cognitive skills can be improved with the right training. Weak cognitive skills can be strengthened, and normal cognitive skills can be enhanced to increase ease and performance in learning.<br />
<br />
The following cognitive skills are the most important:<br />
<br />
CONCENTRATION<br />
<br />
Concentration is the ability to focus the attention on one single thought or subject, excluding everything else from the field of awareness. It is one of the most important abilities one should possess, as nothing great can be achieved without it.<br />
<br />
Students need to concentrate and focus on completing a homework assignment, a project, or review for a test in order to excel in school, learn the subject, and get good grades. Athletes need to concentrate on performance, execution, and strategy in order to do their best and overcome their opponent. Entrepreneurs need to concentrate on all the factors involved in starting a new business and promoting their product or service. They need to do this in order to get their idea off the ground and make their enterprise into a profitable entity. Business leaders need to concentrate on their company mission, vision, and strategies, as well as the work at hand, in order to stay ahead of their competitors. Workers need to concentrate on their jobs and fulfilling their supervisor's goals, in order to complete projects and advance in their careers.<br />
<br />
Improving the ability to concentrate allows a person to avoid the problems, embarrassment, and difficulties that occur when the mind wanders. Better concentration makes studying easier and speeds up comprehension. It enables one to take advantage of the social and business opportunities that arise when individuals are fully attuned to the world around them. It helps one to focus on one's goals and achieve them more easily.<br />
<br />
PERCEPTION<br />
<br />
Sensation is the pickup of information by our sensory receptors, for example the eyes, ears, skin, nostrils, and tongue. In vision, sensation occurs as rays of light are collected by the two eyes and focused on the retina. In hearing, sensation occurs as waves of pulsating air are collected by the outer ear and transmitted through the bones of the middle ear to the cochlear nerve.<br />
<br />
Perception, on the other hand, is the interpretation of what is sensed. The physical events transmitted to the retina may be interpreted as a particular color, pattern, or shape. The physical events picked up by the ear may be interpreted as musical sounds, a human voice, noise, and so forth.<br />
<br />
Lack of experience may cause a person to misinterpret what he has sensed. In other words, perception represents our apprehension of a present situation in terms of our past experiences, or, as stated by the philosopher Immanuel Kant (1724-1804): "We see things not as they are but as we are."<br />
<br />
Deficits in visual perception can hinder a person's ability to make sense of information received through the eyes, while deficits in auditory perception interferes with an individual's ability to analyze or make sense of information received through the ears.<br />
<br />
A classic example of a deficit in visual perception is the child who confuses letters such as b, d, p and q. Many adults find their reading speed to be inadequate as a result of underlying perceptual deficits.<br />
<br />
By improving accuracy and speed of perception, one is able to absorb and process information accurately and quickly. Reading speed will also improve and reading problems can be overcome.<br />
<br />
MEMORY<br />
<br />
Memory is probably the most important of all cognitive functions.<br />
<br />
Roughly speaking, the sensory register concerns memories that last no more than about a second or two. If a line of print were flashed at you very rapidly, say, for one-tenth of a second, all the letters you can visualize for a brief moment after that presentation constitute the sensory register.<br />
<br />
When you are trying to recall a telephone number that was heard a few seconds earlier, the name of a person who has just been introduced, or the substance of the remarks just made by a teacher in class, you are calling on short-term memory, or working memory. This lasts from a few seconds to a minute; the exact amount of time may vary somewhat. You need this kind of memory to retain ideas and thoughts as you work on problems. In writing a letter, for example, you must be able to keep the last sentence in mind as you compose the next. To solve an arithmetic problem like (3 X 3) + (4 X 2) in your head, you need to keep the intermediate results in mind (i.e., 3 X 3 = 9) to be able to solve the entire problem.<br />
<br />
A poor short-term memory may lead to difficulties in processing, understanding and organization. By improving one's short-term memory, one is better able to process, understand and organize incoming information.<br />
<br />
Long-term memory is the ability to store information and later retrieve it, and lasts from a minute or so to weeks or even years. From long-term memory you can recall general information about the world that you learned on previous occasions, memory for specific past experiences, specific rules previously learned, and the like.<br />
<br />
Research has shown that, on average, within 24 hours one forgets 80% of what one has learned. By improving long-term memory schoolchildren and students are able to store and retrieve information more effectively.<br />
<br />
Visual memory is a person's ability to remember what he has seen, while auditory memory is a person's ability to remember what he has heard. Various researchers have stated that as much as eighty percent of all learning takes place through the eye. Needless to say, improving visual memory will have a tremendous effect on a person's learning ability. The same is true of improving auditory memory.<br />
<br />
LOGICAL THINKING<br />
<br />
Logical thinking is a learned process in which one uses reasoning consistently to arrive at a conclusion. Problems or situations that involve logical thinking call for structure, for relationships between facts, and for chains of reasoning that "make sense."<br />
<br />
According to Dr. Albrecht, author of "Brain Building", the basis of all logical thinking is sequential thought. This process involves taking the important ideas, facts, and conclusions involved in a problem and arranging them in a chain-like progression that takes on a meaning in and of itself. To think logically is to think in steps.<br />
<br />
The ability to think logically allows a person to reject quick and easy answers, such as "I don't know," or "this is too difficult," by empowering him to delve deeper into his thinking processes and understand better the methods used to arrive at a solution. It has been shown that training in logical thinking processes makes a person brighter.<br />
<br />
</p><p><font face="Arial,Helvetica" size=2>Visit Susan's website <a href=http://www.learninginfo.org>A 2 Z of Learning</a> for information on Audiblox and Compublox, two cognitive enhancement programs, designed to improve concentration, perception, memory, and logical thinking. <br />
<br />
This article can be freely used as long as a link to "A 2 Z of Learning" (http://www.learninginfo.org) is provided.<br />
</p><br />
<p><br />
<p><span style="font: 10px">To find other free health content see <a style="font: 10px" href="http://www.e-healtharticles.com" target="_blank">e-healtharticles.com</a></span><br />
</p><br />
Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-77251984380034086422010-09-04T01:19:00.002+07:002010-09-04T01:19:00.212+07:00Be Healthier and More Productive with Positive Habits <center><br />
<script language=JavaScript src="http://ads.digitalhealthcare.com/RealMedia/ads/adstream_jx.ads/articles.e-healthcaresolutions.com/Mental_Health/Self_Improvement/@Top?authorID=danrobey&publisherID=&articleID=390"></script><br />
<script LANGUAGE="JavaScript">
<!--
_version=10;
//--> </script><br />
<script LANGUAGE="JavaScript1.1">
<!--
_version=11;
// --> </script><br />
<script LANGUAGE="JavaScript">
<!--- 3rd Section: Acts on results of Browser test with delivery via SX code --->
<!--
if (navigator.appVersion.indexOf('MSIE 3') != -1){
document.write('<iframe WIDTH=728 HEIGHT=90 MARGINWIDTH=0 MARGINHEIGHT=0 HSPACE=0 VSPACE=0 FRAMEBORDER=0 SCROLLING=no BORDERCOLOR="#000000" SRC="ads.digitalhealthcare.com/RealMedia/ads/adstream_sx.ads/articles.e-healthcaresolutions.com/Mental_Health/Self_Improvement/@Top?authorID=danrobey&publisherID=&articleID=390"></"></iframe>');
}
else if (_version <11) {
document.write ('<a HREF="ads.digitalhealthcare.com/RealMedia/ads/click_nx.ads/articles.e-healthcaresolutions.com/Mental_Health/Self_Improvement/@Top?authorID=danrobey&publisherID=&articleID=390"></"><img SRC="ads.digitalhealthcare.com/RealMedia/ads/adstream_nx.ads/articles.e-healthcaresolutions.com/Mental_Health/Self_Improvement/@Top?authorID=danrobey&publisherID=&articleID=390"></a>');
}
// -->
</SCRIPT><br />
</center><br />
<p><h3>Be Healthier and More Productive with Positive Habits</h3></p><p><h4>by: Dan Robey </h4></p><p><font face="Arial,Helvetica" size=2><br />
Copyright 2005 Dan Robey<br />
<br />
Did you know that habits are incredibly powerful tools for personal growth and success? <br />
<br />
Think about the habits you have now and how they affect virtually every aspect of your life. Your weight and health are determined by your eating habits. Your relationships with people are determined by your social habits. Your success at work is determined by your work habits. You have sleeping habits that dictate how well you sleep. You have sexual habits. You even have buying habits; just take a look around your house and you will quickly see them. Our character, health and virtually every aspect of our lives are indeed determined by our habits.<br />
<br />
If you ask ten people on the street what the word habit means, nine out of ten will tell you that a habit is a negative action that people do over and over again, like smoking, or procrastinating, or eating too much. Bad habits get all the press. Let’s look at the results of just one bad habit: smoking. Every year, over 400,000 people lose their<br />
lives to smoking-related illnesses in the United States. Imagine then, the negative power that exists in just that one bad habit. It is staggering. <br />
<br />
Now I want you think about an even greater power, a power that can bring you success, health and happiness; a power for positive, permanent, and automatic personal growth: the power of positive habits. Let’s look a little closer at the meaning of the word habit. Random House dictionary defines habit in this way:<br />
<br />
<br />
Habit: An acquired behavior pattern regularly <br />
followed until it has become almost involuntary.<br />
<br />
<br />
The important words in this definition are acquired and almost involuntary. Let me ask you a question. When is the last time you sat down and said to yourself, “Today I am going to add a new habit to my life?� I would venture to guess that you have probably never said those words. As you read this article, you will see how easy it is to add positive habits to your life and the great power they have to change it. Think about the words almost involuntary. This means the habit is so powerful in your mind that it is almost unstoppable! With respect to bad habits like smoking, procrastination, and overeating, this is very bad. But with positive habits, this is very, very good. <br />
<br />
What is a positive habit? A positive habit is simply a habit that produces positive benefits, actions and attitudes you want to acquire and make a part of your life. Why is there such great power in positive habits to effect change? Because habits, by their very nature, are automatic. After a period of time they can become permanent.<br />
<br />
<br />
So how do we go about adding new positive habits to our life? It’s really quite easy. You simply begin repeating an action, attitude or thought process every day for at least 21 days. Research has shown that an action that is repeated for a minimum of 21 days is likely to become a permanent habit. Remember that positive habits have positive benefits and you will reap those benefits for as long as you maintain that habit. So now that we know what positive habits are, and how to acquire them, let’s look at a couple of simple positive habits that will make you healthier and more productive. <br />
<br />
Positive Habit #1 - Take Flax Every Day for a Healthy, Trim Body <br />
and Lower Cholesterol!<br />
<br />
<br />
What is flax?<br />
<br />
Flax is a blue-flowering plant known for its oil-rich seed. People have been eating flaxseed since ancient times, it has a pleasant, nutty flavor. The health benefits of flaxseed and flaxseed oil are significant and for that reason this habit is recommended as a primary habit for health and a trim and fit body. Here are some of the benefits of flaxseed and flaxseed oil:<br />
<br />
Flaxseed contains both soluble and insoluble fiber. Several studies have shown that flaxseed can help to lower cholesterol in the same way that other soluble fiber foods like oat bran and fruit pectin do. A study at the University of Toronto showed that total cholesterol levels dropped 9% and LDL (the “bad� cholesterol) decreased 18% among a group of women who ate milled flaxseed cooked into bread every day for a period of 4 weeks.<br />
<br />
Flaxseed is one of the richest sources of lignans and alpha-linolenic acid. Studies suggest that lignans may help to prevent certain cancers. Flaxseed is one of the few plants in the plant kingdom that provide a high ratio of alpha-linolenic acid (an omega-3 fatty acid) to linoleic (omega-6 fatty acids), it is an excellent source of healthy polyunsaturated fat.<br />
<br />
A new study has confirmed that the positive habit of taking flax seed daily can help you get a trim and fit body. I interviewed Dr. Sam Bhathena, a researcher at the Phytonutrients Laboratory of the US department of Agriculture, he said, “we have observed that flax seed meal is much more effective in lowering cholesterol then soy. Several other studies have shown that in general, omega-3 fatty acids,lower lipid deposition, and help in reducing body weight.� <br />
<br />
Omega-3 fatty acids — More than half the fat contained in flaxseed is omega-3 fatty acid type, an essential fatty acid. There have been numerous studies reporting the health benefits of consuming omega-3 fats. Recent studies suggest that omega-3 fatty acids which are abundant in flax seed can help protect you from coronary artery disease, stroke, high blood pressure, autoimmune and inflammatory disorders. Studies on the effects of flax seed on breast cancer are now under way. Omega-3s can also help boost your metabolism, helping your body to burn calories faster. You can purchase raw flax seed, ground flax seed and flax seed oil at most health food stores. <br />
<br />
Positive Habits #2 Be More Productive With the 4-D Habit<br />
<br />
Many of us are stressed out by the negative effects of work overload in our careers. The 4-D habit is a very simple positive habit that will help you to prevent work overload and be more productive. Every time you are faced with a new task to perform, apply the 4 D’s as listed below. You will find that your workload will be reduced as you apply this screening and decision making tool to each task you are confronted with. Decide on the most appropriate choice – and take action.<br />
<br />
Do It Now – take immediate action, do the task right away, don’t procrastinate.<br />
<br />
Dump It Now – make a quick decision and dump the task. <br />
<br />
Delegate It – give the task to someone else. This is a very critical aspect of time management. Your time is valuable; make it a habit to work on tasks that you do best and delegate the tasks that can be performed by someone else.<br />
<br />
Defer the Task – make an immediate decision to postpone the task to a later time. Make sure to schedule a time to complete it.<br />
<br />
<br />
<br />
</p><p><font face="Arial,Helvetica" size=2>Dan Robey is the author of the Best-Selling book "The Power of Positive Habits" now published in 22 countries worldwide. There are dozens and dozens of scientifically researched postive habits that can change your life in Dan's book. To learn more and subscribe to a complementary e-course on Positive Habits go to: http://www.thepowerofpositivehabits.com</p><br />
<p><br />
<p><span style="font: 10px">To find other free health content see <a style="font: 10px" href="http://www.e-healtharticles.com" target="_blank">e-healtharticles.com</a></span><br />
</p><br />
Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-33053979720097432972010-09-03T01:53:00.000+07:002010-09-03T01:53:00.444+07:00SEKS PRA NIKAH REMAJA,TREND KAH?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiqbhjYD3C4IKoMHBjoOXd2bykZcEz6_MBb6_X7hh3oz4HxqLe_i_Cl5rOFVCHpItV0DRJ1yshTJ5o8cpkb2ErZs11fBSNLHOhJnpFMCX9oXsFzxTA299BcyMmr5BxMlvc4hyA6R40pLw/s1600/sex_symbol.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiqbhjYD3C4IKoMHBjoOXd2bykZcEz6_MBb6_X7hh3oz4HxqLe_i_Cl5rOFVCHpItV0DRJ1yshTJ5o8cpkb2ErZs11fBSNLHOhJnpFMCX9oXsFzxTA299BcyMmr5BxMlvc4hyA6R40pLw/s1600/sex_symbol.jpg" /></a></div><br />
PERILAKU seksual ialah perilaku yang melibatkan sentuhan secara fisik anggota badan antara pria dan wanita yang telah mencapai pada tahap hubungan intim, yang biasanya dilakukan oleh pasangan suami istri. Sedangkan perilaku seks pranikah merupakan perilaku seks yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu. <br />
<br />
Perilaku seks pranikah ini memang kasat mata, namun ia tidak terjadi dengan sendirinya melainkan didorong atau dimotivasi oleh faktor-faktor internal yang tidak dapat diamati secara langsung (tidak kasat mata). Dengan demikian individu tersebut tergerak untuk melakukan perilaku seks pranikah.<br />
<br />
Motivasi merupakan penggerak perilaku. Hubungan antar kedua konstruk ini cukup kompleks, antara lain dapat dilihat sebagai berikut : Motivasi yang sama dapat saja menggerakkan perilaku yang berbeda, demikian pula perilaku yang sama dapat saja diarahkan oleh motivasi yang berbeda. <br />
<br />
Motivasi tertentu akan mendorong seseorang untuk melakukan perilaku tertentu pula. Pada seorang remaja, perilaku seks pranikah tersebut dapat dimotivasi oleh rasa sayang dan cinta dengan didominasi oleh perasaan kedekatan dan gairah yang tinggi terhadap pasangannya, tanpa disertai komitmen yang jelas (menurut Sternberg hal ini dinamakan romantic love); atau karena pengaruh kelompok (konformitas), dimana remaja tersebut ingin menjadi bagian dari kelompoknya dengan mengikuti norma-norma yang telah dianut oleh kelompoknya, dalam hal ini kelompoknya telah melakukan perilaku seks pranikah.<br />
<br />
Faktor lain yang dapat mempengaruhi seorang remaja melakukan seks pranikah karena ia didorong oleh rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahui. Hal tersebut merupakan ciri-ciri remaja pada umumnya, mereka ingin mengetahui banyak hal yang hanya dapat dipuaskan serta diwujudkannya melalui pengalaman mereka sendiri, "Learning by doing".<br />
<br />
Disinilah suatu masalah acap kali muncul dalam kehidupan remaja karena mereka ingin mencoba-coba segala hal, termasuk yang berhubungan dengan fungsi ketubuhannya yang juga melibatkan pasangannya. Namun dibalik itu semua, faktor internal yang paling mempengaruhi perilaku seksual remaja sehingga mengarah pada perilaku seksual pranikah pada remaja adalah berkembangnya organ seksual. Dikatakan bahwa gonads (kelenjar seks) yang tetap bekerja (seks primer) bukan saja berpengaruh pada penyempurnaan tubuh (khususnya yang berhubungan dengan ciri-ciri seks sekunder), melainkan juga berpengaruh jauh pada kehidupan psikis, moral, dan sosial.<br />
Pada kehidupan psikis remaja, perkembangan organ seksual mempunyai pengaruh kuat dalam minat remaja terhadap lawan jenis kelamin. Ketertarikkan antar lawan jenis ini kemudian berkembang ke pola kencan yang lebih serius serta memilih pasangan kencan dan romans yang akan ditetapkan sebagai teman hidup. Sedangkan pada kehidupan moral, seiringan dengan bekerjanya gonads, tak jarang timbul konflik dalam diri remaja. Masalah yang timbul yaitu akibat adanya dorongan seks dan pertimbangan moral sering kali bertentangan.<br />
<br />
Bila dorongan seks terlalu besar sehingga menimbulkan konflik yang kuat, maka dorongan seks tersebut cenderung untuk dimenangkan dengan berbagai dalih sebagai pembenaran diri. <br />
<br />
Pengaruh perkembangan organ seksual pada kehidupan sosial ialah remaja dapat memperoleh teman baru, mengadakan jalinan cinta dengan lawan jenisnya. Jalinan cinta ini tidak lagi menampakkan pemujaan secara berlebihan terhadap lawan jenis dan "cinta monyet" pun tidak tampak lagi. Mereka benar-benar terpaut hatinya pada seorang lawan jenis, sehingga terikat oleh tali cinta. <br />
<br />
Perlu pula dijelaskan bahwa pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks (gonads) remaja, sesungguhnya merupakan bagian integral dari pertumbuhan dan perkembangan jasmani secara menyeluruh. Selain itu, energi seksual atau libido/nafsu pun telah mengalami perintisan yang cukup panjang; Sigmund Freud mengatakan bahwa dorongan seksual yang diiringi oleh nafsu atau libido telah ada sejak terbentuknya Id. Namun dorongan seksual ini mengalami kematangan pada usia usia remaja. Karena itulah, dengan adanya pertumbuhan ini maka dibutuhkan penyaluran dalam bentuk perilaku seksual tertentu. <br />
<br />
Cukup naïf bila kita tidak menyinggung faktor lingkungan, yang memiliki peran yang tidak kalah penting dengan faktor pendorong perilaku seksual pranikah lainnya. Faktor lingkungan ini bervariasi macamnya, ada teman sepermainan (peer-group), pengaruh media dan televisi, bahkan faktor orang tua sendiri. <br />
<br />
Pada masa remaja, kedekatannya dengan peer-groupnya sangat tinggi karena selain ikatan peer-group menggantikan ikatan keluarga, mereka juga merupakan sumber afeksi, simpati, dan pengertian, saling berbagi pengalaman dan sebagai tempat remaja untuk mencapai otonomi dan independensi. <br />
<br />
Maka tak heran bila remaja mempunyai kecenderungan untuk mengadopsi informasi yang diterima oleh teman-temannya, tanpa memiliki dasar informasi yang signifikan dari sumber yang lebih dapat dipercaya. Informasi dari teman-temannya tersebut, dalam hal ini sehubungan dengan perilaku seks pranikah, tak jarang menimbulkan rasa penasaran yang membentuk serangkaian pertanyaan dalam diri remaja. Untuk menjawab pertanyaan itu sekaligus membuktikan kebenaran informasi yang diterima, mereka cenderung melakukan dan mengalami perilaku seks pranikah itu sendiri. <br />
<br />
Pengaruh media dan televisi pun sering kali diimitasi oleh remaja dalam perilakunya sehari-hari. Misalnya saja remaja yang menonton film remaja yang berkebudayaan barat, melalui observational learning, mereka melihat perilaku seks itu menyenangkan dan dapat diterima lingkungan. Hal ini pun diimitasi oleh mereka, terkadang tanpa memikirkan adanya perbedaan kebudayaan, nilai serta norma-norma dalam lingkungan masyakarat yang berbeda. <br />
<br />
Perilaku yang tidak sesuai dengan tugas perkembangan remaja pada umumnya dapat dipengaruhi orang tua. Bilamana orang tua mampu memberikan pemahaman mengenai perilaku seks kepada anak-anaknya, maka anak-anaknya cenderung mengontrol perilaku seksnya itu sesuai dengan pemahaman yang diberikan orang tuanya. <br />
<br />
Hal ini terjadi karena pada dasarnya pendidikan seks yang terbaik adalah yang diberikan oleh orang tua sendiri, dan dapat pula diwujudkan melalui cara hidup orang tua dalam keluarga sebagai suami-istri yang bersatu dalam perkawinan.<br />
<br />
Kesulitan yang timbul kemudian adalah apabila pengetahuan orang tua kurang memadai menyebabkan sikap kurang terbuka dan cenderung tidak memberikan pemahaman tentang masalah-masalah seks anak. Akibatnya anak mendapatkan informasi seks yang tidak sehat. Seorang peneliti menyimpulkan hasil penelitiannya sebagai berikut: informasi seks yang tidak sehat atau tidak sesuai dengan perkembangan usia remaja ini mengakibatkan remaja terlibat dalam kasus-kasus berupa konflik-konflik dan gangguan mental, ide-ide yang salah dan ketakutan-ketakutan yang berhubungan dengan seks. Dalam hal ini, terciptanya konflik dan gangguan mental serta ide-ide yang salah dapat memungkinkan seorang remaja untuk melakukan perilaku seks pranikah.[rileks.com] <br />
<br />
Perilaku seks pranikah ini memang kasat mata, namun ia tidak terjadi dengan sendirinya melainkan didorong atau dimotivasi oleh faktor-faktor internal yang tidak dapat diamati secara langsung (tidak kasat mata). Dengan demikian individu tersebut tergerak untuk melakukan perilaku seks pranikah.<br />
<br />
Motivasi merupakan penggerak perilaku. Hubungan antar kedua konstruk ini cukup kompleks, antara lain dapat dilihat sebagai berikut : Motivasi yang sama dapat saja menggerakkan perilaku yang berbeda, demikian pula perilaku yang sama dapat saja diarahkan oleh motivasi yang berbeda. <br />
<br />
Motivasi tertentu akan mendorong seseorang untuk melakukan perilaku tertentu pula. Pada seorang remaja, perilaku seks pranikah tersebut dapat dimotivasi oleh rasa sayang dan cinta dengan didominasi oleh perasaan kedekatan dan gairah yang tinggi terhadap pasangannya, tanpa disertai komitmen yang jelas (menurut Sternberg hal ini dinamakan romantic love); atau karena pengaruh kelompok (konformitas), dimana remaja tersebut ingin menjadi bagian dari kelompoknya dengan mengikuti norma-norma yang telah dianut oleh kelompoknya, dalam hal ini kelompoknya telah melakukan perilaku seks pranikah.<br />
<br />
Faktor lain yang dapat mempengaruhi seorang remaja melakukan seks pranikah karena ia didorong oleh rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahui. Hal tersebut merupakan ciri-ciri remaja pada umumnya, mereka ingin mengetahui banyak hal yang hanya dapat dipuaskan serta diwujudkannya melalui pengalaman mereka sendiri, "Learning by doing".<br />
<br />
Disinilah suatu masalah acap kali muncul dalam kehidupan remaja karena mereka ingin mencoba-coba segala hal, termasuk yang berhubungan dengan fungsi ketubuhannya yang juga melibatkan pasangannya. Namun dibalik itu semua, faktor internal yang paling mempengaruhi perilaku seksual remaja sehingga mengarah pada perilaku seksual pranikah pada remaja adalah berkembangnya organ seksual. Dikatakan bahwa gonads (kelenjar seks) yang tetap bekerja (seks primer) bukan saja berpengaruh pada penyempurnaan tubuh (khususnya yang berhubungan dengan ciri-ciri seks sekunder), melainkan juga berpengaruh jauh pada kehidupan psikis, moral, dan sosial.<br />
Pada kehidupan psikis remaja, perkembangan organ seksual mempunyai pengaruh kuat dalam minat remaja terhadap lawan jenis kelamin. Ketertarikkan antar lawan jenis ini kemudian berkembang ke pola kencan yang lebih serius serta memilih pasangan kencan dan romans yang akan ditetapkan sebagai teman hidup. Sedangkan pada kehidupan moral, seiringan dengan bekerjanya gonads, tak jarang timbul konflik dalam diri remaja. Masalah yang timbul yaitu akibat adanya dorongan seks dan pertimbangan moral sering kali bertentangan.<br />
<br />
Bila dorongan seks terlalu besar sehingga menimbulkan konflik yang kuat, maka dorongan seks tersebut cenderung untuk dimenangkan dengan berbagai dalih sebagai pembenaran diri. <br />
<br />
Pengaruh perkembangan organ seksual pada kehidupan sosial ialah remaja dapat memperoleh teman baru, mengadakan jalinan cinta dengan lawan jenisnya. Jalinan cinta ini tidak lagi menampakkan pemujaan secara berlebihan terhadap lawan jenis dan "cinta monyet" pun tidak tampak lagi. Mereka benar-benar terpaut hatinya pada seorang lawan jenis, sehingga terikat oleh tali cinta. <br />
<br />
Perlu pula dijelaskan bahwa pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks (gonads) remaja, sesungguhnya merupakan bagian integral dari pertumbuhan dan perkembangan jasmani secara menyeluruh. Selain itu, energi seksual atau libido/nafsu pun telah mengalami perintisan yang cukup panjang; Sigmund Freud mengatakan bahwa dorongan seksual yang diiringi oleh nafsu atau libido telah ada sejak terbentuknya Id. Namun dorongan seksual ini mengalami kematangan pada usia usia remaja. Karena itulah, dengan adanya pertumbuhan ini maka dibutuhkan penyaluran dalam bentuk perilaku seksual tertentu. <br />
<br />
Cukup naïf bila kita tidak menyinggung faktor lingkungan, yang memiliki peran yang tidak kalah penting dengan faktor pendorong perilaku seksual pranikah lainnya. Faktor lingkungan ini bervariasi macamnya, ada teman sepermainan (peer-group), pengaruh media dan televisi, bahkan faktor orang tua sendiri. <br />
<br />
Pada masa remaja, kedekatannya dengan peer-groupnya sangat tinggi karena selain ikatan peer-group menggantikan ikatan keluarga, mereka juga merupakan sumber afeksi, simpati, dan pengertian, saling berbagi pengalaman dan sebagai tempat remaja untuk mencapai otonomi dan independensi. <br />
<br />
Maka tak heran bila remaja mempunyai kecenderungan untuk mengadopsi informasi yang diterima oleh teman-temannya, tanpa memiliki dasar informasi yang signifikan dari sumber yang lebih dapat dipercaya. Informasi dari teman-temannya tersebut, dalam hal ini sehubungan dengan perilaku seks pranikah, tak jarang menimbulkan rasa penasaran yang membentuk serangkaian pertanyaan dalam diri remaja. Untuk menjawab pertanyaan itu sekaligus membuktikan kebenaran informasi yang diterima, mereka cenderung melakukan dan mengalami perilaku seks pranikah itu sendiri. <br />
<br />
Pengaruh media dan televisi pun sering kali diimitasi oleh remaja dalam perilakunya sehari-hari. Misalnya saja remaja yang menonton film remaja yang berkebudayaan barat, melalui observational learning, mereka melihat perilaku seks itu menyenangkan dan dapat diterima lingkungan. Hal ini pun diimitasi oleh mereka, terkadang tanpa memikirkan adanya perbedaan kebudayaan, nilai serta norma-norma dalam lingkungan masyakarat yang berbeda. <br />
<br />
Perilaku yang tidak sesuai dengan tugas perkembangan remaja pada umumnya dapat dipengaruhi orang tua. Bilamana orang tua mampu memberikan pemahaman mengenai perilaku seks kepada anak-anaknya, maka anak-anaknya cenderung mengontrol perilaku seksnya itu sesuai dengan pemahaman yang diberikan orang tuanya. <br />
<br />
Hal ini terjadi karena pada dasarnya pendidikan seks yang terbaik adalah yang diberikan oleh orang tua sendiri, dan dapat pula diwujudkan melalui cara hidup orang tua dalam keluarga sebagai suami-istri yang bersatu dalam perkawinan.<br />
<br />
Kesulitan yang timbul kemudian adalah apabila pengetahuan orang tua kurang memadai menyebabkan sikap kurang terbuka dan cenderung tidak memberikan pemahaman tentang masalah-masalah seks anak. Akibatnya anak mendapatkan informasi seks yang tidak sehat. Seorang peneliti menyimpulkan hasil penelitiannya sebagai berikut: informasi seks yang tidak sehat atau tidak sesuai dengan perkembangan usia remaja ini mengakibatkan remaja terlibat dalam kasus-kasus berupa konflik-konflik dan gangguan mental, ide-ide yang salah dan ketakutan-ketakutan yang berhubungan dengan seks. Dalam hal ini, terciptanya konflik dan gangguan mental serta ide-ide yang salah dapat memungkinkan seorang remaja untuk melakukan perilaku seks pranikahTizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-62504545958209541892010-09-03T01:17:00.001+07:002010-09-03T01:17:00.788+07:00Are You Stuck in Your Life? <center><br />
<script language=JavaScript src="http://ads.digitalhealthcare.com/RealMedia/ads/adstream_jx.ads/articles.e-healthcaresolutions.com/Mental_Health/Self_Improvement/@Top?authorID=innerbond&publisherID=&articleID=3439"></script><br />
<script LANGUAGE="JavaScript"><br />
<!--<br />
_version=10;<br />
//--> </script><br />
<script LANGUAGE="JavaScript1.1"><br />
<!--<br />
_version=11;<br />
// --> </script><br />
<script LANGUAGE="JavaScript"><br />
<!--- 3rd Section: Acts on results of Browser test with delivery via SX code ---><br />
<!--<br />
if (navigator.appVersion.indexOf('MSIE 3') != -1){<br />
document.write('<IFRAME WIDTH=728 HEIGHT=90 MARGINWIDTH=0 MARGINHEIGHT=0 HSPACE=0 VSPACE=0 FRAMEBORDER=0 SCROLLING=no BORDERCOLOR="#000000" SRC="ads.digitalhealthcare.com/RealMedia/ads/adstream_sx.ads/articles.e-healthcaresolutions.com/Mental_Health/Self_Improvement/@Top?authorID=innerbond&publisherID=&articleID=3439"></"></iframe>');<br />
}<br />
else if (_version <11) {<br />
document.write ('<A HREF="ads.digitalhealthcare.com/RealMedia/ads/click_nx.ads/articles.e-healthcaresolutions.com/Mental_Health/Self_Improvement/@Top?authorID=innerbond&publisherID=&articleID=3439"></"><IMG SRC="ads.digitalhealthcare.com/RealMedia/ads/adstream_nx.ads/articles.e-healthcaresolutions.com/Mental_Health/Self_Improvement/@Top?authorID=innerbond&publisherID=&articleID=3439"></a>');<br />
}<br />
// --><br />
</SCRIPT><br />
</center><br />
<p><h3>Are You Stuck in Your Life?</h3></p><br />
<p><h4>Margaret Paul, Ph.D.</h4></p><br />
<p><font face="Arial,Helvetica" size=2><br />
Are you constantly reading self-help and motivational books yet nothing changes? Have you tried many different forms of therapy yet still feel unhappy, anxious, depressed and alone? Do you often have the answers for others but not for yourself? <br><br>The problem may be that you are intent on “fixing†problems rather than learning about what is in your highest good and taking the loving action. You will stay stuck when fixing is more important than learning and taking action. <br><br>Many people are information addicts – reading everything they can in the hopes of finding the right answer to their problems. Yet even when they do come across something they can do to make things better, they don’t do it. They stay in their head trying to figure it out rather than take the actions they need to take. This would be like reading everything you can about exercise and thinking about exercising, yet not taking the action of actually exercising. <br><br>I run into this issue all the time with my clients. The Six Step Inner Bonding process that we teach is a powerful process for getting unstuck, as well as for healing the underlying issues that keep people stuck. Many people will read my books and even have sessions with me, yet are completely resistant to actually practicing the process. They can spout the theory and even teach it to others, but because they are not practicing it, nothing changes for them. <br><br>For example, Jonathon sought my help because of his depression over money. Jonathon is a person who reads everything, yet nothing works for him. His business is falling apart and so is his marriage.<br><br>In my first session with Jonathon, I heard his endless negative self-talk. “Nothing will ever change for me. I will always be a loser. The things that work for other people will never work for me. I am going to end up on the streets. It has always been this way for me and always will be. Other people are lucky but I am not.†On and on he went. No wonder he was so anxious and depressed!<br><br>I asked him to imagine that he was saying these negative things to his actual child. <br><br>“I would never say things like that to him – it would scare him.†<br><br>“Yet this is what you are constantly saying to your own inner child. You are constantly scaring yourself with your negative self-talk.â€<br><br>“I know. I treat myself really badly. But I can’t seem to stop. I’ve read your books and I understand the Inner Bonding process, but I don’t think it can help me.â€<br><br>“Have you tried it?â€<br><br>“No.â€<br><br>“Why not?â€<br><br>“I don’t think it will help me. I don’t think it will work.†<br><br>Jonathan wants a magic pill to fix him. He doesn’t want to have to take the action that will help him. His negative self-talk is a form of control. He believes that if he beats himself up enough, he will somehow get himself to change. He believes that beating himself up will fix things. He is as addicted to negativity as someone else might be addicted to alcohol, and it won’t solve his problems any more than alcohol will.<br><br>Jonathan doesn’t want to know that his negative self-talk is what is causing his problems. He doesn’t want to know that he is actually the creator of his own life and that he is creating what he doesn’t want instead of what he does want. He doesn’t want to know that his anxiety and other painful feelings are his natural inner guidance system letting him know that he is off course in this thinking. He doesn’t want to take responsibility for his own thoughts and feelings and for what he creates in his life. <br><br>Until Jonathan is willing to take responsibility for his thoughts and his actions or lack of action, he will stay stuck in resistance, stuck being a victim.<br><br><br />
</p><br />
<p><font face="Arial,Helvetica" size=2>Margaret Paul, Ph.D. is the best-selling author and co-author of eight books, including "Do I Have To Give Up Me To Be Loved By You?" and “Healing Your Aloneness.†She is the co-creator of the powerful Inner Bonding® healing process. Learn Inner Bonding now! Visit her web site for a FREE Inner Bonding course: <a href="http://www.innerbonding.com">http://www.innerbonding.com</a> or email her at <A HREF="mailto:margaret@innerbonding.com">margaret@innerbonding.com</A>. Phone sessions available.</p><br />
<br />
<p><br />
<br />
<p><br />
<span style="font: 10px">To find other free health content see <a style="font: 10px" href="http://www.e-healtharticles.com" target="_blank">e-healtharticles.com</a></span><br />
</p>Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-706998528086105242010-09-02T04:27:00.000+07:002010-09-02T04:27:00.130+07:00Sejarah Dah Macam - macam Narkoba<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBlGCfpxU37ZWhnKAGVW7zo97gusXO5ZF1QGp3XrjRYUfoIt0Y896pPV4Ly0PrkNpp0J07ckqnQhjGGkkctouxpfMb15XTgCKTlEqVHVwJuZF5FPgqCAYCBy8hZOlecrVom4k8x5RGovk/s1600/2009819jenis+narkoba.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="313" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBlGCfpxU37ZWhnKAGVW7zo97gusXO5ZF1QGp3XrjRYUfoIt0Y896pPV4Ly0PrkNpp0J07ckqnQhjGGkkctouxpfMb15XTgCKTlEqVHVwJuZF5FPgqCAYCBy8hZOlecrVom4k8x5RGovk/s320/2009819jenis+narkoba.jpg" width="320" /></a></div> <meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="Street" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="country-region" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="address" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> <w:UseFELayout/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="footer"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="page number"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Normal (Web)"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://draft.blogger.comhttp://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:SimSun;
panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1;
mso-font-alt:宋体;
mso-font-charset:134;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:3 680460288 22 0 262145 0;}
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:"\@SimSun";
panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1;
mso-font-charset:134;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:3 680460288 22 0 262145 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:SimSun;
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:ZH-CN;}
h3
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-link:"Heading 3 Char";
mso-style-next:Normal;
margin-top:12.0pt;
margin-right:0cm;
margin-bottom:3.0pt;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
page-break-after:avoid;
mso-outline-level:3;
font-size:13.0pt;
font-family:"Arial","sans-serif";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:ZH-CN;
font-weight:bold;}
p
{mso-style-unhide:no;
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:SimSun;
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:ZH-CN;}
span.Heading3Char
{mso-style-name:"Heading 3 Char";
mso-style-unhide:no;
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:"Heading 3";
mso-ansi-font-size:13.0pt;
mso-bidi-font-size:13.0pt;
font-family:"Arial","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Arial;
mso-hansi-font-family:Arial;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:ZH-CN;
font-weight:bold;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;
mso-fareast-font-family:SimSun;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<h3><span lang="EN-US">Sejarah Awal Narkoba </span></h3><b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">K</span></b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">urang lebih th. 2000 SM di Samaria dikenal sari bunga opion atau kemudian dikenal opium (candu = papavor somniferitum). Bunga ini tumbuh subur di daerah dataran tinggi di atas ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Penyebaran selanjutnya adalah ke arah <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">India</st1:place></st1:country-region>,Cina dan wilayah-wilayah <st1:place w:st="on">Asia</st1:place> lainnya. </span><br />
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">C</span></b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">ina kemudian menjadi tempat yang sangat subur dalam penyebaran candu ini (dimungkinkan karena iklim dan keadaan negeri). Memasuki abad ke XVII masalah candu ini bagi Cina telah menjadi masalah nasional; bahkan di abad XIX terjadi perangcandu dimana akhirnya Cina ditaklukan Inggris dengan harus merelakan <st1:place w:st="on">Hong Kong</st1:place>. </span><br />
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">T</span></b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">ahun 1806 seorang dokter dari <st1:place w:st="on">Westphalia</st1:place> bernama Friedrich Wilhelim sertuner menemukan modifikasi candu yang dicampur amoniak yang kemudian dikenal sebagai Morphin (diambil dari nama dewa mimpi Yunani yang bernama Morphius).</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">Tahun 1856 waktu pecah perang saudara di A.S. Morphin ini sangat populer dipergunakan untuk penghilang rasa sakit luka-luka perang sebahagian tahanan-tahanan tersebut "ketagihan" disebut sebagai "penyakit tentara"</span><br />
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">T</span></b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">ahun 1874 seorang ahli kimia bernama Alder Wright dari London, merebus cairan morphin dengan asam anhidrat (cairan asam yang ada pada sejenis jamur) Campuran ini membawa efek ketika diuji coba kepada anjing yaitu: anjing tersebut tiarap, ketakutan, mengantuk dan muntah-muntah. Namun tahun 1898 pabrik obat "Bayer" memproduksi obat tersebut dengannama Heroin, sebagai obat resmi penghilang sakit (pain killer). </span><br />
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">T</span></b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">ahun 60-an - 70-an pusat penyebaran candu dunia berada pada daerah "Golden Triangle" yaitu <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Myanmar</st1:place></st1:country-region>, <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Thailand</st1:place></st1:country-region> & <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Laos</st1:place></st1:country-region>. Dengan produksi: 700 ribu ton setiap tahun. Juga pada daerah "<st1:street w:st="on"><st1:address w:st="on">Golden Crescent</st1:address></st1:street>" yaitu <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Pakistan</st1:place></st1:country-region>, <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Iran</st1:place></st1:country-region> dan Afganistan dari <st1:street w:st="on"><st1:address w:st="on">Golden Crescent</st1:address></st1:street> menuju Afrika danAmerika. </span><br />
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">S</span></b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">elain morphin & heroin adalagi jenis lain yaitu kokain (ery throxylor coca) berasal dari tumbuhan coca yang tumbuh di <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Peru</st1:place></st1:country-region> dan Bolavia. Biasanya digunakan untuk penyembuhan Asma dan TBC.</span><br />
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">D</span></b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">i akhir tahun 70-an ketika tingkat tekanan hidup manusia semakin meningkat serta tekhnologi mendukung maka diberilah campuran-campuran khusus agar candu tersebut dapat juga dalam bentuk obat-obatan.</span><br />
<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"></link><!--[if !mso]> <style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style> <![endif]--><o:smarttagtype name="country-region" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> <w:UseFELayout/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="footer"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="page number"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Normal (Web)"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://draft.blogger.comhttp://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:SimSun;
panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1;
mso-font-alt:宋体;
mso-font-charset:134;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:3 680460288 22 0 262145 0;}
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:"\@SimSun";
panose-1:2 1 6 0 3 1 1 1 1 1;
mso-font-charset:134;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:3 680460288 22 0 262145 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:SimSun;
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:ZH-CN;}
h3
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-link:"Heading 3 Char";
mso-style-next:Normal;
margin-top:12.0pt;
margin-right:0cm;
margin-bottom:3.0pt;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
page-break-after:avoid;
mso-outline-level:3;
font-size:13.0pt;
font-family:"Arial","sans-serif";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:ZH-CN;
font-weight:bold;}
p
{mso-style-unhide:no;
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:SimSun;
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:ZH-CN;}
span.Heading3Char
{mso-style-name:"Heading 3 Char";
mso-style-unhide:no;
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:"Heading 3";
mso-ansi-font-size:13.0pt;
mso-bidi-font-size:13.0pt;
font-family:"Arial","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Arial;
mso-hansi-font-family:Arial;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:ZH-CN;
font-weight:bold;}
span.item-controlblog-adminpid-1502076156
{mso-style-name:"item-control blog-admin pid-1502076156";
mso-style-unhide:no;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;
mso-fareast-font-family:SimSun;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<h3><span lang="EN-US">Macam Narkoba : Ectasy, Inex, Blackheart </span></h3><div class="MsoNormal"><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Inex, Ecstasy, Blackheart :</span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"> <br />
Kancing, I, inex.Alladin, electric, gober, butterfly, dll.Cara pakai: Berbentuk pil/kapsul.Dikunyah, dikulum, ditelan dengan air mineral. Harganya sangat mahal sehingga hanya dipakai kelas menengah keatas, executive dll. </span></div><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Habis pakai: </span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"><br />
rasanya gembira terus, maunya tertawa, hal2 yg tidak lucu saja membuat tertawa, energetik.Energik, mata sayu, muka pucat, berkeringat banyak, tidak bisa diam/over acting,tidak bisa tidur</span><span lang="EN-US" style="color: black;"> <o:p></o:p></span><br />
<b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Sakauw : </span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"><br />
rasanya gelisah dan tidak bergairah dan tidak energetik sehingga ingin mengkonsumsi lagi. </span><span lang="EN-US" style="color: black;"><o:p></o:p></span><br />
<b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Akibat : </span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"><br />
Kalau dipakai terus menerus juga merusak organ2 tubuh dan juga merusak otak dan syaraf.<a href="" name="4">Syaraf otak rusak, dehidrasi, liver rusak & berfungsi tdiak baik, tulang gigi keropos, jet lag, syaraf mata rusak, paras selalu ketakutan.</a></span><span></span><span lang="EN-US" style="color: black;"><o:p></o:p></span><br />
<h3><a href="" name="112616472026196691"></a><span lang="EN-US">Macam Narkoba : Heroin & Opium </span></h3><div class="MsoNormal"><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Heroin & Opium :</span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"><br />
sangat mahal, harganya jutaan, jarang dipakai remaja. Sakauw, Habis pakai dan akibatnya sama dengan Putauw.<br />
<br />
<b>Sakauw :</b> <br />
Depresi berat, Rasa lelah berlebihan, Banyak tidur, Mimpi bertambah, Gugup, Ansietas/rasa gelisah, Perasaan curiga.Denyut jantung cepat, Gelisah, Euforia atau rasa gembira berlebihan, Rasa harga diri meningkat, Banyak bicara, Kewaspadaan meningkat, kejang-kejang, Pupil mata melebar, Tekanan darah meningkat, Berkeringat atau rasa dingin, Mual / muntah, Mudah berkelahi dan cepat tersinggung, Gangguan kejiwaan, subarachnoid/otak, Thromboemboli/penyumbatan pembuluh darah, Nystagmus, horisontal/mata bergerak tak terkendali, Distonia (kekakuan) otot leher.<a href="" name="5">Aritmia jantung/gangguan irama jantung, Luka sampai sekat rongga hidung, Hilang nafsu makan, Anemia, berat badan turun</a></span><span></span><span lang="EN-US"> </span></div><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Intisari :</span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"> <br />
Heroin alias heroisch diambil dari bahasa Jerman (hero). Tahun 70-an heroin menyerbu generasi muda dalam bentuk morfin. Heroin dihasilkan dari getah buah candu. Sekarang, generasi muda kembali diserbu godaan heroin, yang dalam pergaulan dikenal sebagai putauw. Bedanya putauw dihasilkan dari kristalisasi bahan-bahan kimia sintetis, bukan dari getah buah candu. Efeknya lebih dahsyat dan harganya lebih murah. Hal ini juga merupakan godaan berat yang nggak jarang mendorong remaja untuk coba-coba. Nggak ada pemakai yang bisa menghentikan sakauw kecuali dengan mengkonsumsi putau lebih banyak lagi. Begitu terus-menerus hingga pemakai tak punya pilihan lain dan tubuhnya tak mampu menerima lagi. Ketergantungan putauw jelas mimpi buruk. Seseorang bisa melakukan hal-hal nekat jika sakau menyerang. Dengan putauw kamu bisa gembira seketika. Tapi seiring waktu, tubuh terus mentuntut dosis yang lebih banyak. Apa risikonya? Kematian yang mengenaskan menugggu di depan mata. Kandungan aktif heroin : 20 persen, Heroin Hydrichloride: 20 persen, Monoacetyl Morphine: 35 persen, The baine: 15 persen, Papaverine: 10 persen, Noscapine: 5 persen</span><span lang="EN-US" style="color: black;"><o:p></o:p></span><br />
<h3><a href="" name="112616458408413339"></a><span lang="EN-US">Macam Narkoba : Shabu-shabu </span></h3><div class="MsoNormal"><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Shabu-shabu : </span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"><br />
Ubas, ss mecin. Gold river, coconut, crystal. shabu2 ini yang sangat mudah didapat dan sangat mudah cara mengkonsumsinya; kelihatannya shabu2 ini memang sengaja disiapkan oleh Kekuatan asing dan Mafia internasional untuk merusak generasi penerus bangsa, bubuk shabu2 yang berbentuk kristal ini sangat mudah didapat dan sangat mudah juga dipakainya, dan pemakainya tidak pernah sakauw atau merasa kesakitan kalau lagi nagih, tetapi bubuk kristal ini sangat jahat karena langsung merusak otak terutama otak yang mengendalikan pernafasan, suatu saat pecandu akan mengeluh sakit asma(sesak nafas) dan lama2 kalau tetap memakai shabu2 akan meninggal begitu saja karena kehabisan nafas, karena syaraf otak yang mengendalikan pernafasan sudah tidak berfungsi, dan tidak ada lagi instruksi untuk bernafas. Setiap hari ada berapa remaja yang meninggal hanya karena keluhan sesak nafas(asma). Cara memakai Kristal ini dibakar lalu dihisap dengan alat khusus yang disebut Bong tetapi anak2 pandai sekali bisa membuat dengan botol apa saja. Dihisap dengan mediator air. Tetapi yang pecancu tidak tahu, didalam tubuh kristal ini mengkristal kembali, sehingga paru2nya bisa berubah menjadi batu mengeras sehingga umumnya keluhan pemakai shabu-shabu adalah sesak nafas. Harga Shabu-bhabu 1 gr - Rp. 200.000,- Jenis Blue Sky yang mahal 1 gr. Rp. 500.000,- 1 gr. bisa untuk 8 orang. Biasanya dipakai 2 kali per minggu. Kristal ini paling banyak digemari karena tidak ada sakauwnya, kalau lagi nagih hanya gelisah, tidak bisa berpikir dan bekerja. </span></div><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Sakauw Shabu-shabu : </span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"><br />
Gelisah, tidak bisa berpikir, tidak bisa bekerja.Tidak bisa tenang, cepat capai, mudah marah, tidak bisa beraktivitas dengan baik, tidak ada semangat, Depresi berat, Rasa lelah berlebihan, Gangguan tidur, Mimpi bertambah</span><span lang="EN-US" style="color: black;"> <o:p></o:p></span><br />
<b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Habis pakai shabu-shabu: <br />
</span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Mata bendul ada garis hitam, Badan terasa panas terbakar, sehingga minum terus menerus, dan ke-mana2 selalu membawa botol aqua. Kuat tidak makan dan tidak tidur sampai ber-hari2, ngomong terus tapi suaranya jelas.Bersemangat, gariah seks meningkat, paranoid, tidak bisa diam/tenang, selalu ingin menambah terus, tidak bisa makan, tidak bisa tidur</span><span lang="EN-US" style="color: black;"> <o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoNormal"><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Pernah dicoba betapa ganasnya kristal ini, ambil daging mentah dan taruh kristal ini diatasnya dan kristal ini bisa menembus masuk kedalam daging ini, bayangkan kristal seperti ini dimasukkan kedalam tubuh. </span></div><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Akibat : </span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"><br />
Merusak organ2 tubuh terutama otak, dan syaraf yang mengatur pernafasan. Banyak yang mati karena sesak nafas, dan tiba2 berhenti bernafas karena syaraf yang mengendalikan pernafasan sudah rusak dan tidak ada lagi instruksi untuk bernafas, sehingga nafasnya putus/berhenti, dan mati.Paranoid, otak suah dipakai berpikir dan konsentrasi, jet lag dan tidak mau makan.Rasa gembira / euforia, Rasa harga diri meningkat, Banyak bicara, Kewaspadaan meningkat, denyut jantung cepat, Pupil mata melebar, Tekanan darah meningkat, berkeringat/rasa dingin, Mual/muntah, (Dalam waktu 1 jam setelah pemakai gelisah),Delirium/kesadaran berubah (pemakai baru, lama, dosis tinggi), Perasaan dikejar-kejar, Perasaan dibicarakan orang, Agresif dan sifat bermusuhan, Rasa gelisah, Tak bisa diam, (Dalam waktu 24 jam).Gangguan irama detak jantung, Perdarahan otak, Hiperpireksia atau syok pada pembuluh darah jantung yang berakibat meninggal</span><span lang="EN-US" style="color: black;"> <o:p></o:p></span><br />
<b><span lang="EN-US">Intisari : </span></b><span lang="EN-US"><br />
<a href="" name="1">Tahun 1990-an, </a><st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on"><span>Indonesia</span></st1:place></st1:country-region><span> diserbu obat-obatan berbahan dasar amphetamine seperti ekstasi dan shabu. Dalam dunia kedokteran, amphetamine dipakai sebagai obat perangsang. Salah satunya ntuk mengatasi depresi ringan. Oleh umum, ekstasi yang berbahan dasar MDMA (Methylenedioxymethamphetamine) dan shabu dipakai untuk memperoleh rasa gembira dan tidak mengenal lelah. Dan untuk mempertahankan kondisi ini, pemakai akan menambah dosis hingga tanpa disadari sudah melampau batas. Bahayanya, nggak ada yang bisa memastikan apa sisa kandungan obat-obatan tersebut selain amphetamine. Begitu pula risiko atau efek samping apa yang bakal menghadang. Ekstasi dan shabu merangsang sistem saraf pusat (otak) hingga pemakainya tampak tak kehabisan enerji. Jika sedang "on" memang akan terasa enak tapi sesudahnya badan akan terasa letih, depresi berat, lesu, dan yang paling parah ingin mencelakakan diri sendiri dan bunuh diri. Gejala fisik lainnya, pupil akan melebar, tekananan darah meninggi, berkeringat tapi merasa kedinginan, mual atau muntah, dan kesadaran menurun. Sementara ada anggapan shabu bisa mengehntikan kecanduan taerhadap putauw (heroin). Tapi sejauh ini kebenarannya sangat diragukan. Kandungan aktif: 100 persen.</span> <span class="item-controlblog-adminpid-1502076156"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=16496554&postID=112616458408413339" title="Edit Post"><span style="border: 1pt none windowtext; color: blue; padding: 0cm; text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600"
o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f"
stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"/> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/> <v:f eqn="sum @0 1 0"/> <v:f eqn="sum 0 0 @1"/> <v:f eqn="prod @2 1 2"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @0 0 1"/> <v:f eqn="prod @6 1 2"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/> <v:f eqn="sum @8 21600 0"/> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/> <v:f eqn="sum @10 21600 0"/> </v:formulas> <v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/> <o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt=""
href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=16496554&postID=112616458408413339"
title=""Edit Post"" style='width:13.5pt;height:13.5pt' o:button="t"> <v:imagedata src="file:///C:\Users\permana\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif"
o:href="http://www.blogger.com:80/img/icon18_edit_allbkg.gif"/> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span><img border="0" height="18" src="file:///C:/Users/permana/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" v:shapes="_x0000_i1025" width="18" /></span><!--[endif]--></span></a></span><span style="color: black;"><o:p></o:p></span></span><br />
<h3><a href="" name="112616446592285039"></a><span lang="EN-US">Macam Narkoba : Putauw </span></h3><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Putauw : </span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"><br />
Banana, snow white, bubuk putih ini adalah jenis heroin yg paling rendah, mudah didapat dan banyak dipakai remaja. Harganya relatif murah Paket Hemat : Rp. 25.000,-Karena banyak remaja yang terperangkap sebagai pecandu hanya karena diajak teman2nya untuk menghisap dengan hidung rame2. Padahal sesudah memakai cara dihisap terus menerus, Hidung berdarah, Hidung ingusan terus menerus, Pilek terus menerus, sehingga akhirnya remaja/pemakai berganti dengan cara suntik. Cara ini sangat berbahaya, karena bisa terjadi keracunan waktu darah dikeluarkan dan dikocok2 dijarum suntik dicampur putauw, bisa emboli, kemasukan udara dan menyumbat jantung dan jantung tersumbat dan berhenti berdetak, sehingga banyak sekali pecandu suntik putauw ditemukan mati dengan suntikan masih menempel ditangannya. Putauw ini juga jahat sekali karena kebutuhan tubuh 2 kali kelipatan, misalnya mula2 pakai 1 titik, lama2 2 titik, 4, 16, dst sampai mencapai jumlah yang sangat tinggi dan biasanya pecandu mati karena overdosis. Karena bentuknya bubuk putih, sehingga banyak sekali yang dipalsukan, kadang2 dicampur urea, bedak, tepung, obat yang ditumbuk dll. Sehingga banyak sekali penderita Putauw yang keracunan dan mati, badan menggelepar2, kejang2 dan mulut mengeluarkan busa busa. </span><span lang="EN-US" style="color: black;"><o:p></o:p></span><br />
<b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Sakauw Putau : </span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"><br />
Gelisah, Keringat dingin, Menggigil, tulang2 rasanya mau patah, ngilu semua, mual-mual, mata berair, hidung berair, perut sakit, tulang-tulang serasa ngilu, keringat keluar tak wajar. Bila udara dingin sedikit dia akan merasa sangat kedinginan, Keluar air mata, pupil mata membesar , Keluar ingus, Kelebihan keringat, Diare, Merinding, menguap terus- menerus, Tekanan darah naik, Jantung deg-degan, Demam, panas dingin, Nggak bisa tidur (insomnia), Otot dan tulang nyeri, sakit kepala, Persendian ngilu, Gelisah, Marah-marah, dan gampang terpancing untuk berkelahi </span><span lang="EN-US" style="color: black;"><o:p></o:p></span><br />
<b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Habis Pakai Putauw : </span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"><br />
Ngelamun, berkhayal,malas ngapa2in, halusinasi, merasa ada orang yg mau menyerangnya, membunuhnya dll. Mata sayu, muka pucat, tidak ada konsentrasi, hidung gatal, mual-mual(bagi pemula), mengantuk, bicara tidak jelas, pendiam, over dosis kalau pakai terlalu banyak. </span><span lang="EN-US" style="color: black;"><o:p></o:p></span><br />
<b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Akibat : </span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"><br />
Organ2 tubuh rusak, terutama levernya mengeras, ginjal juga rusak, bisa se-waktu2 mati karena keracunan dan overdosis. Nafsu makan kurang, susah untuk berpikir, susah untuk konsentrasi, menjadi pemarah, hepatitis … penyuntikPupil mata mengecil atau melebar akibat kekurangan oksigen (anoksia), Gembira nggak ketulungan (euforia), sedih banget (disforia), Cuek (apatis), Badanlemas, malas bergerak, ngantuk, Ngomong cadel, Nggak konsentrasi, Nggak perhatian, Lemot (lemah otak) alias daya ingat lemah, Nggak bisa membedakan realitas dengan khayalan Impotensi pada cowok, Gangguan haid pada cewek, Gangguan perut, Nafsu makan berkurang (kurus), Hepatitis / radang hati,HIV/AIDS (pemakai suntikan dengan jarum tak steril)</span><span lang="EN-US" style="color: black;"><o:p></o:p></span><br />
<b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Intisari : </span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"><br />
Putauw adalah derivat dari <a href="" name="2">Heroin alias heroisch diambil dari bahasa Jerman (hero). Tahun 70-an heroin menyerbu generasi muda dalam bentuk morfin. Heroin dihasilkan dari getah buah candu. Sekarang, generasi muda kembali diserbu godaan heroin, yang dalam pergaulan dikenal sebagai putauw. Bedanya putauw dihasilkan dari kristalisasi bahan-bahan kimia sintetis, bukan dari getah buah candu. Efeknya lebih dahsyat dan harganya lebih murah. Hal ini juga merupakan godaan berat yang nggak jarang mendorong remaja untuk coba-coba. Nggak ada pemakai yang bisa menghentikan sakauw kecuali dengan mengkonsumsi putau lebih banyak lagi. Begitu terus-menerus hingga pemakai tak punya pilihan lain dan tubuhnya tak mampu menerima lagi. Ketergantungan putauw jelas mimpi buruk. Seseorang bisa melakukan hal-hal nekat jika sakau menyerang. Dengan putauw kamu bisa gembira seketika. Tapi seiring waktu, tubuh terus mentuntut dosis yang lebih banyak. Apa risikonya? Kematian yang mengenaskan menugggu di depan mata. Kandungan aktif heroin : 20 persen, Heroin Hydrichloride: 20 persen, Monoacetyl Morphine: 35 persen, The baine: 15 persen, Papaverine: 10 persen, Noscapine: 5 persen</a></span><span></span><span lang="EN-US" style="color: black;"> <o:p></o:p></span><br />
<h3><a href="" name="112616214382392861"></a><span lang="EN-US">Macam Narkoba : Ganja/Cimeng </span></h3><div class="MsoNormal"><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Ganja/cimeng :</span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"> <br />
Berbentuk daun-daun kering yang sudah dirajang kering dan ditempatkan (biasanya) dalam sebuah amplop kecil berukuran 25 X 15 cm.Dilinting seperti rokok dan dihisap, dimakan. Banyak dikonsumsi masyarakat, dari remaja sampai rakyat biasa. Mudah didapat dan cara pemakaiannya seperti merokok biasa. Harganya sangat murah : Rp. 10.000,- jadi 4 batang rokok. </span></div><b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Habis Pakai: </span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"><br />
Kantung mata membengkak dan merah, bengong, pendengaran berkurang, susah berfikir/konsemtrasi, perasan menjadi gembira, selalu tertawa tanpa, sebab, pandangan kabur, ingin tidur terus, nafsu makan besar. </span><span lang="EN-US" style="color: black;"><o:p></o:p></span><br />
<b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Sakauw : </span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"><br />
Banyak berkeringat, Gelisah, Gemetaran, Nggak aa selera makan, Mual/muntah, Diare terus menerus, Nggak bisa tidur (insomnia), Ketakutan berlebihan yang nggak beralasan (paranoid), Tingkah laku aneh, melamun, tertawa sendiri. </span><span lang="EN-US" style="color: black;"><o:p></o:p></span><br />
<b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Akibat : </span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"><br />
Perasaan tidak tenang, tidak bergairah, cepat marah/sensitif.Jantung berdebar, Euforia (merasa sangat gembira tanpa sebab), Halusinasi dan delusi, Waktu terasa berjalan sangat lambat, Apatis, cuek terhadap diri dan lingungannya, nggak ada kemauan, Mata merah, Nafsu makan nambah, Mulut kering, Kelakuan jadi aneh, cemas, taku yang berlebihan, curiga berlebihan atau paranoid, kehilangan minat beraktivitas, malas belajar, malas bekerja, ditinggalkan kawan.Bronkitis/infeksi paru, Imunitas berkurang, Kemampuan membaca terganggu, Ketrampilan bicara terganggu, Motivasi berkurang, Rasa ingin bersaing berkurang. </span><span lang="EN-US" style="color: black;"><o:p></o:p></span><br />
<b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;">Intisari: </span></b><span lang="EN-US" style="color: black; font-size: 10pt;"><br />
<a href="" name="3">Mengandung zat THC (Tetra Hydro Cannabinol) yaitu zat psikoaktif yang berefek halusinasi. Nama lain Mariyuana, Indian Hemp, Rumput, Barang, Gelek, Daun, Hijau, Bang, bunga, Ikat, Labang, cimeng. Akibat penggunaan ganja dalam waktu lama bakal terkena kecanduan yang cukup parah. Kebutuhan narkotika yang tidak terpenuhi akan menimbulkan rasa sakit nagih atau sakau. Selain itu ganja dapat memicu gangguan psikologis berupa kegilaan yang dinamakan skizofrenia. Baik skizofrenia maupun sakau karena nagih ganja sama-sama memiliki gejala awal yang disebut delusi. Delusi di sini ditandai dengan keyakinan yang berlebih bahwa dirinya merupakan perwujudan dari apa saja. Kebanyakan berupa perwujudan benda. Misalnya, ia merasa dirinya adalah patung, ember, sampah, dan lain sebagainya. Aktivitasnya bisa jadi berdiri membisu selama berjam-jam menghadap tembok, menyilet-nyilet tubuh sendiri, membentur-benturkan kepala, dan sebagainya. Oleh karena itu, pemakaian ganja sampai ke tingkat kecanduan di mana terjadi kekacauan fungsi berpikir, berperasaan, dan berperilaku sama saja dengan menalamai gangguan psikologis. Gangguan ini, karena gejalanya sama, bisa mencetuskan skizofrenia atau kegilaan di kalangan orang yang jiwanya labil dan mudah goyah (memiliki faktor predisposisi seperti misalnya kepribadian skizoid). Survey yang pernah ada menyebutkan bahwa umumnya, para penderita skizofrenia sebelumnya sebelumnya adalah pemakai ganja. Akibat lebih jauh, pengguna ganja akan mengalami koma. Kandungan aktif: 100 persen Cannabinoids.</a></span><span></span><span lang="EN-US" style="color: black;"> <o:p></o:p></span><br />
<h3><a href="" name="112616156047891097"></a><span lang="EN-US">Macam Narkoba : Pil Koplo </span></h3><div class="MsoNormal"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">Macam2 pil Koplo : </span></b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;"><br />
B.K, Lezotan, Magadon, Nipam,dll, pil2 ini sudah beredar sampai desa2 terpencil diseluruh <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Paling banyak dikonsumsi baik anak2 usia SD, SMP, SMU, Mahasiswa dan juga rakyat golongan menengah kebawah. Harganya sangat murah, 1 strip (10 biji) harganya Rp. 10.000,-, sangat mudah didapat, tetapi pil ini sangat ganas karena membuat orang menderita ketergantungan terus menerus, beringas, maunya berkelahi, Szisoprenia (gila), halusinasi, sehingga nantinya generasi penerus banyak yang menderita gila. Dan pil2 ini sangat mengancam kehidupan masyarakat. </span></div><b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">Sakauw Pil2 Koplo :</span></b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;"><br />
Gelisah, Emosional, Mata Merah, Uring2an, Keringat Dingin, badan sakit semua. </span><br />
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">Habis Pakai Pil2 Koplo : </span></b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;"><br />
Ngomong terus, tapi suara tidak jelas seperti orang mabuk, menjadi berani, cepat marah, beringas dan maunya ngajak ribut dan berantem saja.</span><br />
<b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">Akibat :</span></b><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;"> <br />
Organ2 tubuh rusak, terutama otak, dan syaraf. Ketergantungan terus menerus, halusinasi, gila, beringas, emosional, suka berantem dan bikin onar, bikin ribut, karena beringas bisa membunuh orang dengan kepala dingin tanpa sadar, sesudah sadar kita sudah dipenjara. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">Jadi kecenderungannya adalah merusak, karena berani kepada orang tua, guru, aparat kepolisian, dan maunya mengajak ribut, bisa menyebabkan perkelahian antar pelajar, antar kelurahan, antar desa dst. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">Waktu demo2 peristiwa Semanggi dan pada setiap demo2 mahasiswa, kenapa kita melihat mahasiswa kelakuannya seperti binatang, berani, beringas dan mengamuk membabi buta dan melawan polisi dan tentara seperti orang2 yang tidak terpelajar. Karena ada cerita mahasiswa2 ini selalu diberi pil2 koplo oleh penggeraknya dan pil2 untuk kuda dan mahasiswa2 ini tidak tahu karena disebutnya adalah vitamin2 supaya badannya fit. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;">Pil2 ini dijadikan alat oleh kekuatan asing yang mau menghancurkan <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Rakyat berani kepada aparat, sehingga tidak ada hukum, pelajar2 tawuran, perkelahian antar desa, desa2 dibakar, rakyat menjadi pengungsi semua hidup ditenda tenda, nantinya seperti negara2 Afrika, mula2 generasi mudanya dihancurkan dengan narkoba mereka2 dijadikan the killing machine, kemudian perkelahian antar suku, antar agama, dan pembantaian sesama rakyat yang dimulai oleh remaja. Sekarang banyak negara2 di Afrika yang hancur dan rakyatnya miskin dan hidup ditenda-tenda sebagai pengungsi, karena rumahnya dibakar pada perkelahian2 antar suku, ras & agama, terpaksa meninggalkan kampung halamannya.</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-size: 10pt;"><br />
</span><br />
<br />
Salam Ikhlas Tizar RahmawanTizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-14922201166513624542010-09-02T04:21:00.002+07:002010-09-02T04:21:00.634+07:00Penanganan PenyalahGunaan Narkoba<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPUfwoox-eCte75GfYmD6hrEfbOAyNNsPcgAGmyLx1FImWY2joXg5bn6phUA2WKyiGdnG2T_gf6yiQfO6It-DUQP9TduVCgwtu1tD9olsjF9z4WdTJtc-aIA3Ovqkfs5fzEUfgX7G7aqs/s1600/narkoba.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPUfwoox-eCte75GfYmD6hrEfbOAyNNsPcgAGmyLx1FImWY2joXg5bn6phUA2WKyiGdnG2T_gf6yiQfO6It-DUQP9TduVCgwtu1tD9olsjF9z4WdTJtc-aIA3Ovqkfs5fzEUfgX7G7aqs/s1600/narkoba.jpg" /></a></div><br />
Kita tentu sering mendengar bahwa di kalangan remaja/pelajar beredar Narkoba. Penyalahgunaan Narkoba di kalangan remaja/pelajar merupakan masalah yang kompleks. Kenapa? Oleh karena tidak saja menyangkut pada remaja atau pelajar itu sendiri, tetapi juga melibatkan banyak pihak baik keluarga, lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah, teman sebaya, tenaga kesehatan, serta aparat hukum, baik sebagai faktor penyebab, pencetus ataupun yang menanggulangi. <br />
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa puber. Pada masa inilah umumnya dikenal sebagai masa "pancaroba" keadaan remaja penuh energi, serba ingin tahu, belum sepenuhnya memiliki pertimbangan yang matang, mudah terombang-ambing, mudah terpengaruh, nekat dan berani, emosi tinggi, selalu ingin coba dan tidak mau ketinggalan. Pada masa-masa inilah mereka merupakan kelompok yang paling rawan berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba. <br />
Pengetahuan mengenai bahaya narkoba ini hanyalah merupakan salah satu segi yang perlu disampaikan agar mereka sadar akan dampaknya terhadap kesehatannya bahkan ancaman terhadap kehidupannya. Kalau saja semua perilaku pada masa remaja tersebut terarah dengan baik pada hal-hal yang positif tentunya akan dihasilkan remaja/pelajar yang berprestasi sebagai tumpuan masa depan, tetapi sebaliknya akan menghasilkan perilaku negatif seperti kenakalan remaja, tindak kejahatan, rusaknya fisik dan mental yang sangat merugikan dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya.<br />
NAPZA ialah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif, bahasa “kerennya” adalah NARKOBA yang merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat Berbahaya. Masyarakat sudah banyak mendengar suguhan kata-kata ini dan telah menjadi ancaman di depan mata.<br />
Kata “Narkotika” sendiri berasal dari Bahasa Yunani “Narkoum” yang berarti membuat lumpuh atau membuat mati rasa. Namun perlu diketahui sebelumnya bahwa narkotika memiliki khasiat dan manfaat yang digunakan dalam kedokteran dalam penanganan kesehatan dan pengobatan, serta berguna bagi penelitian perkembangan ilmu pengetahuan farmasi / farmakologi. Ironisnya saat ini malah disalahgunakan oleh pihak tertentu yang menjadikan narkotika sebagai komoditas ilegal.<br />
Narkoba menyerang dan merusak syaraf manusia ini mengakibatkan perasaan dan akal seseorang tidak berfungsi normal. Bila dua organ tersebut tidak berfungsi, sebenarnya manusia itu telah kehilangan kemanusiaannya. Pada awalnya Alkohol dan Rokok ialah pintu masuk seseorang terjerumus narkoba.<br />
Sebagai manusia yang beragama islam memakai narkoba itu hukumnya haram, sejak Musyawarah Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) 10 Pebruari 1978 telah menyampaikan fatwa yang ditandatangani oleh KH Syukri Ghazali (Ketua Komisi Fatwa MUI) dan H. Amirudin Siregar (Sekretaris Komisi Fatwa MUI). Islam memandang manusia sebagai makhluk yang terhormat, layak , dan mampu mengemban amanah setelah terlebih dahulu melalui seleksi diantara makhluk Tuhan lainnya, sebagaimana Allah berfirman dalam QS Al Ahzab ayat 72 : <br />
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit dan bumi serta gunung-gunung, maka semuanya enggan memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan bodoh”.<br />
Dalam Islam, narkotika ini sering di sebut juga “hasyisyi”. Dalam Kitab “Hisyayatul As Syariah” karangan Ibnu Tamiah di sebutkan bahwa:<br />
“Hasyisyi itu hukumnya haram dan orang yang meminumnya dikenakan hukuman sebagai mana orang yang meminum khamr”<br />
Dan ada salah satu Hadis Sholeh riwayat Bukhori Muslim yang Berbunyi:<br />
“Tiap-tiap barang yang memabukkan haram”.<br />
Dari beberapa Firman dan Hadis di atas kita harus lebih meyakini lagi bahwa NARKOBA itu hukumnya haram. <br />
PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA:<br />
Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :<br />
1. Faktor individual :<br />
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat.<br />
2. Faktor Lingkungan :<br />
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.<br />
Lingkungan Keluarga :<br />
a. Komunikasi orang tua dan anak kurang baik<br />
b. Hubungan kurang harmonis<br />
c. Orang tua yang bercerai<br />
d. Orang tua terlampau sibuk, acuh<br />
e. Orang tua otoriter<br />
f. Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya<br />
g. Kurangnya kehidupan beragama.<br />
Lingkungan Sekolah :<br />
a. Sekolah yang kurang disiplin<br />
b. Sekolah terletak dekat tempat hiburan<br />
c. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri <br />
d. Adanya murid pengguna NARKOBA.<br />
Lingkungan Masyrakat / Sosial :<br />
a. Lemahnya penegak hukum<br />
b. Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.<br />
Faktor – faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NARKOBA. Ada Pepatah mengatakan “Mencegah lebih baik dari pada mengobati”, akan benar-benar terbukti dalam kasus narkoba. Mereka yang sudah terjerumus sampai menimbulkan ketergantungan akan sulit untuk di tangani dan sukar untuk di berikan pengarahan . Umumnya sukar untuk menghentikan pemakaian Narkoba.Ada Beberapa hal yang perlu kita lakukan demi menjaga seseorang agar tidak terjerumus kepada narkoba, diantaranya:<br />
1. Pendidikan Agama Sejak Dini<br />
Pendidikan Agama Islam sangat perlu dilaksanakan sejak dini. Bukan hanya itu, bahkan anak yang masih dalam kandungan Sang Ibupun usaha mendidik anak tersebut sudah harus dilaksanakan yaitu dengan jalan kedua orangtuanya selalu berakhlak dan berbudi baik, menyempurnakan ibadah, memperbanyak bersedekah, membaca Al Qur’an, berpuasa, dan berdoa kepada Allah dengan tulus agar anak yang akan lahir nanti dalam bentuk fisik yang sempurna dan merupakan anak yang berjiwa shaleh.<br />
2.Pendidikan di Lingkungan Keluarga<br />
Unit terkecil dari masyarakat adalah rumah tangga. Di sinilah tempat pertama bagi anak-anak memperoleh pendidikan perihal nilai-nilai sejak anak dilahirkan. Maka dengan demikian orang tua sangat berperan pertama kali dalam mendidik, mengajar, membimbing, membina, dan membentuk anak-anaknya dengan :<br />
1. Memberikan kasih sayang, pengorbanan, perhatian, teladan yang baik, pengaruh yang luhur.<br />
2. Menanamkan nilai-nilai agama (iman dan ibadah), akhlak budi pekerti, disiplin dan prinsip-prinsip luhur lainnya.<br />
3. Melakukan kontrol, filter, pengendalian, dan koreksi seluruh sikap anak-anaknya secara bijaksana baik di rumah maupun di luar.<br />
4. Memelihara kesejukan, ketentraman, kesegaran, keutuhan, dan keharmonisan rumah tangga sehingga anak-anak merasa tenang, nyaman, aman, damai, bahagia, dan betah tinggal di tengah-tengah pergaulan keluarga setiap hari.<br />
3.Pendidikan Agama di Sekolah / Kampus<br />
Sekolah maupun prguruan tinggi ialah tempat guru mengajar/mendidik dan murid belajar dan terdidik, sehingga terciptalah masyarakat pendidikan yang bertujuan menumbuhkan, mengembangkan, dan membentuk kepribadian, pengetahuan dan keterampilan anak didik yang kelak akan tumbuh menjadi manusia seutuhnya. Untuk itu, sekolah maupun perguruan tinggi harus berorientasi pada pembangunan dan kemajuan sehingga dapat mencetak sumber daya manusia yang beriman, berilmu, dan mempunyai keterampilan yang tinggi serta memiliki wawasan masa depan yang luas, berakhlak mulia, juga berbudi pekerti luhur. <br />
<br />
Salam Ikhlas Tizar RahmawanTizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-87315429050518652732010-09-01T15:00:00.001+07:002010-09-01T15:12:01.688+07:00PEDULI PADA KESEHATAN DIRI KAMU<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:"Arial Unicode MS";
panose-1:2 11 6 4 2 2 2 2 2 4;
mso-font-charset:128;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-134238209 -371195905 63 0 4129279 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Arial-Black;
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:auto;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
@font-face
{font-family:ArialMT;
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:auto;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
@font-face
{font-family:Arial-ItalicMT;
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:auto;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
@font-face
{font-family:Arial-BoldMT;
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-alt:"MS Gothic";
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:auto;
mso-font-signature:0 134676480 16 0 131073 0;}
@font-face
{font-family:SymbolMT;
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-alt:"Arial Unicode MS";
mso-font-charset:136;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:auto;
mso-font-signature:1 134742016 16 0 1048576 0;}
@font-face
{font-family:"\@Arial Unicode MS";
panose-1:2 11 6 4 2 2 2 2 2 4;
mso-font-charset:128;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-134238209 -371195905 63 0 4129279 0;}
@font-face
{font-family:"\@SymbolMT";
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:136;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:auto;
mso-font-signature:1 134742016 16 0 1048576 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYXln27qMxwXeZ9IZHhQBYOrXJkydCue7aaNYjPMTB4sisGNi_Uj4vU5-LGf4Lg1zB2GI18DZGNmth6_eqZ5EEH5DbRXrZ1aRBC1ECMw38N9li0PdMlqm9xD7XipffUwcNKE_u6GQzn8Y/s1600/doctor_bigger1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYXln27qMxwXeZ9IZHhQBYOrXJkydCue7aaNYjPMTB4sisGNi_Uj4vU5-LGf4Lg1zB2GI18DZGNmth6_eqZ5EEH5DbRXrZ1aRBC1ECMw38N9li0PdMlqm9xD7XipffUwcNKE_u6GQzn8Y/s320/doctor_bigger1.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">salah satu kecenderungan remaja adalah keinginan akan kebebasan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Tanggung jawab akan kesehatan diri adalah salah satu bagian dari<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">kebebasan ini. Hal ini termasuk kunjungan pada dokter keluarga, konsumsi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">obat yang sesuai, serta mengikuti anjuran dokter. Selain itu perlindungan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">terhadap kesehatan adalah tanggung jawab berkelanjutan dan harus<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">dilaksanakan sepanjang hidup. Asuransi kesehatan tentu merupakan pilihan bijak<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">mengingat kita tak tahu kapan kejadian sakit menimpa kita. Berbagai alternatif<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">asuransi dapat kita pilih yang sesuai dengan keadaan kita.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Beberapa poin berikut dapat menjadi gambaran bentuk kepedulian kita pada<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">kesehatan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="color: black; font-family: "Arial-BoldMT","sans-serif"; font-size: 13pt;">Kunjungan ke Dokter<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Usahakan untuk berkunjung ke dokter setiap tahunnya. Paling tidak dilakukan sekali pada umur 11<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">hingga 14 tahun, saat umur 15 hingga 17 tahun, serta 18 hingga 21 tahun.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Jika kalian memiliki kondisi medis yang kronis seperti alergi atau asma, mungkin kalian perlu berkonsultasi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">dengan dokter lebih sering.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="color: black; font-family: "Arial-BoldMT","sans-serif"; font-size: 13pt;">Pertanyaan Saat Kunjungan<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Saat berkunjung ke dokter, sebaiknya kita harus jujur menjawab setiap pertanyaan dokter meskipun rasa malu seringkali muncul. Kita memiliki hak untuk bertanya pada dokter mengenai setiap keluhan yang dirasakan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="color: black; font-family: "Arial-BoldMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Jadi manfaatkanlah!<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Mungkin sebagian di antara kita masih merasa bingung mengenai pertanyaan yang dapat diajukan pada saat berkunjung ke dokter. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang dapat mengarahkan kita pada aspek<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">kesehatan yang ingin kita ketahui.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="color: #9a3300; font-family: "Arial-BoldMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Obat-obatan<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Bagaimana efek obat ini?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Apa yang terjadi bila tidak dikonsumsi?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Apa efek samping yang mungkin ditimbulkan?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Kapan dikonsumsi?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Apa perlu dikonsumsi bersama makanan atau tidak?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Berapa lama sebaiknya dikonsumsi?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Berapa lama sebaiknya saya menunggu adanya perbaikan sebelum kembali menghubungi dokter?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="color: #9a3300; font-family: "Arial-BoldMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Tes/Pemeriksaan Fisik dan Perawatan Kesehatan<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Mengapa saya perlu melakukan tes ini?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Apa ada risikonya?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Apa yang terjadi bila tes ini tidak dilakukan?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Apakah mekanisme tes menyakitkan?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Apa efek samping dari tes yang dilakukan?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Apa persiapan yang perlu dilakukan sebelum tes?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="color: #9a3300; font-family: "Arial-BoldMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Imunisasi<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Remaja memerlukan vaksinasi antara lain:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt;"></span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: SymbolMT; font-size: 10.5pt;"> </span><i><span style="color: black; font-family: "Arial-ItalicMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">3 dosis vaksin hepatitis B<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt;"></span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: SymbolMT; font-size: 10.5pt;"> </span><i><span style="color: black; font-family: "Arial-ItalicMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">2 dosis vaksin campak (MMR)<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt;"></span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: SymbolMT; font-size: 10.5pt;"> </span><i><span style="color: black; font-family: "Arial-ItalicMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Vaksin Diphteri Tetanus<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Arial Unicode MS","sans-serif"; font-size: 10.5pt;"></span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: SymbolMT; font-size: 10.5pt;"> </span><i><span style="color: black; font-family: "Arial-ItalicMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Vaksin Cacar<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="color: black; font-family: "Arial-BoldMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Sudahkah Kalian Memperoleh Vaksin?? Jika Belum Segera Hubungi Pusat Kesehatan<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="color: black; font-family: "Arial-BoldMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Terdekat untuk informasi lebih lanjut.<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="color: black; font-family: "Arial-BoldMT","sans-serif"; font-size: 13pt;">Pemeriksaan Diri<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Pemeriksaan diri adalah hal yang paling sederhana yang dapat kita lakukan dan sangat penting untuk dibiasakan. Dengan pemeriksaan rutin maka perubahan ataupun masalah dapat diketahui sejak dini sehingga penanganan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">dapat segera dilakukan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
@font-face
{font-family:ArialMT;
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:auto;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
@font-face
{font-family:Arial-ItalicMT;
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:auto;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
@font-face
{font-family:Arial-BoldMT;
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-alt:"MS Gothic";
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:auto;
mso-font-signature:0 134676480 16 0 131073 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="color: #810000; font-family: "Arial-BoldMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Pria Muda </span></b><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Pemeriksaan pada </span><i><span style="color: black; font-family: "Arial-ItalicMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">testicular </span></i><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">(buah pelir) dapat membantu menemukan kelainan yang mungkin terjadi. Salah satu yang paling umum terjadi pada pria adalah Kanker testis. Lakukan pemeriksaan ini setiap bulannya sejak umur 15 tahun. Waktu terbaik untuk<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">melakukan pemeriksaan adalah saat scrotum relaksasi biasanya saat cuaca panas. Periksa apakah ada benjolan, nyeri atau kelainan ukuran. Perbedaan ukuran pada kedua testis adalah hal yang normal ditemui.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
@font-face
{font-family:ArialMT;
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:auto;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
@font-face
{font-family:Arial-BoldMT;
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-alt:"MS Gothic";
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:auto;
mso-font-signature:0 134676480 16 0 131073 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="color: #810000; font-family: "Arial-BoldMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Wanita Muda </span></b><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Lakukan pemeriksaan payudara sendiri. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan berbaring dan bersandar pada bantal dibelakang pundak atau berdiri di depan kaca sambil mengangkat lengan. Gunakan telapak tiga jari untuk merasakan adanya benjolan pada payudara ataupun pada ketiak.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAwgGDA2C2iGKK4iaXMnwPtf3mysbSZEE-FhJIGhrY7drZKXiK3E9mj1Q8kjZI9aQntghyQ60lJMSXH7W1O23KoVyglO2m9wa0nhDhkAe-veGntdQuQO7SaF032k9XtNybXNHKC1l8yC0/s1600/periksa-kanker-payudara.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAwgGDA2C2iGKK4iaXMnwPtf3mysbSZEE-FhJIGhrY7drZKXiK3E9mj1Q8kjZI9aQntghyQ60lJMSXH7W1O23KoVyglO2m9wa0nhDhkAe-veGntdQuQO7SaF032k9XtNybXNHKC1l8yC0/s320/periksa-kanker-payudara.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black; font-family: "ArialMT","sans-serif"; font-size: 10.5pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<br />
Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-37823253322482896672010-09-01T04:12:00.004+07:002010-09-01T04:12:00.795+07:00Penanggulangan Narkoba Dalam Perspektif Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPUfwoox-eCte75GfYmD6hrEfbOAyNNsPcgAGmyLx1FImWY2joXg5bn6phUA2WKyiGdnG2T_gf6yiQfO6It-DUQP9TduVCgwtu1tD9olsjF9z4WdTJtc-aIA3Ovqkfs5fzEUfgX7G7aqs/s1600/narkoba.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPUfwoox-eCte75GfYmD6hrEfbOAyNNsPcgAGmyLx1FImWY2joXg5bn6phUA2WKyiGdnG2T_gf6yiQfO6It-DUQP9TduVCgwtu1tD9olsjF9z4WdTJtc-aIA3Ovqkfs5fzEUfgX7G7aqs/s1600/narkoba.jpg" /></a></div><meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter
{mso-style-unhide:no;
mso-style-link:"Footer Char";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
tab-stops:center 216.0pt right 432.0pt;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
span.FooterChar
{mso-style-name:"Footer Char";
mso-style-unhide:no;
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:Footer;
mso-ansi-font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:12.0pt;
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 89.85pt 72.0pt 89.85pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:129593581;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-882226506 961995036 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:55.4pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:55.4pt;
text-indent:-18.0pt;}
@list l1
{mso-list-id:1018387747;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:613193892 368443764 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l1:level1
{mso-level-number-format:alpha-upper;
mso-level-tab-stop:39.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:39.0pt;
text-indent:-21.0pt;}
@list l2
{mso-list-id:1262639733;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:561298432 961995036 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l2:level1
{mso-level-tab-stop:55.4pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:55.4pt;
text-indent:-18.0pt;}
@list l3
{mso-list-id:1263147036;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1340540132 961995036 -973277962 1400261640 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l3:level1
{mso-level-tab-stop:55.4pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:55.4pt;
text-indent:-18.0pt;}
@list l3:level2
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:90.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:90.0pt;
text-indent:-29.25pt;}
@list l3:level3
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:168.75pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:168.75pt;
text-indent:-63.0pt;}
@list l4
{mso-list-id:1453203688;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1733905364 961995036 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l4:level1
{mso-level-tab-stop:55.4pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:55.4pt;
text-indent:-18.0pt;}
@list l5
{mso-list-id:2002388823;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1218565900 961995036 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l5:level1
{mso-level-tab-stop:55.4pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:55.4pt;
text-indent:-18.0pt;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 39pt; text-indent: -21pt;"><b><span lang="EN-US">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-US">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan yang mengandung zat adiktif/berbahaya dan terlarang) belakangan ini amat populer di kalangan remaja dan generasi muda bangsa Indonesia, sebab penyalahgunaan narkoba ini telah merebak ke semua lingkungan, bukan hanya di kalangan anak-anak nakal dan preman tetapi telah memasuki lingkungan kampus dan lingkungan terhormat lainnya. Narkoba saat ini banyak kita jumpai di kalangan remaja dan generasi muda dalam bentuk kapsul, tablet dan tepung seperti ekstasy, pil koplo dan shabu-shabu, bahkan dalam bentuk yang amat sederhana seperti daun ganja yang dijual dalam amplop-amplop. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: 34.6pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: 34.6pt;"><span lang="EN-US">Saat ini para orang tua, mulai dari ulama, guru/dosen, pejabat, penegak hukum dan bahkan semua kalangan telah resah terhadap narkoba ini, sebab generasi muda masa depan bangsa telah banyak terlibat di dalamnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: 34.6pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: 34.6pt;"><span lang="EN-US">Akibat leluasannya penjualan narkoba ini, secara umum mengakibatkan timbulnya gangguan mental organik dan pergaulan bebas yang pada gilirannya merusak masa depan bangsa.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: 34.6pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: 34.6pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">B. BAHAYA NARKOBA<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: 34.6pt;"><span lang="EN-US">Narkoba sebagaimana disebutkan di atas menimbulkan dampak negatif baik bagi pribadi, keluarga, masyarakat maupun bagi bangsa dan negara. Dampak negatif tersebut adalah sebagai berikut :</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: 34.6pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><b><span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-US">Bahaya yang bersifat pribadi<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Narkoba akan merobah kepribadian si korban secara drastis, seperti berubah menjadi pemurung, pemarah, melawan dan durhaka.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Menimbulkan sifat masa bodoh sekalipun terhadap dirinya seperti tidak lagi memperhatikan pakaian, tempat tidur dan sebagainya, hilangnya ingatan, dada nyeri dan dikejar rasa takut.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Semangat belajar menurun dan suatu ketika bisa saja si korban bersifat seperti orang gila karena reaksi dari penggunaan narkoba.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Tidak lagi ragu untuk mangadakan hubungan seks karena pandangnya terhadap norma-norma masyarakat, adat kebudayaan, serta nilai-nilai agama sangat longgar. Dorongan seksnya menjadi brutal, maka terjadilah kasus-kasus perkosaan.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Tidak segan-segan menyiksa diri karena ingin menghilangkan rasa nyeri atau menghilangkan sifat ketergantungan terhadap obat bius, ingin mati bunuh diri.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Menjadi pemalas bahkan hidup santai.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Bagi anak-anak sekolah, prestasi belajarnya akan menurun karena banyak berkhayal dan berangan-angan sehingga merusak kesehatan dan mental.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">h.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Memicu timbulnya pemerkosaan dan seks bebas yang akhirnya terjebak dalam perzinahan dan selanjutnya mengalami penyakit HIV/ AIDS.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 60.75pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><b><span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-US">Bahaya yang bersifat keluarga <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Tidak lagi segan untuk mencuri uang dan bahkan menjual barang-barang di rumah untuk mendapatkan uang secara cepat.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Tidak lagi menjaga sopan santun di rumah bahkan melawan kepada orang tua.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US"> Kurang menghargai harta milik yang ada seperti mengendarai kendaraan tanpa perhitungan rusak atau menjadi hancur sama sekali.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Mencemarkan nama keluarga.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 60.75pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-indent: -18pt;"><b><span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-US">Bahaya yang bersifat social<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Berbuat yang tidak senonoh ( mesum/cabul ) secara bebas, berakibat buruk dan mendapat hukuman masyarakat.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Mencuri milik orang lain demi memperoleh uang.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Menganggu ketertiban umum, seperti ngebut dijalanan dan lain-lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Menimbulkan bahaya bagi ketentraman dan keselamatan umum antara lain karena kurangnya rasa sosial manakala berbuat kesalahan.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Timbulnya keresahan masyarakat karena gangguan keamanan dan penyakit kelamin lain yang ditimbulkan oleh hubungan seks bebas.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-indent: -18pt;"><b><span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-US">Bahaya bagi bangsa dan Negara<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Rusaknya pewaris bangsa yang seyogyanya siap untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Hilangnya rasa patriotisme atau rasa cinta bangsa yang pada gilirannya mudah untuk di kuasai oleh bangsa asing.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Penyelundupan akan meningkat padahal penyelundupan dalam bentuk apapun adalah merugikan negara.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -29.25pt;"><span lang="EN-US">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Pada akhirnya bangsa dan negara kehilangan identitas yang disebabkan karena perubahan nilai budaya.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 60.75pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">C. PANDANGAN AGAMA TERHADAP NARKOBA</span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"> idalam pandangan Agama narkoba adalah barang yang merusak akal pikiran, ingatan, hati, jiwa, mental dan kesehatan fisik seperti halnya khomar. Oleh karena itu maka Narkoba juga termasuk dalam kategori yang diharamkan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, Hadits Rasulullah SAW dan juga ajaran-ajaraan agama lainnya, antara lain sebagai berikut :</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">“Janganlah kamu jerumuskan dirimu kepada kecelakaan / kebiasaan (sebagai akibat tangan) tangan-tanganmu”. (Q.S. Al-Baqarah : 195).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">“Dan Janganlah kamu membunuh dirimu (dengan mencapai sesuatu yang membahayakanmu). Karena sesungguhnya Allah Maha Kasih Sayang kepadamu”. (Q.S. An-Nisa’ : 29).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya ( meminum ) Khamar, ( berkorban ) untuk Berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan syaitan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapatkan keberuntungan. (Q.S. Al-Maidah : 90).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran ( minuman ) Khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sholat, maka berhentilah kamu ( dari mengerjakan pekerjaan itu )”. (Q. S. Al-Maidah : 91).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">“Mereka bertanya kepadamu tentang Khomar dan Judi, katakanlah pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya”. (Q.S. Al-Baqarah : 219). <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">“Melarang Rasulullah SAW daripada tiap-tiap barang yang memabukkan dan melemahkan akal dan badan”. (H.R. Ahmad).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">“Tiap-tiap barang yang memabukkan adalah haram”. (H.R. Bukhari dan Muslim).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">“Setiap benda yang memabukkan banyaknya maka sedikitnya haram”. (H.R. Ahmad, Abu Daud, Turmuzi, Nasa’I, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Dalam ajaran Kristen disebutkan, “Saudara-Saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah” (2 Korintus 7 ayat 1). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">10.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Dalam ajaran Katolik disebutkan, “Tuhan tidak mengehndaki kematian, tetapi pertobatan hidup, kepada orang-orang yang sedang mengalami drama kecanduan dan menderita kemalangan”. Yeh. 18 : 23).</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">11.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Dalam ajarn agama Buddha disebutkan, “Kami bertekad akan melatih diri, menghindari segala minuman keras, yang menyebabkan lemahnya kesadaran kami”. (Pancasila Buddhis, Sila Kelima).</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">12.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Sebab yang disebut kematian, segala macam penyakit itu merupakan pengemudinya, yang menyebabkan hidup itu berkurang, jika sudah kurang usia hidup datanglah maut, karena itu jangan lupa supaya diusahakan berbuat baik yang akan mengantarkanmu ke asal mulamu” (Sloka Sarasamuccaya). </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">D. PENANGGULANGAN NARKOBA</span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"> Mengingat betapa dahsyatnya bahaya yang akan ditimbulkan oleh Narkoba dan betapa cepatnya tertular para generasi muda untuk mengkonsumsi Narkoba, maka diperlukan upaya-upaya konkrit untuk mengatasinya. Upaya-upaya tersebut antara lain adalah :</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama dan keagamaan baik di sekolah maupun di masyarakat. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken home).</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram sebagaimana haramnya Babi dan berbuat zina.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">E. SIKAP PECANDU </span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"> Adapun sikap yang harus dilakukan oleh pecandu Narkoba sesuai dengan tuntunan ajaran agama adalah :</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Bersabar sebab sikap sabar adalah merupakan sebuah kepasrahan diri terhadap Allah SWT atas qudrat dan irodatNya sehingga yang bersangkutan dapat menerimanya sebagai sebuah kenyataan.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Bertaubat kepada Allah SWT sehingga tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Taqarrub Ilallah yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan banyak melaksanakan ibadah baik ibadah mahdhah maupun ibadah ghairu mahdhah.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Berdo’a kepada Allah SWT sehingga mendapat petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">F. SIKAP KITA TERHADAP PECANDU </span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"> Adapun sikap yang harus kita lakukan terhadap pecandu Narkoba sesuai dengan tuntunan ajaran agama adalah :</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Membimbing yang bersangkutan ke Jalan Yang Benar sehingga si pecandu tetap percaya diri, yakin taubatnya diterima Allah SWT dan tetap beramal sholeh sampai dengan akhir hayat.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Memperlakukan yang bersangkutan scara manusiawi dan tidak mengkucilkannya dari pergaulan sehari-hari, baik dalam keluarga, masyarakat maupun jama’ah ibadah.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Meringankan penderitaan bathin yang bersangkutan sehingga senantiasa bersabar dan berusaha untuk dapat menghindarinya.**</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span lang="EN-US" style="color: black;">Oleh : Drs. Ahmad Supardi Hasibuan</span></b></div>Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-77905296973824906892010-09-01T01:58:00.000+07:002010-09-01T01:58:00.583+07:00REMAJA DAN PACARAN sebuah Tinjauan Psikologis<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_l2x88IIRG7pjyH6VJyszUctY-g68R2d5UAAhqnvfaaHsvz3wdK3v4JdB8gi93_ziQfsZO41xG2G5G_wg92jYgfj-2iIFfbkvuYbTpWNF7pss1DVXXGsk2o8pXr-oRbf7MUvPveEyH-w/s1600/pacaran2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_l2x88IIRG7pjyH6VJyszUctY-g68R2d5UAAhqnvfaaHsvz3wdK3v4JdB8gi93_ziQfsZO41xG2G5G_wg92jYgfj-2iIFfbkvuYbTpWNF7pss1DVXXGsk2o8pXr-oRbf7MUvPveEyH-w/s1600/pacaran2.jpg" /></a></div><span style="font-size: large;"><b>Latar Belakang</b></span><br />
Psikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi individu, baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku J.P. Chaplin, 1979) psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari karakteristik setiap fase-fase perkembangan. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk mengetahui karakteristik perkembangan fase remaja, hal-hal apa saja yang mempengaruhi psikologi perkembangan pada fase remaja, serta problematika pacaran pada masa remaja, maka dengan ini penulis mengambil judul REMAJA DAN PACARAN<br />
<br />
<b>LANDASAN TEORI</b><br />
<span style="font-size: large;"><b>Pengertian psikologi perkembangan dan makna remaja</b></span><br />
<b>a.Pengertian psikologi perkembangan</b><br />
Psikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi yang mempelajari proses perkembangan individu, baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku. ( J.P. Chaplin, 1979 ).<br />
Psikologi perkembangan merupakan cabang psikologi yang mempelajari perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu dari mulai masa konsepsi sampai mati. ( Ross Vasta. dkk, 1992 ).<br />
<br />
b.Makna remaja<br />
Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja. (Darajat Zakiah, Remaja harapan dan tantangan: 8).<br />
Hal inilah yang membawa para pakar pendidikan dan psikologi condong untuk menamakan tahap-tahap peralihan tersebut dalam kelompok tersendiri, yaitu remaja yang merupakan tahap peralihan dari kanak-kanak, serta persiapan untuk memasuki masa dewasa. Biasanya remaja belum dianggap sebagai anggota masyarakat yang perlu didengar dan dipertimbangkan pendapatnya serta dianggap bertanggung jawab atas dirinya. Terlebih dahulu mereka perlu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kapasitas tertentu, serta mempunyai kemantapan emosi, sosial dan kepribadian. Dalam pandangan Islam seorang manusia bila telah akhil baligh, maka telah bertanggung jawab atas setiap perbuatannya. Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala dan apabila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa. Masa remaja merupakan masa dimana timbulnya berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya fakir menjadi matang. Namun masa remaja penuh dengan berbagai perasaan yang tidak menentu, cemas dan bimbang, dimana berkecambuk harapan dan tantangan, kesenangan dan kesengsaraan, semuanya harus dilalui dengan perjuangan yang berat, menuju hari depan dan dewasa yang matang.<br />
Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintelegensi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan uang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber. Termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini.<br />
Fase remaja merupakan perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Menurut Konpka (Pikunas, 1976) masa remaja ini meliputi (a) remaja awal: 12-15 tahun; (b) remaja madya: 15-18 tahun; (c) remaja akhir: 19-22 tahun. Sementara Salzman mengemukakan, bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua ke arah kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.<br />
Dalam budaya Amerika, periode remaja ini dipandang sebagai “Strom dan Stress”, frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan teralineasi (tersisihkan) dari kehidupan sosial budaya orang dewasa (Lustin Pikunas, 1976).<br />
<br />
<b>2.Ciri-Ciri Masa Remaja</b><br />
1.Masa remaja sebagai periode peralihan, yaitu peralihan dari masa kanak-kanak ke peralihan masa dewasa.<br />
2.Masa remaja sebagai periode perubahan.<br />
3.Masa remaja sebagai usia bermasalah.<br />
4.Masa remaja sebagai masa mencari identitas.<br />
5.Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, karena masalah penyesuaian diri dengan situasi dirinya yang baru, karena setiap perubahan membutuhkan penyesuaian diri.<br />
6.Masa remaja sebagai ambang masa dewasa.<br />
7.Ciri-ciri kejiwaan remaja, tidak stabil, keadaan emosinya goncang, mudah condong kepada ekstrim, sering terdorong, bersemangat, peka, mudah tersinggung, dan perhatiannya terpusat pada dirinya.<br />
<br />
<b>3.Alasan-Alasan Yang Umum Untuk Berpacaran Selama Masa Remaja</b><br />
1.Hiburan<br />
Apabila berkencan dimaksudkan untuk hiburan, remaja menginginkan agar pasanganya mempunyai berbagai keterampilan sosial yang dianggap penting oleh kelompok sebaya, yaitu sikap baik hati dan menyenangkan<br />
2.Sosialisasi<br />
Kalau anggota kelompok sebaya membagi diri dalam pasangan-pasangan kencan, maka laki-laki dan perempuan harus berkencan apabila masih ingin menjadi anggota kelompok dan mengikuti berbagai kegiatan sosial kelompok<br />
3.Status<br />
Berkencan bagi laki-laki dan perempuan, terutama dalam bentuk berpasangan tetap, memberikan status dalam kelompok sebaya, berkencan dalam kondisi demikian merupakan batu loncatan ke status yang lebih tinggi dalam kelompok sebaya.<br />
4.Masa Pacaran<br />
Dalam pola pacaran, berkencan berperan penting karena remaja jatuh cinta dan berharap serta merencanakan perkawinan, ia sendiri harus memikirkan Sungguh-sungguh masalah keserasian pasangan kencan sebagai teman hidup.<br />
5.Pemilihan Teman Hidup<br />
Banyak remaja yang bermaksud cepat menikahi memandang kencan sebagai cara percobaan atau usaha untuk mendapatkan teman hidup.<br />
<br />
<b>4.Kebutuhan Remaja</b><br />
1.Kebutuhan akan pengendalian diri<br />
2.Kebutuhan akan kebebasan<br />
3.Kebutuhan akan rasa kekeluargaan<br />
4.Kebutuhan akan penerimaan sosial<br />
5.Kebutuhan akan penyesuaian diri<br />
6.Kebutuhan akan agama dan nilai-nilai sosial<br />
5.Berbagai konflik yang dialami oleh remaja<br />
1.Konflik antara kebutuhan untuk mengendalikan diri dan kebutuhan untuk bebas dan merdeka<br />
2.Konflik antara kebutuhan akan kebebasan dan kebutuhan akan ketergantungan kepada orang tua.<br />
3.Konflik antara kebutuhan seks dan kebutuhan agama serta nilai sosial.<br />
4.Konflik antara prinsip dan nilai-nilai yang dipelajari oleh remaja ketika ia kecil dulu dengan prinsip dan nilai yang dilakukan oleh orang dewasa di lingkungannya dalam kehidupan sehari-hari.<br />
5.Konflik menghadapi masa depan.<br />
6.Tugas-tugas perkembangan remaja<br />
William Kay mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja itu sebagai berikut :<br />
a.Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.<br />
b.Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang mencapai otoritas.<br />
c.Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individu maupun kelompok.<br />
d.Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.<br />
e.Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri<br />
f.Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai. Prinsip-prinsip atau falsafah hidup (Weltanschauung).<br />
g.Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kenak-kanakan.<br />
7.Masa-Masa Remaja<br />
Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian karena sifat-sifat khasnya dan peranannya yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa. Masa ini dapat diperinci lagi menjadi beberapa masa, yaitu sebagai berikut.<br />
1)Masa praremaja (remaja awal)<br />
Masa praremaja biasanya berlangsung hanya dalam waktu relatif singkat. Masa ini ditandai oleh sifat-sifat negative pada si remaja sehingga seringkali masa ini disebut masa negative dengan gejalanya seperti tidak senang, kurang suka bekerja, pesimisitik, dan sebagainya. Secara garis besar sifat-sifat negative tersebut dapat diringkas, yaitu a) negative dalam prestasi, baik prestasi jasmani maupun prestasi mental; dan b) negative dalam sosial, baik dalam bentuk menarik diri dari masyarakat (negative positif) maupun dalam bentuk agresif terhadap masyarakat (negative aktif).<br />
2)Masa remaja (remaja madya)<br />
Pada masa ini mulai tumbuh dalam diri remaja dorong untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya, teman yang dapat turut merasakan suka dan dukanya. Pada masa ini, sebagai masa mencari sesuatu yang dapat dipandang menilai, pantas dijunjung tinggi dan di puja-puja sehingga masa ini disebut masa merindu puja (mendewa-dewakan), yaitu sebagai dewa remaja.<br />
Proses terbentuknya pendirian atau pandangan hidup atau cita-cita hidup itu dapat di pandang sebagai penemuan nilai-nilai kehidupan. Proses penemuan nilai-nilai kehidupan tersebut adalah pertama, karena tiadanya pedoman, si remaja pedoman, si remaja merindukan sesuatu bayang dianggap bernilai, pantas dipuja walau pun sesuatu yang dipujanya belum mempunyai bentuk tertentu, bahkan seringkali remaja hanya mengetahui bahwa dia menginginkan sesuatu tetapi tidak mengetahui apa yang diinginkannya. Kedua objek pemujaan itu telah menjadi lebih jelas, yaitu pribadi-pribadi yang dipandang mendukung nilai-nilai tertentu (jadi personifikasi nilai-nilai). Pada anak laki-laki sering aktif meniru, sedangkan pada anak perempuan kebanyakan pasif, mengagumi, dan memujanya dalam khayalan.<br />
3)Masa remaja akhir<br />
Setelah remaja telah ditentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah tercapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas perkembangan masa remaja, yaitu menemukan pendirian hidup masuklah individu ke dalam masa dewasa.<br />
4)Masa Usia Kemahasiswaan<br />
Masa usia mahasiswa sebenarnya berumur sekitar 18,0 sampai 25,0 tahun. Mereka dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal atau dewasa madya. Dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup.<br />
8.Karakteristik Perkembangan Remaja<br />
Seiring perkembangan dan pertumbuhan fisik, terjadi pula perubahan dan perkembangan di dalam tubuhnya. Kelenjar kanak-kanaknya telah berakhir, berganti dengan kelenjar endokrin yang memproduksi hormon, sehingga menggalakan Pertumbuhan organ seks yang tumbuh menuju kesempurnaan.<br />
Organ seks menjadi besar disertai dengan kemampuannya untuk melaksanakan fungsinya. Pada remaja putri terjadi pembesaran payudara dan pembesaran pinggul. Di samping itu meningkat pula dengan cepat berat dan tinggi badan. Sedangkan pada remaja pria mulai kelihatan (membesar) jakun di lehernya dan suara menjadi sengau / besar. Di samping itu bahunya bertambah lebar dan mulai tumbuh bulu di ketika dan di atas bibir atasnya (kumis). Satu tanda Kematangan seksual dengan jelas pada remaja putri tetapi hanya diketahui oleh yang bersangkutan saja, yaitu terjadinya datang bulan / haid dan pada remaja putera mimpi basah. Tanda-tanda permulaan Kematangan seksual tidak berarti bahwa secara langsung terjadi kemampuan reproduksi.<br />
<b>9.Penyimpangan atau Kenakalan Remaja</b><br />
1.Seks bebas di kalangan remaja, yang bisa menyebabkan terjangkitnya penyakit AIDS.<br />
2.Kecanduan akan Narkoba yang menyebakan kematian dan AIDS<br />
3.Kecanduan Alkohol / minuman keras.<br />
4.Tawuran.<br />
5.Sering berkunjung ke diskotik.<br />
6.Menjajakan diri kepada pria hidung belang.<br />
10.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Menyimpang Pada Remaja<br />
1.Kelalaian orangtua dalam mendidik anak (memberikan ajaran dan bimbingan tentang nilai-nilai agama).<br />
2.Sikap perilaku orangtua yang buruk terhadap anak.<br />
3.Kehidupan ekonomi keluarga yang morat marit (miskin/fakir).<br />
4.Diperjualbelikannya minuman keras/obat-obatan terlarang secara bebas.<br />
5.Kehidupan moralitas masyarakat yang bobrok.<br />
6.Beredarnya film-film atau bacaan-bacaan porno.<br />
7.Perselisihan atau konflik orangtua (antar anggota keluarga).<br />
8.Perceraian orangtua.<br />
9.Penjualan alat-alat kontrasepsi yang kurang terkontrol.<br />
10.Hidup menganggur.<br />
11.Kurang dapat memanfaatkan waktu luang.<br />
12.Pergaulan negatif (teman bergaul yang sikap dan perilakunya kurang memperhatikan nilai-nilai moral).<br />
<br />
<b>Kesimpulan</b><br />
Dalam ajaran Islam sesungguhnya istilah pacaran itu tidak ada, yang ada hanyalah istilah ta’aruf yaitu perkenalan antara calon istri dan calon suami. Tetapi mungkin disebabkan oleh semakin berkembangnya teknologi sehingga pergaulan semakin luas dan berkembang sehingga banyak orang yang setuju dengan pacaran. Hal ini juga mungkin disebabkan karena Indonesia bukan negara Islam, sehingga peraturan / hukum-hukum islam di Indonesia tidak begitu kuat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tidak seperti di negara Islam lainnya seperti Arab Saudi. Serta tuntutan dan perkembangan zaman yang membuat sistem /cara didik dan pergaulan pada zaman “Siti Nurbaya” tidak bisa diterapkan lagi dalam kehidupan zaman sekarang.<br />
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis dengan cara membagikan angkat yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang masalah penelitian kepada 50 responden, dapat disimpulkan bahwa :<br />
1.Sebagian besar responden menyatakan setuju hingga pacaran.<br />
2.Sebagian besar responden menyatakan pernah mempunyai pacar atau berpacaran.<br />
3.Sebagian besar responden menyatakan sedang tak mempunyai pacar saat ini (periode 2008).<br />
4.Sebagian besar responden menyatakan pertama kali mempunyai pacar pada usia < 17 tahun. Hal ini sangat beresiko sekali, karena umur <17 tahun adalah umur yang sangat rentan dan labil terjerumus ke dalam hal-hal yang sifatnya negatif serta masih kurangnya daya kontrol untuk mengontrol diri, emosi nafsunya.<br />
B.Saran<br />
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 50 responden, penulis menyadari bahwa ada perbedaan prinsip hidup, penulis sangat menghargai kepada mahasiswa atau responden yang menyatakan tak setuju hingga pacaran dan yang menyatakan setuju hingga pacaran. Maka dengan ini, penulis ingin memberikan saran-saran kepada pembaca yang mungkin bisa bermanfaat, diantaranya:<br />
1.Bagi responden mahasiswa yang menyatakan tak setuju hingga pacaran, dapat melakukan ta’aruf kepada calon suami atau istri.<br />
2.Bagi responden atau mahasiswa yang menyatakan setuju hingga pacaran diharapkan agar bisa menjaga kelancaran kuliahnya, jadikan pacaran sebagai motivasi atau penyemangat untuk berprestasi dalam bidang pendidikan.<br />
3.Jadikan agama dan keimanan sebagai alat untuk membatasi atau mengontrol diri dalam berpacaran agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas atau seks bebas.<br />
4.Bagi mempunyai pacar diharapkan untuk bisa menjaga diri, kehormatan kesucian dan nama baik dirinya sendiri, keluarga, agama, almamater dan daerah asalnya serta bangsanya.<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
Darajat Zakiah, 1995, Remaja Harapan dan Tantangan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.<br />
B. Hur lock Elizabeth, 1999, Psikologis Perkembangan, Jakarta: Erlangga<br />
Syamsu Yusuf, 2004, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-71378467192933034072010-09-01T01:24:00.003+07:002010-09-01T01:24:00.597+07:00Cognitive Skills Determine Learning Ability<span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="color: #cc6600;"></span></span><br />
<h4><span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="color: #cc6600;">by: Susan du Plessis</span></span></h4><span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="color: #cc6600;"></span> </span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"> Research has shown that cognitive skills are a determining factor of an individual's learning ability. Cognitive skills are mental skills that are used in the process of acquiring knowledge; according to Oxfordlearning.com the skills that "separate the good learners from the so-so learners." In essence, when cognitive skills are strong, learning is fast and easy. When cognitive skills are weak, learning becomes a struggle.<br />
<br />
Many children become frustrated and find schoolwork difficult because they do not have the cognitive skills required to process information properly. Many employees find themselves stuck in dead-end jobs that do not tap into their true vocational potential due to weak cognitive skills. In the later years of life, a lack of cognitive skills -- poor concentration, the inability to focus, and memory loss -- is a common problem that accompanies us.<br />
<br />
It should be noted that, irrespective of age, cognitive skills can be improved with the right training. Weak cognitive skills can be strengthened, and normal cognitive skills can be enhanced to increase ease and performance in learning.<br />
<br />
The following cognitive skills are the most important:<br />
<br />
CONCENTRATION<br />
<br />
Concentration is the ability to focus the attention on one single thought or subject, excluding everything else from the field of awareness. It is one of the most important abilities one should possess, as nothing great can be achieved without it.<br />
<br />
Students need to concentrate and focus on completing a homework assignment, a project, or review for a test in order to excel in school, learn the subject, and get good grades. Athletes need to concentrate on performance, execution, and strategy in order to do their best and overcome their opponent. Entrepreneurs need to concentrate on all the factors involved in starting a new business and promoting their product or service. They need to do this in order to get their idea off the ground and make their enterprise into a profitable entity. Business leaders need to concentrate on their company mission, vision, and strategies, as well as the work at hand, in order to stay ahead of their competitors. Workers need to concentrate on their jobs and fulfilling their supervisor's goals, in order to complete projects and advance in their careers.<br />
<br />
Improving the ability to concentrate allows a person to avoid the problems, embarrassment, and difficulties that occur when the mind wanders. Better concentration makes studying easier and speeds up comprehension. It enables one to take advantage of the social and business opportunities that arise when individuals are fully attuned to the world around them. It helps one to focus on one's goals and achieve them more easily.<br />
<br />
PERCEPTION<br />
<br />
Sensation is the pickup of information by our sensory receptors, for example the eyes, ears, skin, nostrils, and tongue. In vision, sensation occurs as rays of light are collected by the two eyes and focused on the retina. In hearing, sensation occurs as waves of pulsating air are collected by the outer ear and transmitted through the bones of the middle ear to the cochlear nerve.<br />
<br />
Perception, on the other hand, is the interpretation of what is sensed. The physical events transmitted to the retina may be interpreted as a particular color, pattern, or shape. The physical events picked up by the ear may be interpreted as musical sounds, a human voice, noise, and so forth.<br />
<br />
Lack of experience may cause a person to misinterpret what he has sensed. In other words, perception represents our apprehension of a present situation in terms of our past experiences, or, as stated by the philosopher Immanuel Kant (1724-1804): "We see things not as they are but as we are."<br />
<br />
Deficits in visual perception can hinder a person's ability to make sense of information received through the eyes, while deficits in auditory perception interferes with an individual's ability to analyze or make sense of information received through the ears.<br />
<br />
A classic example of a deficit in visual perception is the child who confuses letters such as b, d, p and q. Many adults find their reading speed to be inadequate as a result of underlying perceptual deficits.<br />
<br />
By improving accuracy and speed of perception, one is able to absorb and process information accurately and quickly. Reading speed will also improve and reading problems can be overcome.<br />
<br />
MEMORY<br />
<br />
Memory is probably the most important of all cognitive functions.<br />
<br />
Roughly speaking, the sensory register concerns memories that last no more than about a second or two. If a line of print were flashed at you very rapidly, say, for one-tenth of a second, all the letters you can visualize for a brief moment after that presentation constitute the sensory register.<br />
<br />
When you are trying to recall a telephone number that was heard a few seconds earlier, the name of a person who has just been introduced, or the substance of the remarks just made by a teacher in class, you are calling on short-term memory, or working memory. This lasts from a few seconds to a minute; the exact amount of time may vary somewhat. You need this kind of memory to retain ideas and thoughts as you work on problems. In writing a letter, for example, you must be able to keep the last sentence in mind as you compose the next. To solve an arithmetic problem like (3 X 3) + (4 X 2) in your head, you need to keep the intermediate results in mind (i.e., 3 X 3 = 9) to be able to solve the entire problem.<br />
<br />
A poor short-term memory may lead to difficulties in processing, understanding and organization. By improving one's short-term memory, one is better able to process, understand and organize incoming information.<br />
<br />
Long-term memory is the ability to store information and later retrieve it, and lasts from a minute or so to weeks or even years. From long-term memory you can recall general information about the world that you learned on previous occasions, memory for specific past experiences, specific rules previously learned, and the like.<br />
<br />
Research has shown that, on average, within 24 hours one forgets 80% of what one has learned. By improving long-term memory schoolchildren and students are able to store and retrieve information more effectively.<br />
<br />
Visual memory is a person's ability to remember what he has seen, while auditory memory is a person's ability to remember what he has heard. Various researchers have stated that as much as eighty percent of all learning takes place through the eye. Needless to say, improving visual memory will have a tremendous effect on a person's learning ability. The same is true of improving auditory memory.<br />
<br />
LOGICAL THINKING<br />
<br />
Logical thinking is a learned process in which one uses reasoning consistently to arrive at a conclusion. Problems or situations that involve logical thinking call for structure, for relationships between facts, and for chains of reasoning that "make sense."<br />
<br />
According to Dr. Albrecht, author of "Brain Building", the basis of all logical thinking is sequential thought. This process involves taking the important ideas, facts, and conclusions involved in a problem and arranging them in a chain-like progression that takes on a meaning in and of itself. To think logically is to think in steps.<br />
<br />
The ability to think logically allows a person to reject quick and easy answers, such as "I don't know," or "this is too difficult," by empowering him to delve deeper into his thinking processes and understand better the methods used to arrive at a solution. It has been shown that training in logical thinking processes makes a person brighter.<br />
</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;">Visit Susan's website <a href="http://www.learninginfo.org/">A 2 Z of Learning</a> for information on Audiblox and Compublox, two cognitive enhancement programs, designed to improve concentration, perception, memory, and logical thinking. This article can be freely used as long as a link to "A 2 Z of Learning" (http://www.learninginfo.org) is provided. </span></span></span>Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-68427311927804540192010-08-31T08:21:00.000+07:002010-08-31T08:21:00.105+07:00A Simple Strategy for Managing ADD<span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="color: #cc6600;"><h4>by:ADD Management Coach Jennifer Koretsky</h4></span> </span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"> As an ADD Coach, I usually begin my conversations with new <br />
and potential clients by saying, “Tell me about yourself and <br />
why you’re looking for coaching.†Most people answer with a <br />
long list of their ADD challenges. Very few people answer <br />
that they are looking to discover, enhance, or utilize their <br />
strengths. This is a big part of coaching, and a part that <br />
many people need a lot of help with. <br />
<br />
Unfortunately, many ADDers spend too much of their time <br />
focusing on what they think they do wrong. This is <br />
understandable; as most of us have spent a lifetime learning <br />
how to deal with attention inconsistency, impulsivity, <br />
hyperactivity, emotional reactivity, and other challenges <br />
that our ADD has presented. However, few of us actually <br />
take time to appreciate our ability to manage these <br />
challenges and bounce back from the difficult times. And <br />
when we don’t balance the good stuff with the not-so-good <br />
stuff, we can become frustrated, unmotivated, and unhappy. <br />
<br />
<br />
Every single person in this world has strengths and <br />
interests – things we do well and things we like to do. <br />
Learning to focus some time on those strengths and interests <br />
can help lift the spirits – and self-esteem – of ADDers. <br />
Here are some ways in which you can increase the time you <br />
spend thinking about your strengths and interests: <br />
<br />
* Make a list of all your accomplishments in life – <br />
both large and small – and post this list where you’ll see <br />
it often <br />
* Make a list of all the things you do well, and all <br />
the things you like to do – and post this list, too <br />
* Keep a journal or notebook in which you detail all <br />
your daily successes <br />
* Accept every compliment you receive with a smile <br />
and a “thank you†<br />
<br />
After you have spent some time thinking about your strengths <br />
and accomplishments, you can take this knowledge and <br />
self-awareness a step further by setting some small goals <br />
for yourself that involve your strengths and interests. If <br />
you’re good with people, maybe you’d like to try <br />
volunteering at a homeless shelter or senior center. If you <br />
like dancing, perhaps you can take a class every week. <br />
<br />
We all deserve to spend time doing what we like to do, and <br />
not just what we have to do. So allow yourself to <br />
appreciate your strengths and interests, and treat yourself <br />
to the luxury of enjoying them! Chances are, it will make <br />
you a much happier person. <br />
<br />
</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica; font-size: x-small;">Jennifer Koretsky is the Founder and Chief Visionary Officer of the ADD Management Group, LLC. Jennifer and her team work with ADD adults who are overwhelmed with everyday life in order to help them simplify, focus, and succeed. For free resources and more information, visit http://www.ADDmanagement.com.</span></span></span>Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4627852445041417663.post-28357766767888387962010-08-31T02:01:00.004+07:002010-08-31T02:01:00.229+07:00ULASAN kisah ke-7 Godaan Syetan Sejengkal demi Sejengkal<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><title>Kisah Ke-3</title><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cpermana%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.Default, li.Default, div.Default
{mso-style-name:Default;
mso-style-unhide:no;
mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-layout-grid-align:none;
text-autospace:none;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
color:black;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglASLTcABaOJJTwmMDf6UoPZXpQZzJZw9OO09x_PZHmnGL9ILmi5LByXkAQKj_l_P385JZtzkWqF4RMBX31I4QC_uL5_F7CNNutVNPlYuyu8Gw59-SoPgGtYqFyf_R12PRFgoHY_u8fT4/s1600/digestive_disease_myths_s10_ostomy_surgery.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglASLTcABaOJJTwmMDf6UoPZXpQZzJZw9OO09x_PZHmnGL9ILmi5LByXkAQKj_l_P385JZtzkWqF4RMBX31I4QC_uL5_F7CNNutVNPlYuyu8Gw59-SoPgGtYqFyf_R12PRFgoHY_u8fT4/s320/digestive_disease_myths_s10_ostomy_surgery.jpg" width="320" /></a></div><div class="Default" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11.5pt;">Sesal kemudian tidak ada artinya. Namun memang tidak ada penyesalan di depan. Semuanya telah terjadi, tinggal kini menerima akibat dari perilaku bejat itu. Kisah ini menunjukkan bahwa untuk terjerumus pada kemunkaran jalannya setapak demi setapak atau selangkah demi selangkah. Juga mereka yang datang dari keluarga baik-baik, tidak menjamin menjadi baik jika lingkungannya tidak baik. <o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11.5pt;">Idealnya jika tahu dirinya akan dijerumuskan pada perbuatan dosa, maka harus menghindar dari lingkungan (rumah) itu, namun yang terjadi malah dia sendiri lantas menikmati perzinaan itu. Maka ketika dia menghindar, itu menjadi tidak berarti karena perzinaan itu telah berlangsung lebih setahun. <o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11.5pt;">Sementara itu impotensi yang dialaminya, tidak lain akibat derita psikis yang berlarut-larut yaitu perasaan dosa yang mendera selama bertahun-tahun. Dunia kedokteran pun mengakui, penderita impotensi (disfungsi ereksi) kebanyakan bukan disebabkan faktor fisik melainkan psikis seperti kasus di atas. <o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="page-break-before: always; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11.5pt;">Terapi yang harus dijalani tentu bukan terapi fisik melainkan harus terapi psikis. Karena itu sekalipun memakai obat kejantanan, baik yang diminum maupun yang dioleskan secara over, tidak akan berdampak apa-apa karena panyekitnya bukan pada fisik. Bahkan justru obat-obat itu akan semakin merusak kejiwaannya setelah terbukti obat itu tidak menyembuhkannya; dia semakin tidak yakin dirinya akan sembuh. <o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11.5pt;">Kasus-kasus perceraian akibat impotensi ini cukup banyak. Umumnya si penderita kurang terbuka, akibatnya tidak banyak yang memberikan masukan. Sebaliknya si isteri hakekatnya merasa dirugikan dengan kondisi suami seperti itu. Idealnya secara Islam laki-laki kotor seperti pada kisah di atas, tidak layak nikah dengan wanita yang baik-baik. <o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><i><span style="font-size: 11.5pt;">“Umar bin Khatab berkata tentang suami yang lemah syahwat, dia beri tempo setahun. Jika sembuh, perkawinan bisa diteruskan dan jika tidak, si isteri diceraikan dan mendapat mahar serta harus beriddah.” </span></i><span style="font-size: 11.5pt;">(H.R. Baihaqi). <o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11.5pt;">“<i>Dan laki-laki pezina tidak layak kawin kecuali dengan perempuan-perempuan pezina atau musyrikah, dan perempuan-perempuan pezina pun tidak layak kawin kecuali dengan laki-laki pezina atau musyrik.” </i>( Q.S. an-Nur: 3). <o:p></o:p></span></div><div class="Default" style="page-break-before: always; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><i><span style="font-size: 11.5pt;">“Wanita-wanita yang keji diperuntukkan bagi laki-laki yang keji. (Sebaliknya) laki-laki yang keji diperuntukkan bagi wanita yang keji. Dan wanita yang baik diperuntukkan bagi laki-laki yang baik. (Sebaliknya) laki-laki yang baik diperuntukkan bagi wanita yang baik.” </span></i><span style="font-size: 11.5pt;">(QS. An-Nur: 26). <o:p></o:p></span></div><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Karena itu selektif saat menentukan pasangan adalah langkah bijaksana. Bahkan dalam hal pemilihan calon isteri Rasulullah tidak membolehkan mengawini wanita-baik-baik tapi berada di lingkungan yang tidak baik, begitu juga sebaliknya. Faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi kehidupan seseorang, dan karena lingkungan itu dia menjadi terjerumus.</span>Tizar Rahmawanhttp://www.blogger.com/profile/06536254095853430927noreply@blogger.com0